Oke, mari kita bicara jujur. Dengan banyaknya ponsel terbaru yang bertebaran di pasar, pertanyaan klasik yang selalu muncul adalah: kamu beneran perlu gadget ini? Kali ini, yang ada di meja review saya adalah Realme 10 Pro+. Penasaran kan, jujur aja begini rasanya pakai dia selama beberapa waktu?
Dari awal megang kotaknya, udah ada kesan premium. Bukan yang “wah banget” sampai bikin melongo, tapi lebih ke rapi dan solid. Pas buka, begitu ngambil unitnya, yang langsung kerasa itu… layarnya. Iya, layar melengkung. Ini bukan pertama kalinya kita lihat layar kayak gini di ponsel Realme, tapi di rentang harganya, ini bikin dia langsung kelihatan beda dari kebanyakan saingan. Desain belakangnya juga lumayan menarik perhatian. Punya saya yang warna semacam galaksi gitu, kalau kena cahaya dia main-main pantulannya. Ada efek garis-garis cahaya yang bikin unik. Modul kameranya lumayan nonjol, khas ponsel terbaru dengan sensor besar. Genggamannya? Lumayan nyaman, meskipun layar melengkung kadang bikin sedikit was-was kalau jatuh. Bobotnya juga tergolong enteng untuk ukuran ponsel zaman sekarang yang baterainya gede.
Desain melengkung ini memang jadi daya tarik utama dari sisi tampilan. Jujur, secara estetika dia memang menang. Ponsel jadi kelihatan ramping di samping, bezel di pinggir layar tipis banget. Ini bikin pengalaman nonton video atau scrolling media sosial jadi lebih imersif. Rasanya layar itu kayak tumpah ke samping. Tapi, ya ada plus minusnya. Kadang, telapak tangan saya yang agak gede ini suka nggak sengaja nyentuh pinggiran layar, bikin input yang nggak diinginkan. Meskipun ada fitur palm rejection, kadang masih kejadian. Ini sesuatu yang perlu dibiasakan sih. Buat kamu yang suka tampilan premium dan nggak keberatan dengan layar melengkung, ini poin kuat buat Realme 10 Pro+.
Sekarang ngomongin performa. Di dalam ponsel ini tertanam chipset Dimensity 1080. Ditemani RAM yang lumayan besar, apalagi ditambah fitur Dynamic RAM Expansion yang bisa nambah RAM virtual, di atas kertas sih kedengaran ngebut. Dan beneran, buat dipakai harian, dia enteng banget. Buka tutup aplikasi mulus, pindah-pindah dari satu sosmed ke sosmed lain cepat, browsing dengan banyak tab juga oke. Rasanya kayak pakai ponsel kelas atas, padahal dia di segmen yang lebih terjangkau. Multitasking rasanya bukan jadi beban buat ponsel ini.
Gimana kalau buat main game? Ini pertanyaan penting kan buat banyak anak muda. Saya coba beberapa game populer. Mobile Legends, PUBG Mobile, setting grafis tinggi rata kanan, lancar jaya. Frame rate stabil, jarang banget ketemu stuttering yang ganggu. Panasnya ada, tapi wajar, nggak sampai bikin nggak nyaman digenggam setelah sesi main yang agak lama. Gimana dengan game yang lebih berat kayak Genshin Impact? Di setting medium, dia masih playable banget. Kadang ada sedikit frame drop di area yang ramai atau pas lagi efek skill heboh, tapi secara keseluruhan masih bisa dinikmati. Kalau dipaksa rata kanan di Genshin, ya dia ngos-ngosan, tapi itu wajar. Chipset ini memang bukan buat ngejar grafis paling tinggi di game terberat, tapi buat sebagian besar game populer, dia lebih dari cukup dan stabil.
Layar 120Hz-nya juga ngaruh banget ke pengalaman main game dan scrolling. Gerakan di layar tuh rasanya halus banget, mata jadi lebih nyaman. Sensitivitas layarnya juga responsif. Buat main game kompetitif yang butuh respon cepat, ini ngebantu banget.
Bagian lain yang sering bikin penasaran adalah kamera. Realme 10 Pro+ dibekali kamera utama 108MP. Angka gede kan? Di kondisi cahaya terang, hasil fotonya memang detail. Pakai mode 108MP, kamu bisa zoom in lumayan jauh tanpa kehilangan banyak detail. Teknologi pixel binning-nya (menggabungkan 9 piksel jadi 1) juga bikin hasil foto standar 12MP-nya punya dynamic range yang bagus dan warna yang pop. Buat jepret-jepret di outdoor pas siang hari, hasilnya oke banget. Warnanya natural, detailnya tajam. Mode potretnya juga lumayan rapi dalam memisahkan subjek dan latar belakang, efek blur-nya juga kelihatan natural.
Gimana kalau di cahaya minim? Nah, ini area yang jadi tantangan buat hampir semua ponsel. Di malam hari atau di dalam ruangan yang remang-remang, kamera 108MP-nya masih bisa diandalkan berkat pixel binning dan mode malam. Mode malamnya cukup efektif mengangkat cahaya dan detail, tapi kadang noise mulai kelihatan dan processing-nya bikin hasil akhir terlihat sedikit “terlalu diproses”. Tapi kalau cuma buat diunggah ke media sosial, hasilnya masih sangat layak.
Kamera lainnya ada ultrawide dan macro. Lensa ultrawide-nya cukup berguna buat foto pemandangan atau foto rame-rame biar semua muat. Kualitasnya standar lensa ultrawide di segmen ini, detailnya nggak setajam kamera utama dan ada distorsi di pinggir, tapi masih fungsional. Lensa macro-nya… jujur aja, ini seringkali cuma pelengkap. Buat foto objek super dekat sih bisa, tapi butuh cahaya yang pas dan tangan yang stabil banget. Lebih sering saya pakai mode zoom digital dari kamera utama yang 108MP kalau mau ambil detail.
Kamera depannya? Buat selfie, hasilnya bagus di kondisi cahaya yang pas. Ada fitur beautify yang bisa disesuaikan. Video recording-nya juga lumayan, bisa sampai 4K di kamera utama, tapi stabilisasinya paling optimal di 1080p. Jujur, kameranya ini bagus, terutama kamera utamanya di kondisi ideal. Nggak bisa dibilang yang terbaik di kelasnya, tapi sangat kompetitif dan lebih dari cukup buat kebutuhan standar sampai agak serius.
Satu hal lagi yang bikin nyaman dari ponsel ini adalah baterai dan pengisian dayanya. Baterainya 5000mAh, ukuran yang standar tapi reliable buat nemenin seharian. Dengan pemakaian normal (sosmed, browsing, chat, sedikit nonton video), dia bisa bertahan dari pagi sampai malam bahkan sisa lumayan. Kalau dipakai agak berat, main game lumayan lama atau nonton streaming maraton, ya diajak ngecas sore atau malam. Nah, ngecasnya ini yang juara: 67W SuperVOOC. Ini cepat banget! Dari kondisi baterai tinggal sedikit, diisi cuma setengah jam aja udah keisi lebih dari separuh. Ngisi penuh juga nggak sampai satu jam. Ini fitur yang kepakai banget di kehidupan sehari-hari. Nggak perlu nunggu lama kalau buru-buru mau pergi tapi baterai sekarat. Ngecas sambil tinggal mandi atau sarapan, pas selesai udah siap diajak jalan.
Fitur pendukung lainnya? Stereo speaker-nya lumayan kencang dan suaranya nggak pecah di volume tinggi. Lumayan asyik buat nonton video tanpa earphone. Fingerprint sensor di bawah layar juga responsif dan akurat. Getarannya (haptics) kerasa pas, nggak terlalu kasar. Software-nya pakai Realme UI. Tampilannya bersih, nggak terlalu banyak bloatware yang nggak penting, dan banyak fitur kustomisasi. Udah based on Android terbaru juga pas rilis, jadi pengalaman pakainya modern.
Jadi, balik lagi ke pertanyaan awal: kamu beneran perlu Realme 10 Pro+? Jujur aja, setelah pakai dia, ponsel ini menawarkan paket yang sangat menarik, terutama di harganya. Layar melengkung AMOLED 120Hz yang bikin tampilannya beda dan nyaman dipakai, performa Dimensity 1080 yang ngebut buat harian dan game, kamera 108MP yang mumpuni di kondisi ideal, dan yang paling killer: pengisian daya 67W yang super cepat.
Kelebihannya yang paling kerasa ya layar dan charging speed-nya itu. Performa juga solid. Desainnya buat sebagian orang mungkin jadi nilai plus besar. Kekurangannya? Layar melengkung kadang accidental touch, kamera ultrawide dan macro standar aja, dan performa kamera di cahaya minim meskipun dibantu mode malam, masih ada ruang buat perbaikan.
Menurut saya, Realme 10 Pro+ ini cocok buat kamu yang cari ponsel dengan layar yang beda dari biasanya (layar melengkung itu emang bikin beda), performa gesit buat multitasking dan gaming kasual sampai menengah, baterai awet, dan paling penting, nggak mau nunggu lama-lama pas ngecas. Kalau kamu prioritaskan kecepatan charging dan tampilan layar yang premium tanpa harus merogoh kocek terlalu dalam untuk ponsel flagship, iya, kamu beneran perlu mempertimbangkan serius ponsel ini.
Tapi kalau kamu nggak terlalu peduli sama layar melengkung, atau malah nggak suka karena takut pecah atau accidental touch, atau prioritas utamamu adalah kamera dengan performa super konsisten di segala kondisi (terutama low light) bahkan di lensa sekundernya, mungkin ada pilihan lain yang lebih cocok. Atau kalau kamu gamer hardcore yang butuh performa paling mentok buat game terberat sekalipun, mungkin perlu lirik chipset yang lebih tinggi lagi.
Secara keseluruhan, Realme 10 Pro+ ini adalah paket yang solid dan menawarkan beberapa keunggulan yang menonjol di kelasnya. Dia bukan cuma sekadar angka spesifikasi di atas kertas, tapi beneran nyaman dan powerful buat dipakai di kehidupan sehari-hari. Pengalaman pakai dia jujur aja menyenangkan, terutama pas lihat baterai keisi cepat banget atau pas scrolling di layar mulus itu. Jadi, apakah kamu beneran perlu dia? Kalau poin-poin unggulannya itu sesuai sama kebutuhan dan preferensi kamu, jawabannya kemungkinan besar iya.
Share this content: