Main DJI Mini 4 Pro, Gini Rasanya Jadi Pilot Drone Profesional
Jadi pilot drone? Dulu kayaknya cuma buat yang punya budget gede atau emang kerjanya di bidang perfilman. Tapi, seiring perkembangan teknologi, makin banyak opsi drone yang ramah kantong dan ukurannya kompak. Salah satu yang terbaru dan lagi jadi perbincangan hangat adalah DJI Mini 4 Pro. Nah, gue udah coba mainin drone mungil ini beberapa waktu, dan rasanya emang beneran bisa ngasih feel
jadi pilot profesional, meskipun cuma pake drone seukuran telapak tangan.
Artikel ini bukan cuma soal review teknis yang kaku, tapi lebih ke berbagi pengalaman. Gimana rasanya unboxing, nerbangin pertama kali, ngambil gambar dan video dari sudut pandang yang nggak biasa, sampai pusingnya mikirin baterai atau aturan terbang. Jadi, buat yang penasaran pengen nyemplung ke dunia aerial photography/videography tapi masih galau milih alat tempur, semoga tulisan ini bisa sedikit ngasih gambaran.
Kesan Pertama: Kecil-kecil Cabe Rawit
Pas pertama kali box-nya sampai di tangan, gue langsung kaget sama ukurannya. Kecil banget! Sesuai namanya, ini seri Mini, dan ukurannya emang beneran mini. Foldable design-nya bikin dia gampang banget dilipet dan dimasukin ke tas kecil atau bahkan saku jaket yang agak gede. Materialnya dominan plastik, tapi bukan yang murahan ya. Terasa solid dan finishing-nya rapi khas produk DJI. Bobotnya yang under 249 gram ini jadi keunggulan utama, karena di banyak negara (termasuk Indonesia dengan beberapa catatan), drone di bawah bobot ini punya regulasi yang lebih longgar dibanding yang lebih berat. Ini penting banget buat yang baru mulai atau hobi terbangin drone di berbagai lokasi tanpa harus pusing sama perizinan yang ribet banget.
Kontrollernya, gue dapet yang versi RC 2 yang udah ada layar built-in. Ini juga jadi nilai plus banget. Nggak perlu lagi repot colok-colok HP, pasang holder, dan khawatir HP panas atau baterai boros. Layarnya cukup terang buat dipakai di luar ruangan, meskipun pas matahari terik banget kadang masih agak struggle ngeliat detailnya. Build quality controllernya juga oke, joystick-nya responsif dan tombol-tombolnya diletakkan di posisi yang ergonomis.
Secara desain keseluruhan, Mini 4 Pro ini kelihatan ramping dan modern. Gimbal kameranya yang ada di depan juga kelihatan kokoh meskipun ukurannya mini. Baling-balingnya bisa dilipat juga, bikin makin kompak. Intinya, dari pandangan pertama, drone ini udah ngasih janji portabilitas tanpa kompromi yang berlebihan.
Siap Terbang: Setup & Pengalaman Awal
Proses setup awal lumayan straightforward, apalagi kalau udah pernah pakai produk DJI sebelumnya. Tinggal download aplikasi DJI Fly di HP (kalau pake controller tanpa layar) atau langsung nyalain controllernya yang udah ada layar, pairing drone, aktifin akun DJI, dan update firmware kalau ada. Biasanya update firmware ini makan waktu lumayan, jadi pastikan baterai drone dan controller cukup ya.
Setelah semua siap, tiba saatnya penerbangan pertama. Jujur, deg-degan selalu ada tiap mau nerbangin drone, apalagi di awal-awal. Tapi Mini 4 Pro ini surprisingly stabil. Pas takeoff, dia langsung hovering dengan anteng di ketinggian yang kita tentuin. Kontrol joystick-nya presisi banget. Mau gerak pelan buat ngambil shot cinematic bisa, mau gerak cepat juga responsif.
Salah satu fitur yang bikin merasa profesional
dan aman itu adalah Omnidirectional Obstacle Sensing. Mini 4 Pro ini punya sensor di semua sisi (depan, belakang, kiri, kanan, atas, bawah). Jadi, kalau ada halangan di sekitarnya, dia bisa mendeteksi dan ngasih peringatan, atau bahkan berhenti otomatis atau cari jalur lain. Fitur ini super penting, terutama buat yang baru belajar atau terbang di lingkungan yang nggak terlalu open. Rasanya kayak punya mata di segala arah, jadi nggak terlalu khawatir nabrak pohon atau bangunan pas lagi asyik ngambil gambar.
Sistem transmisi O4 yang dipakai di Mini 4 Pro ini juga topcer. Range-nya jauh dan sinyal video yang dikirim ke controller minim delay dan jernih. Ini bikin percaya diri buat nerbangin drone agak jauh, meskipun tentu saja kita harus selalu terbang dalam garis pandang visual (VLOS) sesuai aturan penerbangan drone yang baik dan benar.
Mode penerbangannya lengkap, ada Normal, Sport (buat yang pengen ngebut), dan Cine (buat yang mau gerakannya halus dan cinematic). Ada juga fitur-fitur cerdas kayak ActiveTrack 360 (bisa ngunci dan ngikutin subjek dari berbagai sudut otomatis), Waypoints (bisa nentuin jalur terbang otomatis), Return-to-Home (RTH) yang akurat, dan QuickShots buat bikin video pendek yang keren otomatis. Fitur-fitur inilah yang bikin kita yang awam pun bisa dapetin hasil rekaman yang kelihatan profesional tanpa harus jadi pilot ahli yang jago manuver manual.
Kamera: Mata di Langit yang Tajam
Oke, drone secanggih apapun kalau kameranya nggak bagus ya kurang greget. DJI Mini 4 Pro dibekali kamera dengan sensor 1/1.3-inch CMOS, resolusi 48MP untuk foto dan bisa rekam video 4K sampai 60fps dengan HDR. Di atas kertas, spesifikasi ini udah sangat mumpuni buat drone di kelasnya.
Hasil fotonya detail dan warnanya vibrant (kalau pakai mode normal). Fitur foto 48MP-nya lumayan, meskipun hasil terbaik biasanya didapat di mode 12MP dengan pixel binning. Dynamic range-nya luas, terutama pas nyalain mode HDR, jadi area yang gelap dan terang di satu frame bisa kelihatan detailnya. Buat yang serius ngedit, ada juga opsi foto dalam format RAW (DNG) yang ngasih fleksibilitas lebih saat post-processing.
Nah, buat video, ini nih yang bikin betah. Rekaman 4K/60fps HDR-nya mulus dan tajam. Stabilisasi dari gimbal 3-axis-nya juara, mau kena angin sepoi-sepoi pun videonya tetap anteng kayak pakai slider. Salah satu inovasi yang gue suka banget adalah kemampuan merekam video secara vertikal (True Vertical Shooting) tanpa harus mutar-mutar drone atau crop di editing. Ini pas banget buat yang kontennya dominan buat platform kayak TikTok atau Instagram Reels.
Ada juga pilihan merekam dengan profil warna D-Log M dan HLG 10-bit. Ini fitur yang biasanya ada di drone kelas profesional! Dengan D-Log M, kita dapat file video yang warnanya flat, tapi punya informasi warna yang sangat kaya buat di-color grading di software editing. Hasilnya bisa lebih cinematic dan sesuai sama look yang kita mau. Ini beneran bikin level up
hasil video yang didapat.
Performa low-light-nya juga lumayan improved dibanding generasi sebelumnya. Meskipun sensornya nggak sebesar drone pro yang gede, tapi dengan aperture f/1.7, Mini 4 Pro cukup oke buat kondisi cahaya minim, meskipun noise-nya tentu bakal mulai kelihatan kalau gelap banget.
Dalam Pemakaian Harian: Kelebihan yang Terasa & Beberapa Catatan
Setelah beberapa kali nerbangin di lokasi dan kondisi berbeda, ada beberapa poin yang makin terasa:
Kelebihan:
- Portabilitas Juara: Ini selling point utama. Beneran gampang dibawa ke mana-mana tanpa terasa memberatkan. Cocok buat traveler atau konten kreator yang mobilitas tinggi.
- Obstacle Sensing Lengkap: Memberikan rasa aman dan pede lebih, terutama buat yang masih belajar manuver atau terbang di tempat agak ramai/banyak halangan. Fitur yang sebelumnya cuma ada di seri Mavic Pro yang lebih mahal.
- Kualitas Kamera Sangat Baik untuk Ukurannya: Foto 48MP dan video 4K/60fps HDR dengan profil warna D-Log M/HLG di drone sekecil ini itu pencapaian luar biasa. Fitur vertical shooting juga game changer buat konten kreator medsos.
- Transmisi O4 yang Stabil: Koneksi antara drone dan controller terasa sangat reliable, minim gangguan (tergantung kondisi lingkungan juga pastinya).
- Fitur Cerdas Melimpah: ActiveTrack 360, Waypoints, QuickShots, dll., bikin ngambil gambar atau video yang kompleks jadi gampang. Ini yang bikin kita yang awam pun bisa dapat hasil
profesional
. - Kontrol Intuitif & Responsif: Baik pakai controller tanpa layar maupun yang pakai layar RC 2, pengalaman terbangnya mulus dan presisi.
- Bobot Under 249g: Keunggulan regulasi yang sangat signifikan di banyak negara.
Kekurangan (Catatan):
- Daya Tahan Baterai: DJI klaim bisa sampai 34 menit terbang. Di realita, tergantung gaya terbang dan kondisi angin, biasanya antara 25-30 menit. Ini cukup buat satu-dua kali pengambilan shot, tapi kalau mau sesi terbang yang lebih lama, wajib punya minimal 2-3 baterai cadangan. Untungnya, proses ganti baterai cepat.
- Performa Angin Kuat: Meskipun lumayan tahan angin buat ukurannya, di kondisi angin kencang yang ekstrem dia akan kesulitan maintaining posisi atau melawan angin. Notifikasi angin kencang akan muncul di aplikasi.
- Harga: Untuk ukuran drone mini, harganya memang nggak bisa dibilang murah, terutama kalau ambil paket Fly More Combo yang udah include baterai cadangan dan aksesoris lain. Tapi kalau dibandingin sama fitur dan performanya, harganya jadi terasa
worth it
. - Sensor Ukuran Mini: Meskipun sensornya bagus untuk kelasnya, hasil fotonya mungkin tidak setajam atau sedetail drone dengan sensor yang lebih besar (misal 1-inch ke atas), terutama saat kondisi cahaya ekstrem atau perlu cropping yang signifikan.
Kesimpulan: Gerbang Menuju Dunia Aerial Serius
Jadi, setelah mainin DJI Mini 4 Pro ini, apakah gue beneran merasa jadi pilot drone profesional? Secara teknis mungkin belum, karena pilot profesional itu butuh jam terbang tinggi, ngerti aerodinamika, regulasi mendalam, dan skill manuver yang jago. Tapi, yang pasti, Mini 4 Pro ini ngasih tools
dan experience
yang sangat mendekati itu.
Dengan segala fitur canggihnya—obstacle sensing omnidirectional, kamera 4K 60fps HDR dengan D-Log M & vertical shooting, transmisi O4 yang stabil, dan fitur cerdas lainnya—di dalam bodi yang super ringkas dan ringan, Mini 4 Pro ini bukan cuma sekadar mainan. Ini adalah alat serius buat siapa saja yang mau mulai serius di dunia aerial photography dan videography, baik buat hobi maupun profesional (dalam skala kecil).
Kemudahannya dalam penggunaan dan fitur keamanannya yang lengkap bikin proses belajar jadi nggak terlalu menegangkan. Dan hasil rekaman yang didapat itu beneran bisa dipakai buat kebutuhan profesional ringan, misalnya konten media sosial, dokumentasi acara outdoor, atau sekadar bikin video traveling yang sinematik.
Jadi, kalau kamu lagi cari drone pertama atau upgrade dari drone mini generasi lama, dan prioritasnya adalah portabilitas maksimal, fitur keamanan lengkap, dan kualitas kamera yang sangat baik di kelasnya (terutama buat video), DJI Mini 4 Pro ini pilihan yang sangat, sangat direkomendasikan. Rasanya beneran kayak punya mata di langit yang siap merekam dunia dari perspektif yang beda, dan itu emang ngasih feel
jadi pilot drone yang handal.
Meskipun ada beberapa catatan minor soal baterai dan performa di angin ekstrem, kelebihan yang ditawarkan drone ini jauh melampaui kekurangannya. Ini adalah investasi yang bagus buat yang serius pengen terjun ke dunia drone tanpa harus langsung keluar budget puluhan atau ratusan juta buat drone kelas industrial.
Pengalaman menerbangkan Mini 4 Pro ini beneran membuka mata betapa mudahnya sekarang mendapatkan footage aerial berkualitas tinggi. Yang tadinya cuma bisa dibayangin atau dilihat di film-film, sekarang bisa kita rekam sendiri dengan alat seukuran telapak tangan. Ini bukan cuma soal gadget, tapi soal ngasih kita kemampuan untuk melihat dan merekam dunia dari sudut pandang yang sama sekali baru. Dan itu sensasi yang luar biasa. Jadi, siap buat terbang?
Share this content: