Mata Kamu Pasti Suka Layar ASUS Vivobook OLED Ini

Oke, ngomongin laptop terbaru, kadang yang paling pertama bikin kita *ngeh* itu ya layarnya, kan? Apalagi kalau ngelihat laptop ASUS Vivobook terbaru yang pakai layar OLED. Jujur aja, begitu buka lid-nya, mata itu langsung kayak dikasih pemandangan baru. Warnanya itu lho, beneran ‘ngejreng’ tapi nggak norak, kontrasnya tajem banget, dan itemnya… bener-bener item pekat. Nggak ada tuh istilah warna abu-abu gelap ngaku-ngaku item di sini. Kesan pertama? Wow. Ini bukan cuma sekadar layar laptop, ini kayak jendela ke dunia yang warnanya lebih hidup.

Desain fisik Vivobook sendiri memang khasnya ASUS yang sekarang, minimalis tapi tetap ada sentuhan modern. Bodinya terasa solid, meskipun ini bukan laptop gaming yang super tebal dan berat, jadi masih nyaman banget buat dibawa ke mana-mana. Pilihan warnanya juga biasanya beragam dan bikin terlihat nggak boring. Tapi ya itu tadi, mau bodinya warna apa pun, begitu layarnya nyala, semua perhatian langsung tertuju ke sana.

Jadi, apa sih istimewanya layar OLED di ASUS Vivobook ini sampai dibilang mata kamu pasti suka? Gini, beda utama OLED sama layar LCD biasa itu di cara pikselnya nyala. Kalau LCD itu butuh lampu latar di belakangnya, jadi meskipun layarnya nampilin warna item, lampu latarnya masih nyala dikit, makanya itemnya kelihatan kayak abu-abu gelap. Nah, kalau OLED, setiap piksel itu bisa nyala dan mati sendiri. Artinya, pas nampilin warna item, pikselnya beneran mati total. Hasilnya? Kontrasnya jadi infinity! Warna paling terang sama warna paling gelap jaraknya jauh banget, bikin gambar jadi lebih dramatis dan realistis.

Selain kontras yang juara, reproduksi warnanya juga top banget. Kebanyakan ASUS Vivobook OLED ini sudah mengantongi sertifikasi color gamut DCI-P3 100%. Ini standar yang biasa dipakai di industri film, lho. Jadi, kalau kamu lagi nonton film atau serial, warnanya bakal akurat banget sesuai sama niat sutradaranya. Buat yang kerja kreatif kayak desainer grafis, fotografer, atau videografer, ini penting banget. Warna yang kamu edit di layar bakal mirip banget sama hasil cetakan atau hasil akhir videonya. Nggak ada lagi tuh kejadian warna di layar laptop beda sama di HP atau monitor lain. Akurasi warna ini beneran game changer buat banyak profesi.

Resolusinya juga biasanya tinggi, ada yang Full HD, ada juga yang sampai 2.8K atau bahkan 4K di beberapa model. Ditambah refresh rate yang lumayan tinggi, scrolling jadi mulus, transisi animasi Windows terasa lebih responsif, dan kalau dipakai main game yang nggak terlalu berat pun, visualnya jadi lebih enak dilihat. Detailnya itu kerasa banget, teks jadi super tajam, nonton video resolusi tinggi juga jadi makin nikmat.

ASUS juga mikirin kesehatan mata lho. Layar OLED Vivobook ini ngeluarin cahaya biru (blue light) yang jauh lebih sedikit dibanding layar LCD. Cahaya biru ini kan yang bikin mata cepet capek dan katanya bisa ganggu jam tidur kita kalau terpapar terlalu lama di malam hari. Dengan emisi blue light yang rendah, mata jadi nggak gampang lelah meskipun dipakai buat kerja atau hiburan berjam-jam. Ada juga teknologi Flicker-Free, yang bikin layar nggak berkedip-kedip dalam frekuensi yang nggak kasat mata tapi sebenernya bikin mata cepet pegal. Jadi, bisa dibilang layar ini bukan cuma enak dilihat, tapi juga lebih ramah buat mata kita dalam jangka panjang.

Oke, cukup ngomongin layarnya yang memang jadi bintang utama. Sekarang kita intip jeroannya dikit. ASUS Vivobook terbaru ini biasanya sudah pakai prosesor generasi terbaru dari Intel atau AMD, RAM yang lumayan besar (bisa 8GB, 16GB, atau lebih), dan penyimpanan SSD ngebut. Kombinasi ini bikin performanya gesit. Buat tugas sehari-hari kayak browsing dengan banyak tab, ngetik dokumen, bikin presentasi, sampai edit foto ringan atau video pendek, Vivobook ini udah lebih dari cukup. Buka aplikasi cepet, multitasking lancar, dan waktu loading file juga singkat berkat SSD-nya.

Di beberapa varian, ada juga yang sudah dilengkapi kartu grafis discrete dari NVIDIA atau AMD. Ini tentu bikin kemampuannya naik kelas, terutama buat yang butuh power lebih buat rendering, desain grafis 3D, atau main game yang butuh spesifikasi lebih tinggi. Meskipun bukan laptop gaming murni, Vivobook dengan grafis discrete dan layar OLED ini bisa jadi teman yang asyik buat sesekali hiburan nge-game sambil menikmati visual yang memukau. Iseng Cobain Sony ZV-1F dan Ternyata Bikin Kamu Nagih

Soal desain, balik lagi ke kesan awal, Vivobook terbaru ini punya build quality yang solid. Engselnya terasa kokoh, keyboard-nya nyaman buat ngetik lama, jarak antar tombol pas dan feel-nya enak. Touchpad-nya juga luas dan responsif, kadang di beberapa model bahkan ada fitur NumberPad digital yang terintegrasi di touchpad, inovasi kecil tapi berguna banget buat yang sering input angka. Port konektivitasnya lumayan lengkap, biasanya ada USB Type-A, USB Type-C (yang seringnya udah support Thunderbolt di model yang lebih tinggi), HDMI buat nyambung ke monitor eksternal, audio jack, dan kadang card reader. Cukup lah buat kebutuhan kebanyakan orang modern.

Fitur lain yang patut disebut adalah audionya yang seringkali digarap bareng Harman Kardon. Kualitas suaranya jadi lebih jernih dan nendang dibanding speaker laptop standar. Buat dengerin musik atau nonton film tanpa earphone, pengalaman audionya cukup memuaskan dan melengkapi keindahan visual layar OLED-nya.

Kamera webcam-nya? Standar lah ya buat laptop di kelasnya. Cukup oke buat video call atau meeting online, kadang ada privacy shutter juga buat nutupin kamera pas nggak dipakai. Mikrofonnya juga lumayan jernih menangkap suara.

Daya tahan baterai? Ini agak tricky kalau ngomongin layar OLED. Layar OLED itu sebenernya lebih hemat daya pas nampilin warna gelap, karena pikselnya banyak yang mati. Tapi pas nampilin warna terang atau didominasi warna putih, konsumsi dayanya bisa jadi lebih tinggi dibanding LCD. Jadi, daya tahan baterainya bakal sangat bergantung sama penggunaan kamu. Kalau banyak dipakai buat ngetik di Word (latar putih) dengan brightness tinggi, mungkin nggak bakal selama kalau dipakai buat nonton film yang banyak adegan gelap atau browsing website dengan dark mode. Tapi secara umum, Vivobook terbaru ini sudah dibekali baterai yang cukup besar dan manajemen daya yang bagus, jadi buat nemenin aktivitas harian di luar colokan listrik sih masih bisa diandalkan, meskipun mungkin nggak seharian full kalau dipakai non-stop dengan brightness tinggi atau tugas berat.

Kita ngomongin kelebihan dan kekurangan yang terasa dalam pemakaian harian. Kelebihan paling mencolok jelas layarnya. Warna akurat, kontras super, blue light rendah, bikin mata betah dan hasil kerja (kalau berhubungan sama warna) jadi lebih akurat. Performanya juga kencang buat kelasnya, desainnya sleek, keyboard dan touchpad-nya nyaman. Audio Harman Kardon-nya juga nilai plus. Nah, kekurangannya? Layar OLED ini lumayan rentan sama yang namanya ‘burn-in’ kalau nampilin gambar statis yang sama dalam waktu sangat lama dengan brightness tinggi. ASUS biasanya udah nyediain fitur buat meminimalisir ini, kayak Pixel Shift atau Dark Mode yang direkomendasikan. Selain itu, seperti saya sebut tadi, daya tahan baterainya bisa bervariasi banget tergantung konten yang ditampilin di layar.

Jadi, kesimpulannya gimana? ASUS Vivobook terbaru dengan layar OLED ini cocok banget buat siapa? Menurut saya, ini laptop ideal buat kamu yang ngutamain kualitas visual di atas segalanya, tapi nggak mau laptop yang terlalu tebal atau berat. Buat pelajar, mahasiswa, atau profesional di bidang kreatif (desain, foto, video, content creator) yang butuh akurasi warna dan kenyamanan mata, ini pilihan yang sangat menarik. Atau sekadar kamu yang suka nonton film atau series di laptop dan pengen pengalaman visual yang setara bioskop mini di meja kamu.

Layarnya beneran jadi daya tarik utama yang susah ditolak. Performa internalnya juga sudah mumpuni buat nemenin produktivitas harian sampai tugas-tugas yang lebih nuntut. Dibanding laptop lain di kelas harga yang sama tapi pakai layar LCD, Vivobook OLED ini menawarkan pengalaman visual yang jauh di atas rata-rata. Meski ada potensi isu burn-in dan variasi daya tahan baterai yang perlu diperhatikan, keunggulan layarnya ini bikin kekurangan itu terasa minor buat sebagian besar pengguna yang memang mencari kualitas layar terbaik.

Opini akhir saya, kalau budget kamu memungkinkan dan kamu memang menghargai kualitas layar yang super bagus, jangan ragu deh buat ngelirik ASUS Vivobook OLED ini. Mata kamu beneran bakal berterima kasih. Ini bukan cuma laptop yang bagus, tapi laptop yang bisa ngasih pengalaman visual yang bikin betah berlama-lama di depannya. Recommended! Jepret Senja Sampai Pagi Bareng OPPO Reno 10 Pro Kamu Bakal Kaget

Gimana Nikon Z fc Bikin Kamu Jatuh Cinta Sama Fotografi Lagi

Share this content: