Gue tuh udah lumayan lama main di dunia per-gadget-an, gonta-ganti hape udah kayak ganti baju. Tapi ada satu merk yang jujur aja, dulu gue agak skeptis. Ya, Google Pixel. Bukan apa-apa, ketersediaannya di sini kan nggak se-masif merk lain. Jadi, waktu ada kesempatan nyoba Google Pixel 8 Pro yang terbaru ini, gue sempet mikir, “Worth it nggak ya repot-repot nyari?”
Singkat cerita, akhirnya gue kepincut juga buat nyoba ganti ke Pixel 8 Pro. Dan sumpah deh, setelah beberapa minggu pakai, gue cuma bisa bilang, “Kenapa nggak dari dulu ya?”
Kesan Pertama dan Desain: Minimalis Tapi Elegan Gaming Terbaik dengan Realme 6: Review Lengkap
Pas pertama kali unboxing, kesan yang langsung kerasa itu adalah solid dan premium. Pixel 8 Pro ini materialnya terasa mewah di tangan. Bagian belakangnya pakai kaca matte yang enak banget digenggam, nggak licin dan nggak gampang ninggalin sidik jari. Berbeda sama beberapa flagship lain yang masih pakai finishing glossy, yang matte ini terasa lebih kalem dan profesional.
Desainnya tuh khas Pixel banget dengan “visor” atau bilah kamera horizontal di bagian belakang. Di Pixel 8 Pro ini, visornya dibikin lebih nyatu sama bodinya, jadi nggak terlalu menonjol dibanding seri sebelumnya. Dalem visor itu isinya tiga kamera dan ada sensor suhu juga di sebelahnya (fitur yang unik sih, meskipun nggak tau seberapa sering bakal kepake sehari-hari). Frame-nya sendiri pakai bahan metal yang finishing-nya senada sama bagian belakang, bikin kelihatan seamless.
Di bagian depan, layarnya itu rata, nggak pakai curved kayak beberapa hape flagship lain. Ini preferensi personal sih, tapi gue lebih suka layar rata karena lebih nyaman buat ngetik atau main game, dan pelindung layarnya juga gampang dicari. Bezelnya lumayan tipis, meskipun di bagian bawah mungkin sedikit lebih tebal dibanding sisanya, tapi nggak mengganggu sama sekali.
Secara keseluruhan, desain Pixel 8 Pro ini tuh nggak neko-neko, minimalis, tapi ada identitasnya sendiri. Build quality-nya kerasa kokoh, rating IP68-nya juga bikin tenang kalo nggak sengaja kena air atau debu. Pilihan warnanya juga lumayan menarik, ada yang kalem kayak warna Porcelain atau Obsidian, ada juga yang lebih ngejreng kayak Bay.
Layar: Bright and Smooth!
Ngomongin layar, Pixel 8 Pro ini punya layar LTPO OLED 6.7 inci yang gede dengan resolusi tajam. Yang paling bikin betah itu tingkat kecerahannya yang tinggi banget, tembus sampai 2400 nits di puncaknya. Ini penting banget kalau sering pakai hape di luar ruangan pas terik matahari. Layarnya tetep kelihatan jelas, nggak perlu repot nyari tempat teduh buat lihat isi layar.
Refresh rate-nya adaptif, bisa dari 1Hz sampai 120Hz. Artinya, pas lagi buka konten statis atau baca e-book, refresh rate-nya turun rendah buat hemat baterai. Tapi pas lagi scrolling medsos, main game, atau pindah-pindah aplikasi, langsung naik ke 120Hz yang bikin animasi dan pergerakan di layar jadi super mulus. Respons sentuhnya juga cepat banget. Nggak ada keluhan soal performa layar ini. Pegang Sony Xperia Compact Ini Rasakan Sendiri Kenapa Kamu Mungkin Suka
Reproduksi warnanya akurat, kontrasnya tinggi khas panel OLED, bikin nonton video atau lihat foto jadi lebih memuaskan. Fitur Always-On Display-nya juga informatif, bisa lihat jam, notifikasi, bahkan Now Playing kalau lagi denger lagu.
Performa: Tensor G3 dan Kekuatan AI-nya
Jantung dari Pixel 8 Pro ini adalah chipset buatan Google sendiri, yaitu Tensor G3. Beda sama chipset flagship lain yang fokus utamanya di performa mentah buat ngejar benchmark tertinggi, Tensor G3 ini lebih dioptimalkan buat menjalankan tugas-tugas yang butuh machine learning dan AI. Dan itu kerasa banget di penggunaan sehari-hari.
Buat tugas standar kayak buka aplikasi, multitasking, browsing, sampai main game berat, Tensor G3 ini ngejalaninnya dengan lancar jaya. Nggak ada lag atau stutter yang mengganggu. Mungkin kalau dibandingin sama chipset lain di benchmark sintetis, angkanya nggak paling tinggi. Tapi di real world usage, gue nggak ngerasa ada kekurangan sama sekali. Semua aplikasi berat jalan mulus.
Nah, keunggulan Tensor G3 itu bener-bener kelihatan di fitur-fitur cerdasnya. Mulai dari kemampuan voice typing yang super akurat dan cepat (bahkan bisa ngetik sambil ngoreksi typo tanpa berhenti bicara!), fitur summarization di aplikasi Recorder (rekaman suara langsung dibikin transkrip dan ringkasan otomatis!), sampai fitur penerjemah real-time yang makin canggih. Semua itu berjalan dengan mulus berkat Tensor G3 dan optimalisasi software dari Google.
Panas? Iya, kadang kalau dipakai main game berat dalam waktu lama atau pas ngejalanin tugas AI yang intensif, bagian belakangnya kerasa hangat. Tapi sejauh pengalaman gue, nggak sampai bikin performa drop atau mengganggu. Ini masih dalam batas wajar hape-hape flagship lainnya.
Dipaduin sama RAM 12GB (untuk varian Pro), multitasking jadi enteng banget. Buka puluhan tab di Chrome sambil buka aplikasi chatting, sosmed, dan game di background? No big deal.
Kamera: The Real Magic is Here
Oke, ini dia bagian yang paling gue tunggu-tunggu buat dibahas: kameranya. Kalau ada satu alasan utama buat nyobain Pixel, itu pasti kameranya. Dan Pixel 8 Pro ini nggak cuma memenuhi ekspektasi, tapi melebihi! Setup kameranya lengkap: kamera utama 50MP dengan OIS, kamera ultrawide 12MP, dan kamera telephoto 48MP dengan optical zoom 5x dan Super Res Zoom sampai 30x.
Hasil jepretan Pixel 8 Pro ini konsisten banget superb. Di kondisi cahaya terang, detailnya luar biasa, dynamic range-nya luas, dan warna yang dihasilkan natural tapi tetap punchy. Yang paling gue suka dari Pixel itu kemampuan HDR-nya. Nggak perlu mikir macem-macem, jepret aja, hasilnya langsung otomatis bagus dengan detail di area terang dan gelap yang tetap terjaga.
Di kondisi low light atau malam hari? Pixel punya Night Sight yang legendaris. Jepret beberapa detik, hasilnya foto malam hari yang terang, detail, dan minim noise. Ajaib banget. Gue udah coba di beberapa situasi yang gelap banget, dan hasilnya tetep bikin takjub.
Mode Potret-nya juga ciamik, bokehnya rapi dan pemisahan antara objek dan background-nya akurat. Zoom 5x optical-nya beneran kepake buat ngambil detail dari jauh, dan kalau butuh lebih, Super Res Zoom-nya masih usable sampai 10x atau bahkan lebih, meskipun di zoom paling tinggi (30x) pasti ada penurunan kualitas.
Tapi yang bikin kamera Pixel 8 Pro ini beda dan terasa futuristik itu fitur-fitur AI-nya di Google Photos. Ada Magic Editor yang bisa mindahin posisi objek, ganti langit, atau hapus objek yang nggak diinginkan dengan gampang banget. Ada Best Take yang bisa milih ekspresi muka terbaik dari beberapa foto grup yang diambil berdekatan buat digabungin jadi satu foto sempurna. Ada Photo Unblur buat bikin foto yang agak goyang jadi lebih tajam. Semua fitur ini beneran ngebantu buat “nyelametin” foto yang mungkin hasilnya kurang maksimal.
Buat video, sekarang Pixel 8 Pro juga punya fitur Video Boost yang ngirim video kita ke server Google buat diproses lagi biar hasilnya lebih terang, detail, dan stabil, terutama di kondisi low light. Ada juga Audio Magic Eraser yang bisa ngilangin suara bising di background video. Kualitas videonya juga bagus, stabilisasinya juara, dan audio yang direkam jernih.
Kamera depannya juga nggak kalah bagus, 10.5MP dengan autofocus, bikin selfie jadi lebih tajam. Mode potret di kamera depan juga oke. OnePlus 11 Rasanya Ngebutnya Itu Lho Bikin Kamu Nggak Mau Lepas
Buat yang suka ngoprek, di Pixel 8 Pro sekarang ada mode Pro Controls di aplikasi kamera bawaannya. Kita bisa atur shutter speed, ISO, fokus, sampe white balance secara manual. Ini nilai plus buat yang pengen kontrol lebih.
Intinya, kamera Pixel 8 Pro ini paket komplit. Nggak cuma hardware-nya yang bagus, tapi software dan AI-nya yang bikin pengolahan foto jadi luar biasa. Moto pakai hape ini tuh jadi fun banget, karena tau hasilnya pasti bagus, dan kalaupun ada kekurangan minor, ada fitur AI yang siap bantu.
Software: Pure Android at Its Finest
Salah satu daya tarik Pixel itu software-nya. Ini Android versi “murni” dari Google, tanpa bloatware yang nggak perlu, tampilannya bersih, dan performanya super lancar. User interface-nya intuitif dan gampang banget dipelajari.
Tapi nggak cuma itu, Pixel punya fitur-fitur eksklusif yang nggak ada di Android versi lain. Contohnya Call Screen yang bisa nyaring panggilan spam, Hold for Me yang nungguin kita pas lagi antri di telepon layanan pelanggan, Live Translate yang bisa nerjemahin percakapan real-time, atau Now Playing yang otomatis ngasih tau judul lagu yang lagi muter di sekitar. Fitur-fitur kecil kayak gini beneran nambah value dan ngebantu banget di kehidupan sehari-hari.
Yang paling bikin tenang, Google janji ngasih update software major selama 7 tahun dan update keamanan selama 7 tahun juga buat Pixel 8 series ini. Ini komitmen jangka panjang yang gokil banget dan bikin kita nggak perlu khawatir hape bakal ketinggalan zaman dalam waktu dekat.
Baterai dan Charging: Cukup, Tapi Bukan yang Tercepat
Baterai Pixel 8 Pro punya kapasitas 5050 mAh. Buat penggunaan harian, dari pagi sampai malam dengan intensitas sedang (sosmed, chat, browsing, sedikit nonton video), biasanya masih sisa sekitar 20-30%. Kalau dipakai lebih berat (gaming lama, pakai kamera terus-terusan), mungkin perlu nge-charge di sore hari. So, daya tahan baterainya lumayan, cukup buat nemenin seharian, tapi bukan yang paling awet di kelasnya.
Soal nge-charge, Pixel 8 Pro support fast charging sampai 30W (pakai charger PD PPS yang kompatibel). Nggak sekenceng beberapa kompetitor lain yang udah tembus 80W atau 100W lebih, tapi lumayan lah, sekitar satu setengah jam dari kosong sampai penuh. Ada juga wireless charging sampai 23W dengan Pixel Stand Gen 2, atau 12W dengan charger Qi biasa. Plus, bisa wireless reverse charging buat nge-charge TWS atau jam tangan di belakang hapenya.
Jadi, charging-nya nggak yang tercepat di dunia, tapi masih dalam batas wajar dan fiturnya lumayan lengkap (wired, wireless, reverse wireless).
Kelebihan yang Gue Rasain:
- Kamera yang luar biasa dengan fitur-fitur AI yang revolusioner (Magic Editor, Best Take, Night Sight, Video Boost, dll.). Hasilnya konsisten bagus di berbagai kondisi.
- Software Android murni yang bersih, cepat, dan punya fitur-fitur cerdas Pixel-exclusive yang beneran berguna.
- Komitmen update software dan keamanan 7 tahun, ini bikin tenang banget buat jangka panjang.
- Layar yang super terang, mulus (120Hz adaptif), dan akurat warnanya.
- Build quality premium dengan desain yang minimalis dan elegan.
- Performa Tensor G3 yang smooth buat daily tasks dan aplikasi berat, dioptimalkan buat AI.
- Fitur-fitur kecil kayak Call Screen, Hold for Me, Live Translate yang ngebantu banget.
Kekurangan yang Gue Rasain:
- Kecepatan charging yang nggak sekenceng beberapa kompetitor, meskipun masih lumayan.
- Tensor G3 kadang kerasa hangat kalau dipakai tugas berat, meskipun nggak sampai throttling signifikan.
- Ketersediaan dan service center di Indonesia mungkin masih jadi PR dibanding merk lain yang udah eksis lama.
- Harga yang lumayan premium, meskipun sebanding dengan fitur dan kualitasnya.
Kesimpulan: Worth Every Penny?
Setelah pakai Pixel 8 Pro ini, gue beneran ngerasain kenapa banyak orang jatuh cinta sama Pixel. Pengalaman pakai hapenya tuh beda. Bukan cuma soal spek di atas kertas, tapi gimana software, hardware, dan AI-nya nyatu buat ngasih pengalaman yang smooth, cerdas, dan intuitif.
Kameranya itu game changer, terutama kalau lo suka motret dan pengen hasil yang gampang dan bagus tanpa ribet. Fitur-fitur AI-nya bukan gimmick, tapi beneran ngebantu. Software-nya nyaman banget dipakai, dan janji update 7 tahun itu nilai jual yang kuat banget.
Buat siapa Pixel 8 Pro ini? Buat lo yang nyari hape Android flagship dengan kamera terbaik di kelasnya (terutama soal computational photography), suka pengalaman software Android murni yang bersih dan cerdas, dan pengen hape yang bakal dapet update software dan keamanan sampai bertahun-tahun ke depan. Kalau lo prioritasin kecepatan charging super ngebut atau performa mentah tertinggi di benchmark, mungkin ada pilihan lain. Tapi kalau lo nyari daily driver yang reliable, pinter, dan punya kamera ajaib, Pixel 8 Pro ini jawabannya.
Kembali ke pertanyaan awal, “Kenapa nggak dari dulu ya?”. Ya, mungkin karena dulu belum se-yakin ini atau ketersediaan di sini masih terbatas. Tapi sekarang, setelah nyobain sendiri, gue bisa bilang kalau Google Pixel 8 Pro ini beneran hape yang revolusioner di cara kerja software dan AI-nya, dan bener-bener ngasih pengalaman flagship yang premium dan unik. Nggak nyesel pindah haluan ke sini.
Share this content: