Sony a6700 Teman Baru Kamu Buat Ngejar Momen Terbaik

Oke, jadi hari ini kita ngobrolin gadget yang lagi banyak dibicarakan, terutama buat kamu yang suka bikin konten, ngevlog, atau sekadar mengabadikan momen-momen seru. Bukan smartphone, bukan laptop, tapi sebuah kamera mirrorless yang digadang-gadang jadi “teman baru” yang pas buat kebutuhan kreatif kita. Yap, ini dia Sony Alpha 6700, penerus lini APS-C Alpha yang legendaris itu.

Kesan pertama saat megang? Langsung terasa familiar tapi ada peningkatan. Desainnya masih khas Sony Alpha yang ringkas dan nggak terlalu besar, pas banget buat dibawa jalan atau traveling seharian. Tapi yang paling kerasa beda dan jujur, ini poin plus banget, adalah grip-nya. Sony mendesain ulang grip-nya jadi lebih dalam dan nyaman digenggam, apalagi kalau dipasangin lensa yang agak gede. Jadi, mau motret atau merekam video dalam waktu lama pun tangan nggak cepat pegal.

Selain grip, Sony akhirnya mendengarkan masukan banyak orang. Layar LCD-nya sekarang fully articulating, bisa diputar ke samping, ke depan, ke atas, ke bawah. Ini super penting buat para vlogger atau siapa pun yang suka ngambil gambar dari sudut-sudut sulit. Mau selfie sambil ngevlog? Gampang. Mau ngambil low angle atau high angle tanpa harus jungkir balik? Bisa. Tombol rekam video juga dipindah ke atas, di samping tombol power, posisinya jadi lebih ergonomis dan mudah dijangkau.

Ngomongin jeroan, ini yang bikin a6700 menarik banget. Di dalamnya ada sensor APS-C Exmor R CMOS terbaru dengan resolusi 26 megapiksel. Sensor ini dipadukan sama prosesor gambar BIONZ XR yang powerful, sama kayak yang dipakai di kamera-kamera seri Alpha profesional kayak Alpha 7R V. Kombinasi ini ngasih kualitas gambar yang tajam, detail yang oke, dan performa low light yang lebih baik dibanding pendahulunya. Rentang ISO-nya juga luas, jadi nggak perlu khawatir kalau lagi motret di kondisi cahaya minim.

Performa yang paling mencolok dari Sony a6700 ini ada di sistem autofocus-nya. Sony emang jago banget soal AF, dan di a6700 ini mereka nambahin fitur berbasis AI yang bikin pelacakan subjek jadi makin canggih. Kamera ini nggak cuma bisa ngenalin dan ngunci mata manusia dan hewan aja, tapi juga burung, serangga, mobil, kereta, sampai pesawat! Fitur AI ini ngebantu banget buat ngunci fokus di subjek yang bergerak cepat atau nggak terduga. Jadi, momen-momen yang tadinya susah ditangkap, sekarang jadi jauh lebih gampang. Mau motret olahraga, satwa liar, atau bahkan anak kecil yang lari-lari, a6700 siap jadi andalan.

Buat yang suka ngebut motret, continuous shooting-nya bisa sampai 11 frame per detik dengan AF/AE tracking. Lumayan kenceng buat nangkep aksi-aksi seru. Buffer-nya juga ditingkatkan, jadi nggak langsung penuh kalau lagi motret burst panjang. Realme Narzo 20 Pro: Andal, Performa Memukau dan Harga Terjangkau

Di sisi video, Sony a6700 ini serius banget nawarin kapabilitas yang mumpuni. Dia bisa merekam video 4K sampai 60p tanpa cropping, ngasih kualitas rekaman yang detail dan luas. Kalau butuh slow motion, dia bisa merekam 4K 120p, tapi memang ada sedikit crop. Pilihan codec-nya juga lengkap, ada XAVC S, XAVC HS (HEVC), sampai S-Cinetone yang ngasih warna sinematik langsung dari kamera tanpa banyak editing. Dukungan S-Log3, S-Gamut3.Cine, dan S-Log2 juga ada buat yang suka grading warna sendiri. Fitur Active Mode Stabilization yang ditingkatkan juga ngebantu banget bikin rekaman handheld jadi lebih stabil.

Ada fitur unik lainnya yang patut disebut, yaitu Auto-Framing. Fitur ini memanfaatkan teknologi AI untuk secara otomatis memotong (crop) rekaman video supaya subjek selalu ada di tengah frame, meskipun kameranya diem di tripod. Ini berguna banget buat ngevlog atau bikin presentasi di mana kamu mau tetap terlihat rapi di tengah frame tanpa harus banyak gerak. Memang ada cropping, tapi buat beberapa skenario ini bisa jadi penyelamat.

Nah, gimana rasanya pakai a6700 ini buat sehari-hari? Secara keseluruhan, ini kamera yang sangat versatile. Ukurannya pas, performa AF-nya juara, kualitas gambar dan videonya juga memuaskan di kelasnya. Buat yang transisi dari smartphone atau kamera lama, a6700 nawarin peningkatan yang signifikan di hampir semua aspek. Baterainya menggunakan baterai seri Z yang lumayan awet, bisa buat motret banyak foto atau merekam video durasi lumayan sebelum perlu di-charge lagi.

Tapi, bukan berarti nggak ada kekurangan. Menu Sony, meskipun sudah ada perbaikan dan bisa disentuh layarnya, kadang masih terasa agak kompleks buat yang belum terbiasa. Beberapa fungsi atau pengaturan penting kadang ‘tersembunyi’ di sub-menu yang dalam. Lalu, slot kartu memorinya cuma satu. Buat sebagian orang, terutama yang buat kerja profesional, satu slot kartu bisa jadi concern soal backup data di lapangan. Harga lensa E-mount APS-C Sony sendiri juga ada yang lumayan, tapi untungnya banyak opsi lensa third-party yang bagus dengan harga lebih terjangkau.

Portabilitasnya memang nilai jual utama. Ukurannya yang kompak bikin a6700 ini enak banget dibawa ke mana-mana tanpa terasa beban. Cocok buat travel, motret street photography, atau sekadar ngerekam momen liburan keluarga. Dengan performa AF yang super akurat dan cepat berkat AI, ngunci fokus ke subjek yang lagi aktif nggak lagi jadi PR. Ini bikin kita lebih fokus ke komposisi dan momen itu sendiri.

Kualitas gambar yang dihasilkan sensor 26MP ini detailnya cukup banget buat kebutuhan cetak atau posting online. Dynamic range-nya juga lumayan oke, masih bisa ngangkat detail di highlight atau shadow saat editing. Warna yang dihasilkan juga khas Sony, cenderung natural tapi bisa disesuaikan lewat Picture Profile atau S-Cinetone buat nuansa sinematik.

Fitur stabilisasi gambar in-body atau IBIS 5-axis-nya juga sangat membantu, terutama kalau pakai lensa yang nggak ada stabilisasinya. Ngerekam video handheld atau motret di speed rendah jadi lebih minim goyangan. Meskipun bukan yang paling superior di kelasnya, tapi sangat fungsional dan ngebantu banget dalam penggunaan sehari-hari.

Connectivity-nya juga sudah modern, ada WiFi dan Bluetooth buat transfer foto atau video ke smartphone pakai aplikasi Sony Creators’ App. USB-C-nya juga bisa dipakai buat charging dan transfer data cepat. Bahkan bisa dipakai jadi webcam kualitas tinggi tinggal colok kabel aja.

Buat siapa kamera ini? Sony a6700 ini cocok banget buat kamu yang lagi nyari kamera mirrorless APS-C yang serba bisa. Dia kuat di foto, powerful di video, dan punya sistem autofocus paling canggih di kelasnya berkat suntikan AI. Kreator konten, vlogger, enthusiast fotografi yang butuh kamera ringkas tapi performanya jempolan, mahasiswa yang mau serius belajar foto/video, atau bahkan profesional yang butuh kamera cadangan yang handal, semua bisa lirik a6700. Review Realme C53: Smartphone Stylish dengan Performa Mengesankan di Kelasnya Realme 8 Pro: Kamera 108 MP dan Performa Tangguh

Kesimpulannya, Sony a6700 ini adalah evolusi yang signifikan dari lini Alpha APS-C Sony. Dia menggabungkan sensor dan prosesor terbaru dengan sistem AF berbasis AI yang revolusioner, dibungkus dalam bodi yang makin ergonomis dengan layar lipat yang sangat fungsional. Meskipun ada minor drawback seperti menu yang butuh penyesuaian dan slot kartu tunggal, kelebihan yang ditawarkan jauh lebih mendominasi. Ini adalah kamera hybrid yang sangat mumpuni, bisa diandalkan buat berbagai kebutuhan, dan benar-benar bisa jadi “teman baru” yang pas buat ngejar momen terbaik atau bikin karya-karya kreatif kamu. Worth it banget buat dipertimbangkan kalau kamu lagi di pasar kamera mirrorless APS-C kelas menengah ke atas.

Share this content: