Fujifilm GFX100S II Detailnya Bikin Kamu Melongo Siap-siap Terbuai

Oke, siap-siap melongo. Kali ini kita nggak cuma ngomongin gadget biasa, tapi langsung terjun ke dunia kamera kelas berat yang detailnya bikin mata kamu terbelalak: Fujifilm GFX100S II. Ini bukan sekadar kamera, ini pernyataan. Sebuah perangkat yang didesain untuk mereka yang benar-benar peduli sama kualitas gambar, sampai ke serat-serat terkecilnya. Kalau kamu udah akrab sama nama Fujifilm, pasti tahu mereka punya filosofi unik dalam dunia fotografi, dan GFX100S II ini adalah manifestasi paling mutakhir dari filosofi tersebut, khususnya di ranah medium format yang selama ini dianggap eksklusif dan berat.

Begitu pertama kali pegang GFX100S II, kesan pertama yang langsung terlintas adalah “Wow, ini medium format?” Jujur, ukurannya jauh lebih ringkas dari ekspektasi banyak orang akan kamera medium format tradisional. Kalau biasanya kita bayangin kamera medium format itu gede, bongsor, dan berat kayak bata, GFX100S II ini punya dimensi yang mirip-mirip kamera DSLR full-frame profesional atau mirrorless full-frame kelas atas. Bobotnya juga mengejutkan, hanya sekitar 883 gram (body only), yang bikin dia jadi salah satu kamera medium format 102MP paling portabel di pasaran. Ini revolusioner, karena artinya kualitas gambar medium format yang luar biasa itu sekarang bisa kamu bawa ke mana-mana tanpa harus angkat barbel.

Desainnya khas Fujifilm banget: retro-modern, minimalis, tapi fungsional. Grip-nya terasa nyaman dan dalam, memberikan pegangan yang mantap meskipun ukurannya tidak terlalu besar. Penempatan tombol dan dial-nya intuitif, dengan banyak kustomisasi yang bisa disesuaikan. Kamu akan menemukan kombinasi dial fisik klasik untuk shutter speed dan ISO, dipadu dengan dial komando modern. Ini adalah perpaduan yang brilian antara kontrol taktil yang memuaskan dan efisiensi digital. Build quality-nya nggak usah diragukan lagi, terasa sangat solid dan premium di tangan, dengan bodi yang tahan cuaca dan debu, siap diajak berpetualang di berbagai kondisi ekstrem sekalipun. Layar LCD-nya berukuran 3,2 inci dengan mekanisme tilt tiga arah yang sangat membantu untuk memotret dari sudut rendah atau tinggi, bahkan untuk video. Sementara itu, jendela bidik elektroniknya (EVF) punya resolusi tinggi dan refresh rate yang cepat, memberikan pengalaman memotret yang imersif dan detail.

Sekarang, mari kita bedah jeroannya, karena di sinilah magisnya terjadi. Jantung dari GFX100S II adalah sensor medium format 102MP yang legendaris, tapi kali ini dengan pembaruan yang signifikan. Sensor ini jauh lebih besar dari sensor full-frame, yang secara fundamental berarti kemampuan menangkap cahaya dan detailnya jauh lebih superior. Kamu bisa bayangkan detailnya sampai ke pori-pori terkecil, atau tekstur kain yang terekam sempurna. Dynamic range-nya juga gila-gilaan, bikin kamu punya keleluasaan luar biasa saat mengedit, entah itu mengangkat detail di area gelap atau menyelamatkan highlight yang hampir clipping. Dipadukan dengan prosesor gambar terbaru, X-Processor 5, performa kamera ini jadi sangat gesit. Booting-nya cepat, navigasi menu responsif, dan yang paling penting, kecepatan autofokusnya meningkat drastis.

Oh ya, ngomongin autofokus, ini adalah salah satu poin paling menarik dari GFX100S II. Kalau dulu kamera medium format identik dengan autofokus yang lelet dan suka bingung, itu cerita lama. GFX100S II dibekali sistem AF berbasis AI dengan deteksi subjek canggih. Dia bisa mengenali dan melacak wajah, mata, hewan, mobil, motor, pesawat, sampai kereta api dengan presisi tinggi. Ini adalah game changer untuk kamera medium format, membuka peluang baru untuk genre fotografi yang sebelumnya sulit dijangkau, seperti potret bergerak atau bahkan event. Meskipun bukan yang tercepat di kelas kamera sport, tapi untuk seukuran medium format, performa AF-nya sudah sangat, sangat impresif dan dapat diandalkan. Kecepatan burst shooting-nya juga lumayan, bisa mencapai 7 frame per detik, cukup untuk menangkap momen-momen penting.

Fitur lain yang wajib disebut adalah sistem stabilisasi gambar dalam bodi (IBIS) yang super efektif. Dengan sensor sebesar ini, goncangan sekecil apapun bisa berakibat fatal pada ketajaman gambar. IBIS di GFX100S II diklaim mampu meredam guncangan hingga 8.0 stop, sebuah angka yang luar biasa dan memungkinkan kamu memotret handheld di kondisi low light dengan shutter speed rendah tanpa takut blur. Ini adalah anugerah bagi fotografer yang sering memotret di lokasi minim cahaya atau ingin mengurangi ketergantungan pada tripod. Jadi, kalau kamu berencana memotret di dalam ruangan dengan cahaya remang, atau sekadar ingin bebas bergerak tanpa tripod, IBIS ini adalah penyelamat.

Bagaimana dengan pengalaman memotretnya? Kualitas gambar yang dihasilkan benar-benar bikin kamu terhipnotis. Detail yang terekam itu begitu nyata, seolah-olah kamu bisa menyentuh objeknya. Warna-warna khas Fujifilm dengan Film Simulations-nya juga jadi nilai plus. Kamu bisa memilih dari berbagai profil warna klasik seperti Provia (standar), Velvia (vivid), Astia (soft), Classic Chrome (retro), atau yang terbaru Reala Ace. Setiap simulasi film punya karakter uniknya sendiri dan memberikan sentuhan artistik langsung dari kamera, mengurangi kebutuhan untuk editing berlebihan. Ini adalah fitur yang sangat dicintai oleh para pengguna Fujifilm dan selalu berhasil membuat gambar terasa lebih hidup dan berkarakter.

Selain foto, kemampuan videonya juga patut diacungi jempol. GFX100S II mampu merekam video hingga resolusi 4K/60p, bahkan mendukung perekaman internal ProRes 422 HQ. Ini bukan cuma kamera foto yang bisa merekam video, tapi juga alat produksi video yang serius. Dengan sensor medium format yang besar, kamu bisa mendapatkan tampilan sinematik dengan shallow depth of field yang sulit dicapai kamera lain. Fitur ini sangat cocok untuk videografer profesional yang mencari kualitas visual premium dan fleksibilitas pasca-produksi.

Salah satu fitur unik yang dipertahankan adalah Pixel Shift Multi-Shot. Dengan fitur ini, kamera akan mengambil beberapa gambar secara berurutan, menggeser sensornya sedikit demi sedikit, kemudian menggabungkannya menjadi satu gambar dengan resolusi super tinggi, bisa mencapai 400MP. Ini sangat berguna untuk fotografi still life, arsitektur, atau landscape di mana detail absolut adalah segalanya. Tentu, butuh waktu dan tripod, tapi hasilnya sungguh mencengangkan.

Sekarang, mari kita rangkum kelebihan dan kekurangannya dari sudut pandang pemakaian harian:

  • Kelebihan:
    • Kualitas Gambar Tak Tertandingi: Detail, dynamic range, dan reproduksi warna dari sensor 102MP medium format itu benar-benar kelas dunia.
    • Portabilitas Luar Biasa: Ini medium format yang bisa kamu bawa ke mana-mana, bukan cuma studio.
    • IBIS Sangat Efektif: Memungkinkan handheld shooting dalam kondisi sulit dan memperluas fleksibilitas.
    • Autofokus Cepat dan Akurat: Peningkatan signifikan yang membuka peluang baru untuk berbagai genre.
    • Build Quality Premium: Tahan banting dan tahan cuaca.
    • Film Simulations: Memberikan karakter unik pada setiap foto langsung dari kamera.
    • Kemampuan Video Mumpuni: Bukan sekadar bonus, tapi alat produksi video yang serius.
    • Ergonomi dan Kontrol Intuitif: Paduan dial fisik dan digital yang nyaman digunakan.
  • Kekurangan:
    • Harga: Meskipun “terjangkau” untuk medium format, tetap saja ini investasi besar. Bukan untuk semua orang.
    • Ukuran Lensa GF: Meskipun bodinya ringkas, lensa-lensa GF-nya tetap relatif besar dan berat dibanding lensa full-frame, apalagi APS-C. Ini wajar sih, mengingat ukuran sensornya.
    • Kecepatan AF Bukan yang Tercepat Absolut: Jangan berharap bisa menandingi kecepatan AF kamera sport paling ngebut, tapi untuk medium format, ini sudah top.
    • Ukuran File: Gambar 102MP itu besar. Butuh kartu memori yang lega, hard disk yang banyak, dan komputer dengan spek tinggi untuk proses editing yang lancar.
    • Niche Product: Ini kamera untuk profesional atau enthusiast serius. Kalau kamu cuma butuh kamera buat nge-vlog atau foto santai, ini mungkin overkill.

Sebagai penutup, Fujifilm GFX100S II ini adalah definisi dari kompromi yang nyaris sempurna di dunia medium format. Kamu mendapatkan kualitas gambar yang bisa dibilang terbaik di kelasnya, dalam bodi yang relatif kompak dan bobot yang surprisingly ringan. Peningkatan signifikan pada autofokus dan stabilisasi gambar membuatnya jadi perangkat yang jauh lebih fleksibel dan praktis untuk digunakan di berbagai skenario, tidak hanya di studio atau dengan tripod. Kalau kamu seorang fotografer profesional yang mencari detail tanpa batas, atau seorang antusias yang ingin merasakan pengalaman memotret dengan kualitas terbaik yang bisa ditawarkan teknologi kamera saat ini, GFX100S II adalah pilihan yang sangat menggiurkan. Ini bukan sekadar upgrade, ini adalah lompatan besar yang membuat kualitas medium format lebih mudah diakses dan lebih aplikatif dalam penggunaan harian. Siap-siap terbuai dengan detailnya!

Share this content: