Laptop Impian Kamu Ada di ASUS Zenbook Ini? Cek Dulu Deh Pengalaman Pakainya

Eh, lagi nyari laptop baru ya? Yang tipis, enteng, performa oke, plus layarnya cakep banget buat segala macem? Mungkin banget laptop yang lagi kita bahas ini, si ASUS Zenbook S terbaru, bisa jadi jawabannya. Gue udah pakai beberapa waktu belakangan buat ngerasain langsung, dan jujur, ada banyak hal yang bikin gue terkesan, tapi ada juga beberapa catatan.

Pertama kali ngeluarin dari boksnya, kesan premium itu langsung dapet. Desainnya minimalist tapi elegan. Bahan bodinya kerasa kokoh, biasanya sih pakai aluminium atau magnesium alloy gitu yang bikin dia enteng tapi nggak ringkih. Finishing-nya juga rapi, nggak gampang ninggalin sidik jari (tergantung warna juga sih). Yang paling bikin takjub, dia T-I-P-I-S dan E-N-T-E-N-G banget! Serius deh, masukin tas tuh rasanya kayak bawa buku tebal aja, nggak bikin pundak langsung protes kalau dibawa mobile seharian. Bobotnya itu lho, cuma sekiloan aja biasanya buat model S ini. Ini poin plus gede banget buat yang sering kerja atau kuliah pindah-pindah tempat.

Bagian yang paling nonjolin dari Zenbook series, apalagi yang S ini, udah pasti layarnya. Mayoritas udah pakai panel OLED. Dan gue harus bilang, ini bukan cuma gimmick. Layar OLED di Zenbook terbaru ini bener-bener manjain mata. Warna-warnanya itu lho, vibran dan popping banget, tapi tetap akurat. Warna hitamnya tuh pekat banget, bener-bener hitam! Bukan abu-abu gelap kayak di layar LCD biasa. Kontrasnya juga tinggi banget, bikin detail di gambar atau video jadi lebih kelihatan jelas. Resolusinya biasanya tinggi, ada yang 2.8K atau bahkan 3K, dengan aspek rasio 16:10 yang gue rasa lebih nyaman buat kerja karena space vertikalnya lebih lega dibanding 16:9 tradisional. Buat nonton film, editing foto atau video ringan, atau sekadar browsing dan baca artikel, pengalaman visualnya luar biasa. Mata juga lebih nyaman karena biasanya layar OLED punya emisi cahaya biru (blue light) yang lebih rendah. Refresh rate-nya standar sih kebanyakan 60Hz, tapi ada juga beberapa varian yang kasih 90Hz atau lebih, cek lagi sesuai model spesifiknya ya.

Geser ke performa. Nah, ini dia. Zenbook S terbaru biasanya udah dibekali prosesor Intel Core Ultra terbaru. Ini bukan cuma upgrade nama, tapi arsitekturnya juga ada perubahan signifikan, terutama penambahan NPU (Neural Processing Unit) yang berguna banget buat tugas-tugas AI. Jadi, buat kebutuhan harian kayak buka puluhan tab di browser (iya, gue tahu kebiasaan buruk ini!), multitasking antara Word, Excel, PowerPoint, Slack, Zoom, sambil dengerin musik, itu enteng banget. Nggak ada tuh ceritanya nge-lag atau stutter yang bikin frustrasi. RAM-nya juga udah LPDDR5X yang kenceng, minimal 16GB itu udah nyaman banget buat segala macem, kalau ada opsi 32GB sih lebih jos lagi buat future-proofing. SSD-nya juga pakai yang tipe NVMe PCIe 4.0 atau 5.0 kalau paling baru, jadi booting cuma hitungan detik, buka aplikasi cepet, transfer data juga ngebut. Realme 9i: Performa Andal di Kelas Menengah

Gimana kalau buat kerjaan yang agak berat? Buat editing foto pakai Photoshop atau Lightroom, masih sangat mumpuni, terutama kalau nggak main layer yang terlalu kompleks atau file super besar. Edit video 1080p atau 4K ringan juga bisa, tapi jangan berharap secepat laptop dengan GPU diskrit kelas atas ya. Integrated graphics dari Intel Core Ultra ini udah lumayan banget buat kelasnya, tapi bukan buat rendering 3D berat atau main game AAA terbaru di settingan rata kanan. Laptop ini memang ditujukan lebih ke produktivitas, mobilitas, dan konsumsi konten premium, bukan buat nge-render 24/7 atau esports pro player.

Pengalaman ngetik di Zenbook S juga biasanya oke banget. Keyboardnya punya travel distance yang pas, nggak terlalu dangkal atau terlalu dalam. Ukuran tombolnya juga nyaman, spasinya pas, dan ada backlight yang berguna banget kalau kerja di tempat minim cahaya. Gue pribadi suka feedback tombolnya yang clicky tapi nggak berisik. Trackpad-nya juga gede, permukaannya halus, dan mendukung gesture Windows dengan akurat. Buat yang nggak suka bawa mouse eksternal, trackpad ini udah sangat bisa diandalkan. Review Realme C12: Smartphone Terjangkau dengan Baterai Jumbo dan Performa Handal

Konektivitas, nah ini yang kadang jadi catatan buat laptop super tipis kayak gini. Port-nya biasanya minimalis banget. Mayoritas cuma ngandelin port Thunderbolt 4 atau USB Type-C yang multifungsi (bisa buat charging, display out, transfer data kenceng). Kadang ada satu port USB-A, tapi seringnya nggak ada atau cuma satu. Port HDMI atau SD card reader? Jarang ada di model S yang super tipis ini. Jadi, kalau kamu butuh nyambungin banyak peripheral sekaligus (layar eksternal, mouse, keyboard, hard disk, flash drive), siap-siap deh invest di dongle atau hub USB-C yang lumayan banyak port-nya. Ini konsekuensi dari desain yang tipis banget sih.

Soal baterai, ASUS biasanya klaim angka yang lumayan optimis. Di pemakaian nyata, tergantung banget sama apa yang kamu lakuin. Kalau cuma browsing ringan, ngetik, dengerin musik, bisa lah tembus seharian kerja (sekitar 8-10 jam, tergantung brightness layar). Tapi kalau udah mulai dipakai buat Zoom meeting, editing, atau nonton video resolusi tinggi dengan brightness maksimal, ya jelas lebih boros. Paling aman bawa chargernya kalau mobile seharian. Untungnya, charger USB-C sekarang ukurannya udah lumayan kecil dan ringan.

Fitur lain yang patut disebut, kameranya biasanya udah 1080p di model terbaru, jauh lebih baik dibanding kamera 720p lawas yang grainy banget. Mikrofonnya juga udah pakai teknologi AI Noise Cancelling dari ASUS yang lumayan efektif buat ngefilter suara bising di sekitar waktu meeting online. Speaker-nya biasanya kerjasama sama Harman Kardon, suaranya lumayan powerful dan jernih buat ukuran laptop, cocok buat dengerin musik santai atau nonton film. Software MyASUS yang pre-installed juga lumayan membantu buat update driver, cek kondisi hardware, atau atur beberapa setting tambahan.

Sekarang kita rekap, apa aja sih kelebihan dan kekurangan yang paling terasa dari pengalaman pakai ASUS Zenbook S terbaru ini?

Kelebihan:

  • Desain & Portabilitas: Super tipis, ringan, dan build quality premium. Gampang banget dibawa ke mana-mana.
  • Layar OLED: Ini juara! Warna akurat, kontras tinggi, hitam pekat, bikin semua konten kelihatan bagus. Nyaman juga buat mata.
  • Performa Harian: Prosesor Core Ultra terbaru dan RAM/SSD kenceng bikin tugas harian sampai multitasking berat terasa lancar.
  • Keyboard & Trackpad: Nyaman buat ngetik lama dan navigasi.
  • Build Quality: Kerasa solid dan premium di tangan.
  • Fitur Tambahan: Kamera 1080p, AI Noise Cancelling, speaker Harman Kardon nambah value buat produktivitas dan multimedia.

Kekurangan:

  • Port Terbatas: Siap-siap hidup sama dongle kalau butuh banyak port.
  • Performa Grafis: Bukan buat gaming berat atau rendering 3D kompleks. Fokus ke produktivitas dan multimedia ringan.
  • Thermal & Fan Noise: Saat dipakai kerja berat, kadang terasa hangat dan kipasnya lumayan kedengeran, meskipun nggak sampai mengganggu banget kalau di ruangan biasa.
  • Harga: Sebagai laptop premium, harganya tentu nggak murah. Ini investasi yang lumayan.

Jadi, siapa sih yang paling cocok sama laptop ini? Gue rasa, ASUS Zenbook S terbaru ini pas banget buat kamu:

  • Mahasiswa atau profesional yang butuh laptop powerful tapi super enteng dan tipis buat dibawa ke kampus, kafe, atau meeting di luar kantor.
  • Content creator pemula atau casual yang butuh layar dengan akurasi warna tinggi buat editing foto atau video ringan, tapi nggak butuh performa rendering ekstrem.
  • Siapa pun yang menghargai desain premium, build quality tinggi, dan pengalaman visual terbaik dari sebuah layar laptop.
  • Yang nggak masalah dengan keterbatasan port dan rela pakai dongle atau hub.

Balik lagi ke pertanyaan awal, “Laptop Impian Kamu Ada di ASUS Zenbook Ini?”. Jawabannya bisa ya, bisa tidak. Kalau kriteria laptop impian kamu adalah yang super portabel, layarnya paling cakep di kelasnya, performa harian ngebut buat kerja dan multitasking, serta punya desain dan build quality premium, maka YES, kemungkinan besar ASUS Zenbook S terbaru ini memang laptop impian kamu. Dia unggul telak di sisi mobilitas dan kualitas layar yang susah ditandingi di harga dan form factornya.

Tapi kalau laptop impian kamu itu yang port-nya banyak nggak perlu dongle, atau yang powerful banget buat main game AAA terbaru atau rendering 3D kompleks setiap hari, nah, mungkin Zenbook S ini bukan pilihan terbaik. Ada series lain dari ASUS atau brand lain yang lebih fokus ke performa mentah atau konektivitas lengkap.

Secara keseluruhan, pengalaman gue pakai ASUS Zenbook S terbaru ini positif banget. Dia nawarin kombinasi mobilitas luar biasa, layar spektakuler, dan performa yang lebih dari cukup buat kebanyakan orang. Ini laptop premium yang harganya memang sepadan dengan apa yang ditawarkan, terutama buat mereka yang menjadikan mobilitas dan kualitas layar sebagai prioritas utama. Kalau budget ada dan kebutuhan sesuai, laptop ini sangat layak masuk daftar pertimbangan teratas kamu.

Ganti ke Pixel 8 Pro Kenapa Nggak dari Dulu Ya

Share this content: