Fairphone 5 Rasanya Pake HP yang Bikin Kamu Tenang Karena Gampang Dibenerin

Oke, kita ngobrol santai aja soal gadget terbaru yang lagi saya coba pakai. Kali ini, bukan HP ngebut dengan spek dewa yang tiap tahun ganti model. Gadget yang ada di tangan saya sekarang ini beda banget filosofinya, dan jujur, ini bikin saya ngerasa tenang tiap kali pegang. Namanya Fairphone 5.

Dari pertama kali unboxing, Fairphone 5 ini udah nunjukin kalau dia beda dari kerumunan. Desainnya bukan yang tipis banget, bukan yang full kaca seamless kayak kebanyakan flagship. Malah, ada kesan solid dan fungsional yang kuat. Varian yang saya pegang ini punya cover belakang semi-transparan, jadi kita bisa intinya ngelihat komponen di dalamnya. Itu bukan cuma gaya-gayaan, tapi emang representasi dari filosofi Fairphone sendiri: transparan dan bisa diakses.

Bagian belakangnya terasa mantap di genggaman, bukan licin kayak kaca. Dan yang paling unik, cover belakang ini gampang banget dilepas! Nggak perlu alat aneh-aneh, cuma pakai kuku atau ujung jari sedikit, klik, langsung kebuka. Di bawah cover itu, kita langsung disambut sama pemandangan yang nggak biasa di HP modern: baterai yang bisa dicopot pasang dengan mudah, slot SIM ganda, dan slot microSD. Terus, kita juga bisa lihat modul-modul komponen lainnya yang tertata rapi dengan baut-baut kecil. Ini pemandangan yang bikin hati adem buat orang yang suka ngoprek atau minimal penasaran.

Gimana rasanya pakai HP yang “kayak gini”? Jujur, pertama agak aneh. Kita udah terbiasa sama HP yang kerasa kayak satu bongkahan solid tanpa celah. Fairphone 5 ini kerasa “terbuka”. Tapi, setelah beberapa hari pakai, perasaan itu berubah jadi semacam kebebasan. Kebebasan dari kekhawatiran kecil yang sering muncul kalau pakai HP mahal: “Duh, kalau layarnya pecah gimana?”, “Kalau baterainya drop gimana?”, “Kalau port chargernya rusak gimana?”. Dengan Fairphone 5, kekhawatiran itu rasanya berkurang drastis.

Kenapa bisa tenang? Karena Fairphone didesain dari awal sampai akhir buat gampang dibenerin. Kalau layar pecah, kamu nggak perlu pusing cari service center resmi yang kadang mahal banget atau malah disuruh ganti unit baru. Kamu bisa beli modul layar baru dari Fairphone langsung, buka beberapa baut pakai obeng kecil standar, copot modul lama, pasang modul baru, pasang lagi bautnya, selesai. Semudah itu ganti layar sendiri di rumah. Hal yang sama berlaku buat baterai, modul kamera, port charger, speaker, bahkan earpiece. Semua komponen utama ini modular dan dijual terpisah dengan harga yang menurut saya cukup wajar kalau dibandingkan biaya service di luar.

Ini bukan cuma soal ngirit biaya service jangka panjang, tapi juga soal kepastian. Kepastian bahwa HP ini bisa bertahan lama, jauh lebih lama dari siklus ganti HP kebanyakan orang yang cuma 2-3 tahun. Fairphone sendiri ngasih janji update software yang panjang banget, sampai 8 tahun. Bayangin, HP ini lahir sekarang, tapi softwarenya masih di-support sampai delapan tahun ke depan! Ini menunjukkan keseriusan Fairphone dalam melawan tren obsolescence atau usia pakai gadget yang disengaja pendek. Poco F6: Performa Hebat, Fitur Canggih, Harga Terjangkau

Oke, cukup ngomongin soal filosofi dan desain fisiknya yang modular. Gimana performanya buat dipakai sehari-hari? Fairphone 5 ini ditenagai chipset Qualcomm QCM6490. Mungkin namanya asing buat banyak orang karena ini bukan lini Snapdragon 8 Gen terbaru atau yang seri 7 apalagi 6 yang biasa kita dengar di HP konsumen. Chipset ini sebenernya ditujukan buat perangkat IoT (Internet of Things) atau industri, tapi punya keunggulan di dukungan software jangka panjang yang luar biasa. Nah, ini pas banget sama visi Fairphone.

Dengan chipset itu dan RAM 8GB (model yang saya coba), performanya buat tugas sehari-hari itu… cukup. Nggak ngebut gila-gilaan kayak flagship dengan Snapdragon 8 Gen terbaru, tapi buat buka-buka aplikasi sosial media, browsing internet, streaming video, multitasking ringan, semua berjalan lancar tanpa kendala berarti. Main game-game casual atau beberapa game yang nggak terlalu berat juga masih oke. Kalau mau main game berat dengan setting grafis rata kanan, ya jangan harap bisa di sini. Fairphone 5 ini jelas bukan HP buat pecandu performa murni.

Tapi, pertanyaannya, apakah performa yang “cukup” ini jadi kekurangan? Tergantung kamu pakai HP buat apa. Kalau kamu butuh HP buat kerja, komunikasi, hiburan standar, sampai sesekali foto, performanya udah lebih dari memadai. Malah, karena chipset ini nggak sepanas flagship, manajemen dayanya terasa cukup baik, dan HP nggak gampang panas berlebihan meskipun dipakai cukup intens. Storage internalnya 128GB, standar lah ya, tapi kan ada slot microSD kalau kurang, ini juga nilai plus di zaman banyak HP flagship udah nggak punya slot itu.

Lanjut ke kamera. Fairphone 5 dibekali setup dual camera di belakang, biasanya ada sensor utama dan ultrawide, dengan resolusi yang lumayan tinggi (misalnya 50MP). Di depan juga ada kamera selfie. Gimana hasilnya? Sejujurnya, kalau dibandingkan sama HP flagship atau bahkan HP mid-range mahal dari brand besar yang jago banget di processing foto, kamera Fairphone 5 ini… ya, standar aja. Di kondisi cahaya terang, hasilnya lumayan bagus, detailnya ada, warnanya natural. Tapi kalau udah mulai remang-remang atau low light, kelihatan banget bedanya. Noise mulai muncul, detail berkurang, dan dynamic range-nya nggak seluas kompetitor yang lebih jago. Fitur-fitur kamera canggih berbasis AI yang super agresif juga nggak ada di sini. Setelah Coba Sony WH-1000XM5 Ini Yang Bakal Kamu Rasain

Tapi, lagi-lagi, ini soal prioritas. Fairphone nggak jual janji kamera terbaik di kelasnya. Mereka jual janji HP yang bisa kamu pakai dan perbaiki sendiri selama bertahun-tahun. Jadi, kamera yang “cukup” ini ya jadi bagian dari paketnya. Buat dokumentasi sehari-hari, share di sosial media, atau video call, kameranya udah lebih dari cukup kok. Lagipula, modul kamera ini juga bisa diganti kalau ada teknologi baru atau kalau modul lamanya rusak.

Ngomongin pengalaman pakai sehari-hari, ada beberapa poin lagi yang patut disorot. Layarnya pakai panel OLED, ukurannya standar HP modern, resolusinya Full HD+, refresh rate-nya 90Hz. Gambarnya cukup tajam, warnanya oke, dan 90Hz bikin scrolling terasa lebih mulus dibanding 60Hz. Ini udah nyaman banget buat konsumsi konten atau browsing. Kecerahannya juga lumayan buat dipakai di luar ruangan.

Baterainya, seperti yang udah disebut, bisa dilepas. Kapasitasnya sekitar 4200mAh. Mungkin nggak sebesar beberapa HP lain yang sampai 5000mAh ke atas, tapi dengan performa chipsetnya yang efisien dan kemampuan ganti baterai sendiri, ini jadi nggak masalah. Kalaupun suatu hari performa baterainya menurun (dan ini PASTI terjadi di semua HP seiring waktu), kamu nggak perlu galau, tinggal beli baterai baru, pasang, dan HP kamu serasa punya nyawa baru lagi dalam hitungan detik. Ini beda banget sama HP lain yang kalau baterai udah drop, seringkali pilihannya cuma service mahal atau beli HP baru. Dalam pemakaian saya, baterainya cukup buat seharian dengan penggunaan moderat. Kalau lagi intens banget, mungkin perlu diisi sore atau malam sebelum tidur.

Port chargingnya pakai USB-C, standar. Nggak ada headphone jack 3.5mm ya, sama kayak tren HP modern. Speaker stereo ada, kualitasnya lumayan tapi nggak yang spesial banget. Sensor sidik jari biasanya di samping, menyatu sama tombol power, responsif dan akurat. Fitur standar HP modern kayak NFC, Wi-Fi kencang, Bluetooth terbaru, semua ada.

Sekarang kita rangkum kelebihan dan kekurangan yang paling terasa dalam pemakaian harian Fairphone 5 ini.

Kelebihan:

  • Paling Utama: Kemudahan Perbaikan & Modularitas. Ini nilai jual nomor satunya. Rasanya tenang banget tahu HP ini bisa diperbaiki sendiri kalau ada apa-apa. Mengurangi kekhawatiran dan ketergantungan sama service center.
  • Dukungan Software Super Panjang. Janji update OS dan keamanan sampai 8 tahun itu gila dan luar biasa di industri HP. Ini bikin investasi di HP ini terasa lebih berharga jangka panjang.
  • Aspek Keberlanjutan (Sustainability). Fairphone transparan soal rantai pasok mereka, berusaha pakai material yang fair-sourced dan daur ulang. Punya HP ini juga jadi semacam statement kalau kamu peduli sama isu lingkungan dan sosial.
  • Baterai yang Bisa Dicopot Pasang. Fitur yang makin langka ini sangat praktis buat ganti baterai kalau udah drop, atau bahkan bawa baterai cadangan kalau lagi traveling jauh.
  • Slot MicroSD & Dual SIM. Fleksibilitas buat nambah storage dan pakai dua nomor sekaligus, fitur yang juga mulai banyak dihilangkan di HP lain.
  • Build Quality Solid. Meskipun modular, HP ini terasa kokoh di tangan. Fairphone juga biasanya punya rating ketahanan debu dan air (meskipun mungkin nggak setinggi flagship paling top).

Kekurangan:

  • Performa Chipset Bukan yang Paling Kencang. Buat main game berat atau tugas-tugas yang butuh komputasi tinggi, HP ini bukan pilihan terbaik. Performa hanya “cukup” untuk penggunaan umum.
  • Kualitas Kamera Standar. Hasil fotonya oke di kondisi ideal, tapi nggak bisa nyaingin HP flagship atau HP mid-range mahal yang fokus di kamera.
  • Desain Mungkin Terlihat Kurang “Premium” Secara Konvensional. Kalau kamu terbiasa sama HP full kaca metal yang mulus tanpa baut, Fairphone 5 mungkin terlihat kurang mewah. Tapi ini kan soal selera dan prioritas.
  • Harga Awal Bisa Terasa Mahal Kalau Cuma Lihat Spesifikasi. Kalau kamu cuma bandingkan daftar speknya (chipset, kamera) sama HP lain di rentang harga yang sama, mungkin Fairphone 5 terlihat mahal. Tapi harganya mencerminkan biaya produksi yang etis, riset modularitas, dan dukungan jangka panjang yang diberikan. Kamu bayar lebih bukan cuma buat hardware, tapi ekosistem dan filosofinya.
  • Ketersediaan Suku Cadang. Meskipun Fairphone jual suku cadang, ketersediaannya mungkin nggak semudah cari aksesoris HP populer di tiap konter. Perlu beli online dari website mereka.

Kesimpulan Akhir:

Jadi, buat siapa Fairphone 5 ini? Jelas bukan buat semua orang. Kalau kamu adalah orang yang tiap tahun ganti HP demi ngejar spek paling baru, pengen kamera terbaik di kelasnya, atau butuh HP buat main game berat seharian, Fairphone 5 mungkin bukan jawabanmu. Tapi, kalau kamu adalah orang yang peduli sama isu keberlanjutan, pengen punya gadget yang usianya panjang, nggak mau pusing sama biaya service mahal tiap kali ada kerusakan kecil, dan pengen punya kontrol lebih atas perangkatmu, Fairphone 5 ini luar biasa menarik. Genggam Samsung Galaxy S24 Ultra Kamu Bakal Ngerasain Bedanya Punya Ponsel Super

Rasanya pakai Fairphone 5 itu memang bikin tenang. Tenang karena tahu kalau baterainya mulai boros setelah 2-3 tahun, tinggal beli baru, pasang, beres. Tenang karena tahu kalau layarnya apes pecah, nggak perlu rogoh kocek dalam-dalam di service center, bisa benerin sendiri. Tenang karena tahu HP ini dirancang dengan memikirkan dampak lingkungannya.

Ini bukan cuma HP. Ini semacam pernyataan. Pernyataan bahwa kita bisa punya gadget yang canggih tapi tetap bertanggung jawab. Pernyataan bahwa kita nggak harus terjebak dalam siklus konsumerisme yang bikin HP jadi barang sekali pakai. Fairphone 5 ini adalah alternatif yang solid, fungsional, dan membawa angin segar (dan damai di hati) di industri gadget yang serba cepat dan seringkali bikin pusing. Kalau prioritasmu sejalan dengan Fairphone, ini adalah salah satu HP terbaik yang bisa kamu punya saat ini.

Share this content: