Jadi, seasyik apa sih pakai OnePlus Open seharian?

Oke, jadi udah beberapa waktu ini saya ‘hidup’ bareng sama gadget yang cukup bikin penasaran banyak orang: OnePlus Open. Ini kan HP lipat pertama dari OnePlus, dan pastinya ekspektasi lumayan tinggi. Pertanyaannya yang paling mendasar sih, buat kita-kita yang pakai HP seharian buat macem-macem, seasyik apa sih beneran pakai OnePlus Open ini?

Mari kita bedah satu per satu.

Kesan Pertama dan Desain: Bikin ‘Wah’ Tapi Juga ‘Hmmm’?

Begitu pertama kali pegang, jujur ya, kerasa premium banget. Materialnya solid, pilihan warnanya juga elegan. Saya kebetulan coba yang warna hijau, dan finishing bagian belakangnya itu kerasa mewah. Pas masih dilipat, ukurannya itu beda dari HP lipat kebanyakan yang biasanya ‘jangkung’ atau terlalu ramping di layar luarnya. OnePlus Open ini layar luarnya terasa pas banget, rasio aspeknya kayak HP biasa. Jadi, kalau cuma mau balas chat cepat, scroll sosmed sebentar, atau cek notifikasi, nggak perlu repot-repot dibuka lipatannya. Ini nilai plus banget buat saya, karena nggak semua HP lipat senyaman ini di layar luar.

Nah, momen ‘wah’ itu pas pertama kali buka lipatannya. Layar gede membentang di depan mata, rasanya kayak bawa tablet mini yang bisa dilipat. Engselnya juga kerasa kokoh, mulus saat dibuka atau ditutup. Nggak ada suara aneh, nggak ada rasa ringkih. Bisa ditekuk di berbagai sudut juga, yang nanti bakal kita bahas gunanya buat apa. Xiaomi 13T Pro Cas Kilat Bikin Lupa Charger Beneran Nggak Sih Buat Kamu?

Tapi, ada ‘hmmm’-nya juga. Tonjolan kameranya itu lumayan gede dan menonjol. Pas ditaruh di meja tanpa casing, dia goyang-goyang. Ini sih problem umum HP flagship modern, tapi di OnePlus Open ini terasa lebih dominan karena desain bodinya yang ramping (saat dilipat) jadi tonjolan kameranya makin kelihatan. Ketebalan saat dilipat juga ya namanya HP lipat, pasti lebih tebal dari HP biasa. Tapi dibandingkan HP lipat lainnya, OnePlus Open ini termasuk yang paling tipis dan ringan lho di kelasnya.

Layar: Dua Dunia yang Sama Memukaunya

Dua layar di OnePlus Open ini kualitasnya top markotop. Layar luar, seperti yang saya sebut tadi, rasanya kayak pakai HP biasa. AMOLED 120Hz, cerah banget, nyaman dipakai di bawah sinar matahari langsung. Nggak ada kompromi di sini.

Begitu dibuka, layar dalamnya itu surganya produktivitas dan multimedia. Ukurannya 7.82 inci, AMOLED 120Hz juga. Rasanya legaaaa banget. Buat baca artikel panjang, nonton film, atau main game, ini pengalaman yang beda. Warnanya vibrant, detailnya tajem, dan refresh rate 120Hz bikin semuanya kerasa super smooth.

Sekarang soal ‘kerutan’ di tengah layar lipat. Ya, ada. Nggak bisa dihilangkan sepenuhnya di teknologi HP lipat sekarang. Tapi di OnePlus Open ini, menurut saya kerutannya termasuk minimal. Pas layar nyala dan kita lihat lurus, hampir nggak kelihatan atau terasa. Baru kerasa kalau kita usap layarnya dengan jari atau kalau layar mati dan kena pantulan cahaya. Dalam penggunaan sehari-hari, saat layar nyala, saya pribadi cepat lupa kalau ada kerutan di sana. Nggak mengganggu sama sekali saat scrolling, ngetik, atau nonton.

Performa: Ngebut Nggak Ada Rem!

Ini HP kan pakai chipset paling bertenaga di kelasnya saat rilis (Snapdragon 8 Gen 2), dipadu sama RAM yang melimpah (16GB). Jadi, soal performa sih udah pasti nggak usah diragukan lagi. Mau buka banyak aplikasi, multitasking berat, main game paling ‘rakus’ resource, semuanya dilibas tanpa ngeluh. Nggak ada lag, nggak ada stutter, semua serba instan.

Yang menarik itu performa ini dipadukan dengan layar besar. Ini yang bikin pengalaman multitasking jadi level up. Misalnya, saya sering buka YouTube sambil balas chat di WhatsApp, atau buka email sambil browsing dokumen di Chrome. Dengan layar besar ini, semua jendela aplikasi bisa tampil berdampingan dengan nyaman. Nggak kerasa sumpek. Perpindahan antar aplikasi juga super cepat. Jadi, buat yang butuh HP dengan performa ekstra buat kerja atau main, OnePlus Open ini nawarin performa terbaik di form factor yang unik.

Kamera Hasselblad: Emang Sebagus Itu?

OnePlus kolaborasi sama Hasselblad buat kameranya, dan di OnePlus Open ini mereka beneran niat. Ada tiga kamera belakang: kamera utama dengan sensor gede (OIS), ultrawide, dan telefoto periskop (dengan optical zoom yang lumayan jauh plus OIS). Di bagian layar luar dan layar dalam juga ada kamera selfie.

Gimana hasilnya? Lumayan banget! Foto-foto jepretan OnePlus Open, terutama di kondisi cahaya cukup, warnanya natural, detailnya tajam, dan dynamic range-nya luas. Khas ‘tuning’ dari Hasselblad yang bikin warna kelihatan ‘pop’ tapi nggak lebay. Kamera ultrawide-nya juga konsisten kualitasnya sama kamera utama, jarang lho nemu HP yang ultrawide-nya seoke ini.

Yang paling seru sih kamera telefotonya. Bisa zoom objek yang jauh banget tanpa kehilangan banyak detail. Berguna banget buat ngambil foto detail arsitektur atau pas lagi liburan dan mau foto pemandangan yang jauh.

Di kondisi minim cahaya gimana? Masih oke, noise bisa diredam dengan baik, tapi ya jangan ekspektasi bakal setajam HP flagship lain yang memang fokusnya di low light photography. Mode portrait juga hasilnya rapi, bokehnya kelihatan natural.

Yang unik dari kamera di HP lipat adalah cara kita motretnya. Kita bisa pakai layar luar buat jadi preview, jadi yang difoto bisa lihat hasilnya langsung. Atau pakai mode ‘flexion’ (layar ditekuk sebagian) buat jadi tripod dadakan, misalnya buat foto low light atau video timelapse.

Kamera selfie di layar luar hasilnya lebih bagus daripada yang di layar dalam, karena resolusinya lebih tinggi. Tapi kalau mau hasil selfie paling maksimal, kita bisa pakai kamera belakang yang jauh lebih superior dengan memanfaatkan layar luar sebagai preview. Ini fitur yang cuma bisa dilakuin di HP lipat dan beneran nambah fleksibilitas!

Software dan Fitur Unik: Open Canvas!

OnePlus Open jalanin OxygenOS yang udah dioptimasi buat layar lipat. Ada satu fitur unggulan yang mereka sebut ‘Open Canvas’. Ini adalah fitur multitasking super canggih yang bikin kita bisa buka sampe tiga aplikasi sekaligus di layar dalam dengan tata letak yang fleksibel.

Nggak cuma split screen kayak biasa, Open Canvas ini memungkinkan kita buat ‘menggeser’ jendela aplikasi keluar dari layar tapi tetap aktif di background, lalu bisa dipanggil lagi dengan mudah. Rasanya kayak punya ‘ruang kerja virtual’ yang luas banget. Misalnya, lagi baca PDF di satu sisi, di sisi lain buka browser buat cari info, dan di ‘kanvas’ yang tersembunyi ada aplikasi catatan yang siap dipanggil kapan aja.

Awalnya mungkin butuh adaptasi sama gestur-gesturnya, tapi begitu udah terbiasa, ini produktivitas booster yang serius. Bikin kerja di HP jadi lebih efisien, terutama kalau lagi nggak bawa laptop.

Selain itu, fitur software OxygenOS lainnya juga tetap ada, kayak kustomisasi yang kaya, animasi yang smooth, dan performa yang ngebut. Minim bloatware juga.

Baterai dan Pengisian Daya: Cukup Atau Boros?

Kapasitas baterainya mungkin kelihatan standar kalau lihat angkanya (4800 mAh). Tapi, HP lipat itu konsumsi dayanya unik. Kalau sering pakai layar luar, baterainya irit. Tapi kalau sering buka lipatan dan pakai layar besar buat main game atau nonton, ya jelas bakal lebih boros.

Dalam pemakaian sehari-hari saya yang lumayan aktif (campuran pakai layar luar dan layar dalam buat kerja, sosmed, nonton YouTube), baterainya cukup buat menemani dari pagi sampai sore atau menjelang malam. Nggak bisa dibilang super irit, tapi juga nggak boros banget sampe bikin panik.

Kelebihan utamanya di sini adalah pengisian dayanya. OnePlus Open dibekali SuperVOOC charging 67W, dan charger-nya itu *dikasih* di dalam kotak! Ini patut diacungi jempol di saat brand lain banyak yang udah nggak ngasih charger. Ngisi daya dari nol sampe penuh itu cepet banget, nggak sampe satu jam. Jadi, kalaupun baterai mulai menipis di sore hari, colok bentar pas istirahat udah langsung keisi banyak lagi. Ini beneran ngebantu banget buat ‘menutupi’ potensi borosnya baterai pas lagi sering pakai layar besar.

Pengalaman Penggunaan Harian: Seasyik Apa Sih Beneran?

Oke, ini intinya. Jadi, seasyik apa pakai OnePlus Open buat teman sehari-hari?

Asyiknya:

  • Fleksibilitas Maksimal: Bisa jadi HP biasa yang nyaman, bisa jadi tablet mini buat kerja/hiburan. Ini nilai jual utamanya. Nggak perlu bawa dua gadget (HP & tablet kecil).
  • Multitasking Juara: Fitur Open Canvas beneran bikin produktivitas naik. Ngerjain beberapa hal sekaligus di HP jadi nggak bikin pusing.
  • Layar Dalam yang Imersif: Nonton film, baca komik, atau main game di layar gede itu beda rasanya. Lebih puas, lebih detail.
  • Performa dan Software Mulus: Nggak pernah ngerasain lag, semuanya serba cepat dan responsif. OxygenOS juga nyaman dipakai.
  • Kamera Fleksibel: Hasil fotonya bagus, dan cara motretnya bisa macem-macem berkat form factor lipat.
  • Charging Cepat: Ini penyelamat sih buat yang nggak mau khawatir kehabisan baterai. Colok bentar, langsung full lagi.
  • Layar Luar yang Berguna: Bisa dipakai 100% kayak HP biasa tanpa rasa ‘terpaksa’.
  • Desain Tipis dan Ringan (untuk ukuran foldable): Di kantong celana masih masuk (meskipun terasa tebal), di tas juga nggak makan tempat.

Nggak Asyiknya (atau tantangannya):

  • Harga: Ya namanya juga teknologi baru dan premium, harganya pasti nggak ramah di kantong. Ini investasi yang lumayan besar.
  • Kerutan Layar: Meskipun minimal, kerutan itu tetap ada. Mungkin buat sebagian orang ini agak mengganggu secara visual atau pas diusap.
  • Durabilitas Jangka Panjang: Meskipun engselnya kokoh, tetap saja ada keraguan soal ketahanan layar lipat dalam jangka panjang. Debu atau pasir halus bisa jadi musuh.
  • Beberapa Aplikasi Belum Optimal: Mayoritas aplikasi populer sih udah oke di layar besar, tapi ada aja beberapa aplikasi yang tampilannya jadi aneh atau nggak maksimal pas dibuka di layar lipat. Tapi ini sih makin ke sini makin jarang ditemui.
  • Tonjolan Kamera: Agak annoying pas ditaruh di permukaan datar.
  • Aksesori: Pilihan casing atau pelindung layar mungkin belum sebanyak HP ‘biasa’.

Kesimpulan: Buat Siapa HP Ini? Realme 9 Pro: Performa Kuat dengan Dukungan 5G dan Layar 120Hz

Jadi, seasyik apa pakai OnePlus Open seharian? Buat saya yang butuh HP dengan performa kencang, layar lega buat kerja ringan (balas email, edit dokumen simpel, multitasking), dan juga buat hiburan (nonton, baca, main game), OnePlus Open ini asyik banget. Dia bisa gantiin HP dan tablet kecil sekaligus. Produktivitas naik, pengalaman multimedia juga naik kelas.

HP ini cocok banget buat kamu yang:

  1. Pengen cobain teknologi HP lipat yang udah matang.
  2. Butuh layar besar buat produktivitas atau hiburan tapi nggak mau repot bawa tablet.
  3. Pentingin performa ngebut dan multitasking lancar.
  4. Pentingin kamera yang fleksibel dan bagus di berbagai kondisi.
  5. Punya budget lebih dan berani investasi di gadget premium.

Sebaliknya, kalau kamu:

  1. Budget terbatas.
  2. Nggak butuh-butuh banget layar besar atau fitur multitasking advance.
  3. Khawatir soal durabilitas jangka panjang HP lipat.
  4. Nggak suka ada kerutan sama sekali di layar.

…mungkin HP ‘biasa’ atau HP lipat dengan form factor lain bisa jadi pilihan yang lebih pas.

Secara keseluruhan, OnePlus Open ini adalah salah satu HP lipat terbaik di pasaran saat ini. Dia nawarin paket yang lengkap: desain premium dan ringkas (untuk kelas foldable), dua layar berkualitas tinggi, performa monster, kamera bagus, software multitasking yang inovatif, dan charging super cepat. Kelemahannya standar HP lipat: harga mahal dan potensi kerutan/durabilitas. Tapi kalau kamu memang target pasarnya dan siap dengan ‘kompromi’ khas HP lipat, OnePlus Open ini bakal jadi teman digital yang asyik banget buat nemenin seharian.

Dia bukan cuma HP, dia adalah alat serbaguna yang bisa transform dari HP jadi mini tablet sesuai kebutuhan. Dan itu, buat saya, adalah sumber keasyikan utamanya. Nothing Phone 1: Inovasi Berani dengan Desain Transparan dan Performa Mumpuni

Share this content: