Oke, mari kita bicara soal laptop yang beneran bikin mikir dua kali, “Tadi gue bawa laptop gak ya?” Yep, segitu ringannya. Dan yang kita bahas kali ini adalah si ASUS Zenbook UX425.
Jadi gini, buat yang aktivitasnya padat, pindah-pindah tempat, atau sekadar suka kerja di kafe (sebelum pandemi, tentunya, atau di era normal baru sekarang dengan protokol ketat), berat laptop itu jadi faktor utama. Percaya deh, beda beberapa ratus gram itu berasa banget di pundak atau di tas. Nah, di sinilah ASUS Zenbook UX425 unjuk gigi.
Kesan Pertama: Ringan Bikin Kaget!
Pertama kali pegang ASUS Zenbook UX425, kesan yang paling kuat itu cuma satu: ringan. Serius. Rasanya kayak megang buku tebal tapi kopong di dalem. Bobotnya itu lho, nyaris nggak sampai 1.2 kg. Buat ukuran laptop 14 inci, ini udah masuk kategori elite. Materialnya full metal, jadi meskipun ringan, tetap terasa solid dan nggak murahan. Desainnya khas Zenbook modern, elegan dengan finishing warna Pine Grey yang kalem dan logo ASUS di bagian cover yang posisinya nggak di tengah, sedikit bergeser, menambah kesan minimalis tapi berkelas.
Build quality-nya juga patut diacungi jempol. Engsel layarnya itu unik, dia pake mekanisme ErgoLift. Jadi, pas layar dibuka, bagian bawah laptop ikut terangkat sedikit, bikin posisi mengetik jadi lebih ergonomis dan sirkulasi udara di bawah laptop jadi lebih baik. Detail kecil kayak gini yang bikin pengalaman pake laptop jadi lebih nyaman.
Bezel layarnya tipis banget, di keempat sisinya. Ini bikin layar 14 incinya terasa lebih luas dalam bodi yang ringkas. Rasio screen-to-body-nya tinggi, jadi kamu dapet pengalaman visual yang imersif. Overall, dari segi desain dan build, ASUS Zenbook UX425 ini ngasih kesan premium dan sangat portabel.
Performa untuk Produktivitas Harian
Oke, ringan itu penting, tapi performa juga nggak kalah penting dong. Zenbook UX425 ini datang dengan berbagai pilihan konfigurasi prosesor, biasanya sih pake Intel Core i generasi terbaru (saat pertama rilis). Ada yang Core i5, ada juga yang Core i7. RAM-nya juga udah lumayan, mulai dari 8GB atau 16GB, yang udah lebih dari cukup buat multitasking standar, buka banyak tab di browser, ngedit dokumen, spreadsheet, atau presentasi.
Penyimpanan datanya pake SSD NVMe PCIe, jadi booting Windows atau buka aplikasi itu ngebut banget. Nggak perlu nunggu lama. Ini krusial buat yang butuh kerja cepat. Untuk kartu grafisnya, dia ngandelin integrated graphics dari Intel (Intel Iris Xe Graphics kalau pake prosesor generasi terbaru yang lebih tinggi). Ini bukan laptop buat gaming berat atau ngedit video 4K secara profesional, ya. Tapi buat casual gaming, ngedit foto ringan, atau editing video Full HD standar, masih bisa lah.
Dalam penggunaan sehari-hari, buat kerja ngetik, browsing, nonton video, atau video conference, Zenbook UX425 ini lancar jaya. Nggak ada gejala lag atau patah-patah yang mengganggu. Buka banyak aplikasi sekaligus juga masih sanggup. Panasnya gimana? Sejauh pemakaian standar, laptop ini nggak gampang panas berlebihan. Kipasnya juga nggak berisik banget, cukup kalem kecuali pas lagi ngejalanin tugas yang berat.
Layar yang Nggak Bikin Mata Capek & Fitur Unik
Salah satu poin plus dari Zenbook itu biasanya ada di layarnya. ASUS Zenbook UX425 ini dibekali layar 14 inci resolusi Full HD (1920 x 1080 piksel). Kualitas gambarnya oke, warnanya cukup akurat, dan tingkat kecerahannya juga memadai buat dipake di dalam ruangan atau bahkan di luar ruangan (asal nggak di bawah terik matahari langsung banget). Layar ini juga udah pake teknologi NanoEdge display, makanya bezelnya bisa setipis itu.
Ada fitur unik yang jadi ciri khas beberapa laptop ASUS kelas atas, yaitu NumberPad. Jadi, trackpad-nya ini bisa berubah fungsi jadi numpad digital dengan sentuhan tombol di sudutnya. Awalnya mungkin butuh adaptasi, tapi buat yang sering kerja sama angka, fitur ini lumayan membantu karena laptop ini nggak punya numpad fisik di keyboardnya. Praktis, hemat ruang.
Gimana sama webcam-nya? Nah, ini nih, meskipun bezelnya tipis, ASUS berhasil naruh webcam di atas layar. Resolusinya standar HD (720p). Kualitasnya? Jujur aja, nggak istimewa. Cukup buat video call, tapi jangan berharap hasil yang super tajam atau jernih terutama di kondisi kurang cahaya. Ini kayaknya salah satu kompromi buat mencapai desain yang ringkas dan bezel tipis.
Untuk audio, speaker-nya dipasang di bagian bawah laptop dan udah di-tune sama Harman Kardon. Kualitas suaranya lumayan, cukup kencang dan jelas buat dengerin musik atau nonton film santai. Bass-nya nggak nonjok, tapi buat ukuran laptop tipis, ini udah tergolong bagus.
Portabilitas dan Konektivitas: Jagoan Tapi Ada Catatan
Soal portabilitas, ini memang kekuatan utama Zenbook UX425. Ringan, tipis, dan bodinya nggak makan tempat di tas. Baterainya juga termasuk awet. ASUS klaim bisa tahan belasan jam, tapi di pemakaian nyata, dengan kombinasi browsing, kerja dokumen, dan streaming, kamu bisa dapat sekitar 8-10 jam, tergantung pemakaian. Ini udah sangat cukup buat nemenin kerja seharian di luar tanpa pusing nyari colokan.
Nah, untuk konektivitas, ini yang perlu dicatat. Karena bodinya super tipis, jumlah port fisiknya jadi terbatas. Kamu bakal nemuin dua port USB-C yang udah support Thunderbolt 4 (ini bagus banget buat koneksi cepat ke monitor eksternal atau dock), satu port USB Type-A standar, dan slot MicroSD card reader. Sayangnya, nggak ada port HDMI fisik dan juga nggak ada audio jack 3.5mm! Yep, beneran nggak ada port buat headset atau speaker eksternal standar. Ini agak disayangkan, artinya kamu harus pake adapter USB-C ke 3.5mm (biasanya udah termasuk dalam paket penjualan), headset Bluetooth, atau headset USB-C. Buat sebagian orang, ketiadaan audio jack ini bisa jadi dealbreaker.
Untungnya, ASUS nyediain beberapa adapter di kotak penjualannya, termasuk adapter USB-C ke audio jack dan USB-C ke HDMI. Jadi, masalah port yang kurang bisa diakali, cuma ya… jadi agak ribet kalau sering butuh colok banyak hal sekaligus dan harus bawa-bawa dongle.
Keyboard dan Touchpad: Nyaman Dipakai?
Keyboard di Zenbook UX425 ini punya layout full-size dengan backlit, jadi nyaman buat ngetik di kondisi gelap. Jarak antar tombolnya pas, travel key-nya juga oke, nggak terlalu dangkal atau terlalu dalam. Buat ngetik lama, rasanya nyaman dan nggak bikin jari cepat pegal.
Touchpad-nya lumayan besar dan responsif. Permukaannya mulus, jadi enak buat gesture multi-touch. Fitur NumberPad-nya tadi udah dibahas, dan ini fitur yang menurut saya cukup berguna buat segmen tertentu. Akurasinya sebagai touchpad juga bagus, nggak ada masalah sama sekali. Review Realme Narzo 20 Andal dengan Harga Terjangkau
Pengalaman Penggunaan Harian
Jadi, gimana rasanya pake Zenbook UX425 setiap hari? Pertama, setiap kali ngambil dari tas, rasanya kayak, “Seriusan cuma segini beratnya?”. Ini bikin motivasi buat bawa laptop ke mana-mana jadi tinggi. Mau pindah ke sofa buat kerja, ke meja makan, atau ke taman belakang, gampang banget. Nggak ada beban sama sekali.
Pas dipake kerja, layarnya yang bagus, keyboard yang nyaman, dan performa yang gesit bikin kerja jadi lancar. Baterainya yang awet juga nambah kenyamanan. Kamu nggak perlu panik nyari colokan pas lagi di luar atau pas lagi meeting panjang.
Yang sedikit bikin repot ya soal port tadi. Kalau mau presentasi di proyektor yang masih pake HDMI, siap-siap bawa dongle. Kalau mau dengerin musik pake headset kabel kesayangan yang 3.5mm, siap-siap colok adapter dulu. Ini bukan masalah besar, tapi perlu diingat dan dibiasakan.
Fitur NumberPad-nya kadang kepencet nggak sengaja pas lagi pake touchpad biasa, tapi ini bisa di-disable kok kalau memang nggak sering dipake. Buat yang sering entry data, fitur ini pasti bakal sangat dihargai.
Siapa yang Cocok Pakai Laptop Ini?
ASUS Zenbook UX425 ini jelas ditujukan buat profesional atau mahasiswa yang mengutamakan portabilitas ekstrem tanpa mengorbankan performa untuk tugas-tugas produktivitas. Buat kamu yang sering mobile, perlu laptop yang enteng banget, baterai awet, desain premium, dan performa cukup buat kerja kantoran, browsing, atau belajar, laptop ini bisa jadi pilihan yang sangat menarik. Ganti ke Pixel 8 Pro Kenapa Nggak dari Dulu Ya
Tapi kalau kamu butuh laptop buat main game berat, ngedit video profesional, atau pekerjaan lain yang butuh kartu grafis diskrit yang powerful, Zenbook UX425 bukan jawabannya. Begitu juga kalau kamu tipe orang yang sering colok banyak peripheral fisik secara bersamaan dan nggak suka ribet sama adapter.
Kelebihan yang Menonjol:
- Sangat ringan dan tipis, portabilitas juara banget.
- Desain premium dan build quality yang solid.
- Layar NanoEdge yang cerah dan punya bezel tipis.
- Performa mumpuni untuk tugas produktivitas harian.
- Keyboard nyaman buat ngetik.
- Baterai awet.
- Fitur NumberPad yang unik dan berguna.
- Port USB-C sudah Thunderbolt 4.
Kekurangan yang Perlu Dipertimbangkan:
- Port fisik sangat terbatas, nggak ada HDMI dan audio jack 3.5mm.
- Kualitas webcam standar saja (720p).
- Bukan buat gaming berat atau kerja grafis intensif.
Kesimpulan
ASUS Zenbook UX425 adalah laptop yang sangat fokus pada portabilitas dan desain premium. Dia beneran ngasih pengalaman pake laptop yang saking ringannya, kadang kamu nggak sadar lagi bawa laptop di tas. Performa untuk kerja dan belajar sehari-hari udah sangat mencukupi, layarnya enak diliat, dan baterainya tahan lama. Ini dia sensasi main game yang cuma ASUS ROG Phone 7 bisa kasih ke kamu
Komprominya ada di kelengkapan port dan kualitas webcam. Kalau kamu bisa hidup dengan keterbatasan port (atau siap sedia adapter) dan nggak butuh webcam yang super cakep, Zenbook UX425 ini adalah salah satu pilihan laptop paling portabel dan stylish di kelasnya. Dia menepati janjinya sebagai pendamping yang super ringan dan tangguh buat produktivitas di mana aja.
Buat saya pribadi, keunggulan di bobot dan baterai itu nilai plus yang gede banget. Jadi, meskipun minus di port, hal itu masih bisa ditoleransi buat dapetin kenyamanan bawa laptop yang nyaris nggak berasa. Worth it banget buat yang mobilitasnya tinggi.
Share this content: