Bro, atau Sis, atau siapapun kamu yang lagi baca ini. Kalau ngomongin bikin konten yang agak-agak ekstrem, yang nggak cuma diem di tempat adem, pastinya kita butuh kamera yang tangguh dong? Nggak mungkin kan lagi asyik-asyiknya manjat tebing, tiba-tiba kamera mati karena kedinginan. Atau lagi seru-serunya nyelam, eh malah kemasukan air? Nah, ini dia kenapa gue pengen ngobrolin salah satu gadget action camera terbaru yang kayaknya emang didesain buat orang-orang yang nyari tantangan: DJI Osmo Action 4.
Kesannya pas pertama kali megang unit ini, rasanya solid. Build quality-nya terasa kokoh, khas produk DJI. Desainnya nggak banyak berubah drastis dibanding generasi sebelumnya, tetap compact dan simpel. Ini penting banget buat action camera, karena ukurannya yang kecil bikin dia gampang dipasang di helm, di dada, di handlebar sepeda, atau bahkan di ujung stik selfie yang panjang. Nggak ada yang mau bawa-bawa kamera gede dan berat pas lagi beraksi, kan? Kamu Bakal Lupa Kapan Terakhir Nge-charge
Satu fitur desain yang menurut gue revolusioner di lini Osmo Action ini adalah sistem mounting magnetiknya. Ini gampang banget. Tinggal tempel, langsung nempel kuat pakai magnet plus ada semacam klip pengaman. Mau ganti posisi dari helm ke dada? Dalam hitungan detik. Nggak perlu repot muter-muter baut atau buka-pasang case yang kadang bikin jari keriting. Ini super praktis, apalagi kalau lagi di kondisi buru-buru atau tangan lagi agak kotor.
Yang bikin dia cocok banget sama tema “Nggak Takut Dingin atau Air” itu ya durability-nya. Osmo Action 4 ini udah anti air sampai kedalaman 18 meter tanpa perlu pakai case tambahan. Delapan belas meter! Itu lumayan dalam buat sekadar snorkeling atau diving rekreasional. Jadi, buat yang hobi main di pantai, sungai, atau bahkan nyelam, ini udah aman banget. Nggak perlu was-was kameranya kenapa-kenapa. Tinggal bawa, celupin, rekam. Sesimpel itu.
Gimana kalau soal dingin? Ini sering jadi masalah buat baterai gadget. Suhu ekstrem, terutama dingin, biasanya bikin baterai drop cepat. Nah, DJI mengklaim Osmo Action 4 ini punya performa baterai yang oke di suhu rendah. Mereka bilang bisa merekam sampai 150 menit di suhu minus 20 derajat Celcius. Gila nggak tuh? Minus 20! Ini artinya, buat kamu yang suka main salju, hiking di gunung yang udaranya tipis dan dingin, atau mungkin lagi ada di negara empat musim pas winter, kamera ini harusnya bisa diandalkan. Nggak ada lagi momen pas seru-serunya rekam eh baterai ngedrop karena kedinginan.
Jantung dari Osmo Action 4 ini adalah sensornya. Nah, ini yang jadi upgrade paling signifikan dan paling gue suka. Dia pakai sensor gambar berukuran 1/1.3 inci. Angka itu mungkin nggak terlalu berarti buat sebagian orang, tapi intinya, sensornya ini lebih besar dibanding kebanyakan action cam di kelasnya. Sensor lebih besar itu sama dengan kemampuan menangkap cahaya lebih banyak. Artinya apa? Kualitas gambar lebih bagus, terutama di kondisi low light atau remang-remang. Jadi, nggak cuma jagoan di bawah terik matahari atau di dalam air yang jernih, pas lagi rekam sunrise/sunset, di dalam hutan yang agak gelap, atau pas malam hari, hasilnya tetap kelihatan detail dan minim noise.
Resolusi dan frame rate-nya gimana? Standar action cam flagship terbaru lah ya. Bisa rekam video 4K sampai 120fps. Ini penting buat yang suka bikin slow motion super halus. Resolusi 4K-nya juga tajam banget, detailnya kerasa. Ada juga mode 2.7K sampai 120fps atau 1080p sampai 240fps kalau mau slow-mo yang lebih ekstrem lagi. Pilihan resolusi dan frame rate yang fleksibel ini ngasih banyak ruang buat kreativitas pas editing nanti.
Fitur stabilisasinya jangan ditanya. Ini DJI gitu lho. Namanya RockSteady 3.0 dan HorizonSteady. RockSteady ini standar stabilisasi elektronik yang bikin rekaman goncangan pas lari, lompat, atau naik sepeda di jalan nggak rata itu jadi mulus kayak pakai gimbal. HorizonSteady lebih keren lagi, dia bisa bikin horizon di rekaman kita tetap lurus sempurna, meskipun kameranya miring sampai 360 derajat. Jadi, kalau pas lagi main jetski atau perahu yang goyang-goyang, langit dan lautnya tetap lurus. Keren kan?
Soal warna, DJI juga punya keunggulan di sini. Osmo Action 4 ini bisa merekam dengan profil warna D-Log M 10-bit. Ini istilah teknis, tapi intinya, profil warna D-Log M itu ngasih data warna yang lebih luas dan dinamis. Buat yang suka ngedit video serius, ini penting banget karena ngasih fleksibilitas lebih pas color grading. Warna kulit jadi lebih natural, langit nggak gampang overexposed, dan detail di bagian gelap tetap kelihatan. Nggak kayak action cam lain yang warnanya kadang kelihatan ‘maksa’ atau over-saturated.
Selain itu, field of view atau sudut pandang kameranya juga lebar, sampai 155 derajat. Ini bikin kita bisa nangkap lebih banyak area dalam satu frame. Cocok banget buat rekam pemandangan luas, atau pas lagi merekam diri sendiri (vlogging) biar latar belakangnya juga kelihatan banyak. Buat yang nggak suka efek fisheye terlalu melengkung, tenang aja, ada pilihan sudut pandang yang lebih narrow juga.
Gimana pengalaman pakainya sehari-hari? Dual screen-nya itu ngebantu banget. Ada layar di depan dan di belakang. Layar depan berguna banget buat vlogging atau selfie, biar kita tahu muka kita udah pas di tengah frame atau belum. Layar belakang yang lebih besar buat navigasi menu dan preview hasil rekaman. Kedua layarnya ini responsif, bahkan saat tangan agak basah. Antarmuka menunya simpel, gampang dipelajari, nggak bikin pusing nyari-nyari settingan.
Baterainya, meskipun diklaim tangguh di suhu dingin, kapasitasnya standar action cam modern. Lumayan lah buat sekali sesi petualangan singkat, tapi kalau mau rekam seharian penuh, wajib banget sedia baterai cadangan. Untungnya, charging-nya lumayan cepat, apalagi kalau pakai charger yang udah support fast charging.
Mic-nya gimana? Action cam biasanya nggak punya mic terbaik di dunia, tapi Osmo Action 4 ini punya beberapa mic dan diklaim lebih baik dalam menangkap suara. Ada juga fitur buat ngurangin noise angin, yang penting banget kalau lagi merekam pas naik motor atau di tempat terbuka yang berangin kencang. Buat hasil maksimal sih tetep disaranin pakai mic eksternal kalau kualitas audio jadi prioritas utama, dan Osmo Action 4 ini ada port USB-C yang bisa pakai adapter mic.
Kelebihan yang paling kerasa dari Osmo Action 4 ini ya itu tadi, durability-nya yang nggak main-main (anti air 18m, tahan dingin ekstrem), kualitas gambarnya yang oke banget di berbagai kondisi cahaya berkat sensor yang lebih besar, stabilisasi super mulus, dan sistem mounting magnetik yang revolusioner. Ini bener-bener bikin proses pasang-pasang kamera jadi jauh lebih cepat dan gampang.
Ada kekurangannya nggak? Hmm, mungkin kalau dicari-cari ya, ukuran sensornya yang lebih besar itu bikin ukurannya sedikit lebih bulky dibanding beberapa kompetitor yang pakai sensor lebih kecil, tapi bedanya nggak signifikan dan trade-off-nya sepadan dengan kualitas gambar yang didapat. Baterainya masih harus dicopot pasang, nggak built-in. Terus, software DJI Mimo di HP itu lumayan powerful buat ngedit cepat atau transfer file, tapi kadang koneksinya agak rewel. Tapi ini minor sih, overall user experience-nya bagus.
Buat siapa sih kamera ini cocok? Buat kamu yang emang niat bikin konten yang nggak ‘biasa’. Yang suka naik gunung, main di air, diving, snowboarding, biking di jalur ekstrem, atau aktivitas outdoor apapun yang butuh kamera yang bisa diandalkan di kondisi susah. Yang nggak mau ribet sama case tambahan buat nyelam atau khawatir baterai ngedrop pas lagi dingin banget. Singkatnya, kalau kamu adalah orang yang berani, yang hobinya nantang batas, DJI Osmo Action 4 ini kayaknya emang pas banget buat nemenin petualanganmu.
Kualitas gambarnya bagus, fiturnya lengkap, dan yang paling penting, dia itu tangguh. Nggak cuma sekadar action cam biasa, tapi beneran dirancang buat kondisi ekstrem. Jadi, kalau budget kamu memungkinkan dan kebutuhanmu emang nyari action cam yang tahan banting di segala medan dan cuaca, yang hasilnya tetap oke meskipun cahayanya pas-pasan, nggak perlu mikir dua kali deh buat lirik DJI Osmo Action 4 ini. Dia siap nemenin kamu bikin momen-momen keren yang nggak bakal terlupakan, bahkan di tempat paling dingin atau paling basah sekalipun.
Secara performa, chipset di dalamnya juga udah mumpuni banget buat ngolah video resolusi tinggi dengan frame rate tinggi. Nggak kerasa laggy pas pindah-pindah mode atau setting. Responsivitas layarnya juga bikin navigasi menu jadi cepet. Ini penting, karena pas lagi di lapangan, kita butuh kamera yang gercep, nggak bikin nunggu.
Untuk penyimpanan, dia pakai microSD card. Pastiin pakai yang speed-nya tinggi ya, minimal V30 atau U3, biar aman pas rekam di 4K 120fps atau 240fps. Kalau pakai yang lambat, nanti videonya bisa putus-putus atau bahkan nggak bisa direkam sama sekali di settingan tinggi. Jujur, Ini Rasanya di Tangan Kamu OnePlus Nord 3
Mode-mode rekamnya juga lumayan variatif. Ada timelapse, hyperlapse, slow motion, sampai mode rekam biasa. Ada juga fitur pre-recording, jadi kamera udah mulai ngerekam beberapa detik sebelum kamu pencet tombol shutter. Berguna banget buat momen-momen spontan yang nggak terduga.
Fitur live streaming juga ada kalau kamu pengen langsung siaranin petualanganmu secara real-time. Ini fitur yang makin banyak dicari di action cam terbaru.
Secara keseluruhan, Osmo Action 4 ini adalah evolusi yang solid dari DJI di lini action cam. Mereka fokus di sektor yang paling penting buat pengguna action cam: durabilitas di kondisi ekstrem, kualitas gambar yang konsisten (terutama di low light berkat sensor besar), dan kemudahan penggunaan (mounting magnetik). Peningkatan di sensor 1/1.3 inci itu beneran game changer buat kualitas gambar dibanding kompetitor atau generasi sebelumnya yang pakai sensor lebih kecil.
Kemampuannya bertahan di suhu minus 20 derajat Celcius dan di air sampai 18 meter tanpa case tambahan itu bener-bener ngejawab kebutuhan para petualang sejati. Nggak perlu lagi worry atau rempong bawa aksesori tambahan cuma buat ngadepin cuaca atau kondisi lingkungan yang menantang. Tinggal ambil kamera, bawa, rekam. Simpel, kan?
Buat yang mungkin baru pertama kali pakai action cam, antarmuka Osmo Action 4 ini juga cukup intuitif. Nggak akan butuh waktu lama buat familiar sama menu-menunya. Apalagi kalau udah pernah pakai produk DJI lain, pasti langsung nyambung.
Di paket pembelian biasanya juga udah dapet beberapa aksesori dasar kayak frame pelindung, mounting magnetik, dan kabel charger. Tapi kalau mau lebih lengkap buat berbagai skenario, mending langsung beli paket combo yang udah dapet baterai cadangan, charging hub, atau mounting-mounting lainnya.
Jadi, kalau kamu lagi galau nyari action cam yang bener-bener bisa diandalkan buat diajak main kasar, yang nggak cuma jago di atas kertas tapi juga pas dipake di kondisi nyata yang nggak ramah, DJI Osmo Action 4 ini sangat layak dipertimbangkan. Harganya mungkin nggak yang paling murah, tapi kamu bayar buat performa, build quality, dan fitur-fitur yang emang spesifik buat kebutuhan petualangan. Ini bukan kamera buat diem di kamar atau buat vlogging di kafe (meskipun bisa juga sih). Ini kamera buat kamu yang berani, yang suka tantangan, dan butuh gadget yang bisa ngimbangin nyali kamu.
Dengan semua keunggulan itu, terutama soal ketahanan di suhu dingin dan air plus kualitas gambar yang superior di low light, Osmo Action 4 ini beneran ngepasin tema “Nggak Takut Dingin atau Air Emang Pas Buat Kamu yang Berani”. Ini bukan cuma slogan, tapi emang kapabilitas yang ditawarkan sama kamera ini. Jadi, siap buat petualangan berikutnya?
Satu lagi yang penting, ekosistem aksesori DJI Osmo Action juga lumayan lengkap. Mulai dari battery pack, charging hub, floating handle, chest strap, handlebar mount, sampai filter lensa. Jadi, kalau kebutuhan kamu berkembang, aksesori buat ngedukungnya juga banyak tersedia.
Buat editing video, selain pakai DJI Mimo di HP, file dari Osmo Action 4 ini juga kompatibel banget sama software editing profesional di desktop. Profil warna D-Log M-nya itu bener-bener bikin proses color grading jadi enak dan hasilnya bisa sesuai sama mood yang kamu inginkan.
Oh iya, satu detail kecil tapi penting: lensa pelindungnya bisa diganti. Ini bagus banget, kalau misalnya lensa depannya baret karena kena kerikil atau ranting pas lagi beraksi, kita nggak perlu ganti unit kameranya, cukup ganti lensa pelindungnya aja. Hemat biaya jangka panjang dan bikin kamera tetap awet.
Fitur dual screen-nya juga udah touch screen keduanya, dan responsif. Ini beda sama beberapa action cam yang layar depannya cuma buat preview aja. Di Osmo Action 4, kedua layar bisa buat navigasi menu lengkap.
Jadi, kalau kamu serius di dunia action sports, petualangan, atau sekadar hobi merekam momen-momen seru di luar ruangan dengan kondisi yang nggak selalu ideal, Osmo Action 4 ini adalah investasi yang bagus. Dia siap nemenin kamu terjun ke air sedalam 18 meter, bertahan di suhu minus 20 derajat, dan merekam semuanya dengan kualitas gambar yang bikin nganga.
Intinya, DJI Osmo Action 4 ini emang diciptakan buat “orang berani”. Buat mereka yang nggak mikir dua kali buat nyebur ke laut, mendaki gunung yang dingin, atau nerobos hutan. Kamera ini bukan cuma gadget, tapi partner yang bisa diandalkan di kondisi paling menantang sekalipun. Kualitasnya, ketahanannya, dan kemudahan pakainya bikin dia jadi pilihan top buat yang nyari action cam premium.
Jangan lupa juga update firmware-nya secara berkala ya, karena biasanya DJI ngasih peningkatan performa atau fitur baru lewat update software.
Jadi, buat nutup obrolan ini, Osmo Action 4 dengan segala kelebihan yang gue sebutin tadi – mulai dari sensor besar, tahan air dan dingin, stabilisasi juara, sampai mounting magnetik – beneran ngasih paket lengkap buat yang butuh action cam tangguh. Kalau kamu termasuk golongan yang “nggak takut dingin atau air” dan butuh kamera yang bisa ngimbangin gaya hidupmu yang aktif dan berani, ya udah, Osmo Action 4 ini emang pas buat kamu.
Share this content: