Dunia gaming itu dinamis banget, ya. Dulu main game AAA cuma bisa di PC desktop super gede, terus muncul laptop gaming yang bikin kita bisa main sambil pindah-pindah. Nah, sekarang? Era baru datang lewat perangkat handheld PC gaming. Salah satu yang paling ngehits dan bikin banyak orang penasaran adalah ASUS ROG Ally. Jadi Ini Toh Hasilnya Kalau Leica Nyatu Sama Xiaomi 12S Ultra Udah Kamu Coba Belum
Gue udah nyobain ROG Ally ini beberapa waktu, dan jujur aja, sensasinya beda banget. Bukan sekadar konsol handheld biasa kayak yang udah ada sebelumnya, ini tuh literally PC Windows 11 yang dikecilin seukuran konsol portabel. Jadi, semua game yang biasa lu mainin di Steam, Epic Games Store, Xbox Game Pass, atau platform PC lain, BISA main di sini. Kedengarannya aja udah keren, kan?
Kesan Pertama dan Desain: Kokoh Tapi Nggak Bikin Pegal?
Pas pertama kali genggam ROG Ally, yang langsung kerasa adalah build quality-nya. Solid banget. Materialnya terasa premium, nggak murahan. Desainnya khas ROG banget, ada sedikit aksen futuristik tapi nggak terlalu heboh. Warnanya dominan putih, yang bikin kelihatan bersih dan modern, meskipun katanya gampang kotor kalau tangan lu agak… berminyak abis makan kerupuk.
Ukuran bodinya lumayan gede kalau dibandingin Switch misalnya, tapi surprisingly, pas digenggam itu ergonomis. Bagian belakangnya ada grip yang pas di tangan, jadi meskipun main lama, jari-jari nggak gampang kram. Penempatan tombol-tombolnya juga terasa familiar buat yang sering main pakai controller Xbox atau PlayStation. Ada dua stik analog, D-pad, tombol ABXY standar, shoulder buttons, dan trigger. Plus, ada dua tombol tambahan di bagian belakang yang bisa diprogram, ini berguna banget buat shortcut atau mapping kontrol di game. Gimana Nikon Z fc Bikin Kamu Jatuh Cinta Sama Fotografi Lagi
Yang patut diacungi jempol adalah beratnya. Dengan segala “jeroan” PC di dalamnya, berat ROG Ally ini masih tergolong wajar untuk dipegang dalam waktu cukup lama. Jelas lebih berat dari Switch OLED, tapi nggak sampai bikin tangan lu langsung pegal dalam 15 menit. Port-nya ada di bagian atas: USB Type-C yang support Power Delivery dan DisplayPort, jack audio 3.5mm, dan slot MicroSD card. Terus ada juga tombol power yang sekaligus jadi fingerprint reader – fitur kecil tapi nambah kesan modern dan keamanan.
Layar: Manis Banget Buat Game
Salah satu highlight utama dari ROG Ally adalah layarnya. Ukurannya 7 inci, resolusi Full HD (1920 x 1080 pixel), dan yang paling penting, refresh rate-nya 120Hz! Ini bikin pergerakan di game jadi super mulus. Layarnya juga cerah banget, mencapai 500 nits, jadi lumayan nyaman dipakai main di luar ruangan, meskipun tetap aja sinar matahari langsung pasti bikin silau. Teknologi layarnya IPS, dengan warna yang vibrant dan viewing angle yang luas.
Resolusi Full HD di layar 7 inci itu bikin gambar jadi super tajam. Pikselnya rapat banget, jadi detail-detail kecil di game kelihatan jelas. Buat gue yang sering main game dengan grafis indah, layar ini beneran memanjakan mata. Refresh rate 120Hz juga bukan cuma gimmick, tapi kerasa banget bedanya di game-game kompetitif atau yang butuh respon cepat. Scrolling menu atau browsing di Windows-nya pun jadi lebih smooth.
Performa: Sebesar Itu Kekuatannya
Oke, ini bagian paling krusial. Gimana performa ROG Ally buat main game PC kelas berat? Jawabannya: luar biasa untuk ukurannya. ASUS membenamkan prosesor AMD Ryzen Z1 Extreme di dalamnya. Prosesor ini memang dirancang khusus buat handheld gaming, menggabungkan CPU arsitektur Zen 4 terbaru dengan GPU berbasis RDNA 3.
Versi Z1 Extreme ini punya 8 core CPU dan 12 Compute Units (CUs) buat grafis. Dipadukan dengan RAM LPDDR5 16GB (dual channel) dan SSD NVMe PCIe Gen 4 yang kenceng, ROG Ally ini sanggup menjalankan game-game AAA terbaru dengan pengaturan grafis yang layak. Tentu aja, jangan harap bisa main Cyberpunk 2077 di setting Ultra Ray Tracing sambil dapat 120fps. Tapi, main di setting Medium atau bahkan High di resolusi Full HD atau 720p dengan FSR (FidelityFX Super Resolution) dari AMD? Sangat mungkin dan hasilnya playable banget.
Gue udah nyoba main beberapa game lumayan berat. Elden Ring? Lancar di setting Medium/High. Forza Horizon 5? Main di Medium juga oke. Game-game indie atau yang nggak terlalu nuntut kayak Stardew Valley, Hades, atau bahkan game AAA lawas kayak GTA V jelas bisa dilibas tanpa masalah sama sekali, seringkali di setting mentok kanan dengan frame rate tinggi.
Yang menarik dari ROG Ally adalah pengaturan performanya yang bisa diatur. Ada beberapa mode daya: Silent, Performance, dan Turbo. Mode Silent buat hemat baterai dan main game ringan. Performance mode itu mode “standar” buat main game-game yang butuh tenaga lebih. Nah, mode Turbo ini yang paling garang, melepas semua potensi Z1 Extreme tapi konsekuensinya baterai cepat habis dan fan jadi lebih berisik. Lu juga bisa bikin mode custom sendiri sesuai kebutuhan. Oh ya, mode Turbo itu baru optimal kalau ROG Ally dicolok charger. Kalau nggak, performanya sedikit dibatasi.
Sistem pendinginnya juga patut diacungi jempol. Pakai dua kipas, suhu permukaannya memang terasa hangat pas lagi nge-push di mode Turbo, tapi nggak sampai panas banget yang bikin nggak nyaman digenggam. Suara kipasnya ada, terutama di mode Performance dan Turbo, tapi nggak sampai mengganggu kalau pakai headset.
Software dan User Experience: Windows di Tangan
Ini nih yang jadi keunikan sekaligus tantangan dari ROG Ally: dia pakai Windows 11. Artinya, lu bisa install program atau game apa aja yang bisa jalan di Windows. Ini kelebihan besar karena lu nggak terbatas sama satu toko game aja. Xbox Game Pass itu jadi sangat relevan di sini, karena tinggal install app Xbox dan langsung main game-game yang ada di library lu.
Tapi, Windows 11 di layar 7 inci yang touchscreen itu kadang agak ribet. Interface Windows kan aslinya nggak didesain buat touchscreen kecil. ASUS nyelesaiin masalah ini pakai software Armoury Crate SE (Special Edition). Ini semacam launcher atau dashboard yang didesain khusus buat ROG Ally. Di sini lu bisa lihat semua game lu dari berbagai launcher (Steam, Epic, GOG, Xbox, dll) dalam satu tempat, ganti setting performa, atur mapping tombol, dan lain-lain.
Armoury Crate SE ini lumayan intuitif dan ngebantu banget navigasi pakai controller. Ada juga fitur Command Center yang bisa dipanggil cepat buat akses setting penting kayak kecerahan layar, mode performa, resolusi, atau toggle fitur FSR. Ini bikin pengalaman main game jadi lebih mulus tanpa harus keluar masuk desktop Windows yang ribet. Raih Pengalaman Terbaik dengan Realme 2: Review Lengkap
Tapi ya namanya juga Windows, kadang ada aja “kejutan” kayak update Windows yang muncul tiba-tiba pas lagi asik main, atau driver yang butuh di-update manual. Nggak sesederhana konsol yang tinggal nyalain langsung main. Ini butuh sedikit pemahaman cara kerja Windows PC.
Fitur Unik Lainnya: Ekosistem yang Luas
Selain hardware utama, ROG Ally ini punya beberapa trik lain. Port USB Type-C di atas itu bukan port biasa. Selain buat charger dan DisplayPort, dia juga bisa dihubungkan ke ASUS ROG XG Mobile. Ini semacam external GPU (eGPU) dock yang berisi kartu grafis laptop kelas atas (misalnya RTX 4090 mobile) dan juga nambahin port-port lain (USB, LAN, HDMI, DisplayPort). Dengan XG Mobile, ROG Ally ini bisa berubah jadi desktop PC gaming powerful, tinggal colok monitor, keyboard, mouse. Konsepnya keren, tapi XG Mobile sendiri harganya lumayan mahal.
Fitur fingerprint reader di tombol power juga cepet dan akurat buat login Windows Hello. Speaker stereonya ada di depan dan suaranya surprisingly lantang dan jelas buat ukuran handheld. Buat main tanpa headset di ruangan yang nggak berisik sih udah lebih dari cukup.
Kelebihan dan Kekurangan dalam Pemakaian Harian
Kelebihan:
- Performa Luar Biasa: Bisa main game AAA terbaru dengan setting yang nyaman di ukuran sekecil ini.
- Layar 120Hz Full HD: Visual tajam dan mulus banget.
- Fleksibilitas OS Windows: Akses ke semua library game PC lu dari berbagai platform. Bisa dipakai buat kerja ringan juga kalau mau (meski nggak praktis).
- Desain Ergonomis: Nyaman digenggam dalam waktu lama.
- Build Quality Solid: Terasa premium dan kokoh.
- Armoury Crate SE: Ngebantu banget navigasi dan manajemen game/setting.
- Dukungan Ekosistem XG Mobile: Potensi jadi desktop PC gaming.
Kekurangan:
- Daya Tahan Baterai: Ini PR terbesar. Buat main game AAA berat di mode Performance/Turbo, baterainya bisa cuma bertahan sekitar 1-1.5 jam. Kalau main game ringan atau nonton video sih bisa lebih lama. Harus siap sedia power bank atau cari colokan.
- Interface Windows di Layar Kecil: Kadang masih ada momen-momen “ini kok susah ya touch-nya” atau harus pakai virtual keyboard yang makan tempat.
- Panas Saat Load Penuh: Meskipun nggak sampai nggak nyaman, bagian belakang atas lumayan hangat pas digeber.
- Harga: Untuk sebuah handheld, harganya lumayan premium, terutama versi Z1 Extreme.
- MicroSD Speed: Slot MicroSD-nya lumayan sensitif sama kecepatan kartu. Pakai kartu yang kenceng biar loading nggak terlalu lama.
Kesimpulan Singkat dan Opini Akhir
ASUS ROG Ally dengan prosesor Z1 Extreme ini adalah gadget yang bener-bener menarik dan revolusioner di dunia handheld gaming. Dia berhasil mewujudkan mimpi main game PC kelas berat di mana aja. Performa yang ditawarkan beneran impressive untuk ukurannya, layarnya juga top banget, dan desainnya nyaman.
Namun, lu harus sadar juga keterbatasannya, terutama soal baterai yang memang jadi “penyakit” umum handheld PC powerful kayak gini. Pakai OS Windows juga ada plus-minusnya sendiri, butuh sedikit adaptasi buat yang biasanya main di konsol. Tapi kalau lu udah familiar sama PC dan pengen banget bisa main library game PC lu di sofa, di kasur, di kafe, atau pas lagi liburan, ROG Ally ini adalah salah satu pilihan terbaik yang ada saat ini.
Dia bukan pengganti PC gaming desktop lu, tapi dia adalah pelengkap yang luar biasa. Dia membuka kemungkinan baru buat main game. Apakah worth it? Tergantung prioritas dan budget lu. Kalau mobilitas sambil tetap bisa main game PC AAA itu penting banget buat lu, dan lu siap dengan segala PR soal baterai dan adaptasi Windows, ROG Ally ini bisa jadi gadget yang bakal sering banget lu genggam.
Buat gue pribadi, punya kekuatan PC gaming di tangan dengan form factor senyaman ini itu adalah pengalaman yang nagih. Main game-game yang tadinya cuma bisa di meja, sekarang bisa sambil tiduran. Ini adalah langkah besar buat handheld gaming, dan ASUS udah ngelakuin kerja yang bagus banget sama ROG Ally ini.
Share this content: