Halo, gengs! Kali ini kita bakal ngobrolin satu perangkat yang mungkin bikin kamu mikir dua kali, tapi justru di situlah letak pesonanya. Bukan sembarang jam tangan pintar, tapi LG Watch W7. Kalau denger namanya, mungkin sebagian dari kamu langsung nyengir, “Jam tangan LG? Masih ada, ya?” Eits, jangan salah dulu. Watch W7 ini punya keunikan yang bisa bikin kamu naksir parah, serius deh!
Kesan Pertama dan Desain: Elegansi Klasik yang Berani Beda
Begitu melihat LG Watch W7, kesan pertama yang muncul adalah “Wow, ini jam tangan!” Bukan “smartwatch” dalam artian kita sering lihat sekarang yang rata-rata layar doang. LG Watch W7 ini bener-bener mencoba memadukan dua dunia: keanggunan jam tangan analog tradisional dengan kecanggihan teknologi pintar. Desainnya sangat klasik, dibalut material stainless steel yang solid, memberikan feel premium di pergelangan tangan. Bezelnya tebal, kokoh, dan bikin jam ini kelihatan tangguh sekaligus elegan.
Yang paling mencuri perhatian tentu saja adalah jarum jam fisik yang menempel di bagian atas layarnya. Ya, kamu enggak salah baca. Ini bukan cuma simulasi jarum jam di layar digital, tapi beneran jarum mekanik yang berputar. Ini adalah kartu AS dari Watch W7. Ketika jam tangan pintar lain berlomba-lomba dengan layar sentuh full screen yang futuristik, LG justru balik ke akar, memberikan sentuhan nostalgia jam tangan konvensional. Hasilnya? Sebuah perangkat yang terlihat seperti jam tangan mewah pada umumnya, namun menyimpan rahasia teknologi di baliknya. Beratnya terasa pas, enggak terlalu ringan sampai kerasa murahan, dan enggak terlalu berat juga sampai bikin pegal. Strap-nya juga bisa diganti-ganti pakai strap standar 22mm, jadi fleksibel banget buat kamu yang suka gonta-ganti gaya.
Performa dan Spesifikasi Unggulan: Kolaborasi Unik Dua Dunia
Di balik desain klasiknya, LG Watch W7 ditenagai oleh platform Wear OS dari Google, yang berarti kamu bisa menikmati berbagai fitur smartwatch seperti notifikasi, aplikasi, Google Assistant, dan kustomisasi watch face. Untuk menjalankan Wear OS, jam ini dibekali chipset yang cukup standar pada masanya. Jangan berharap performa super ngebut layaknya smartphone terbaru, karena memang bukan itu fokus utamanya. Namun, untuk penggunaan sehari-hari seperti mengecek notifikasi, membalas pesan singkat, atau melihat agenda, dia cukup mumpuni.
Layarnya sendiri menggunakan panel LCD dengan ukuran yang cukup compact. Meskipun bukan OLED, tampilannya tetap jernih dan cukup terang untuk penggunaan di luar ruangan. Nah, yang menarik adalah bagaimana LG mengintegrasikan jarum fisik dengan layar digital ini. Ada fitur khusus di mana jarum-jarum ini bisa “minggir” sementara waktu agar tidak menutupi informasi penting di layar ketika ada notifikasi atau saat kamu sedang berinteraksi dengan aplikasi. Ini menunjukkan detail dan pemikiran desain yang matang untuk mengatasi potensi masalah dari konsep hybridnya.
Baterainya? Ini juga bagian yang menarik. Karena ada dua “mesin” yang berjalan, yakni modul mekanik jam tangan dan modul Wear OS. Kalau kamu pakai mode smartwatch penuh dengan Wear OS aktif, daya tahannya cukup standar seperti smartwatch lainnya, mungkin sehari penuh. Tapi, kalau kamu mau irit banget, ada mode khusus di mana Wear OS akan dimatikan dan jam ini hanya berfungsi sebagai jam tangan analog murni, dengan daya tahan baterai yang bisa mencapai berhari-hari, bahkan berminggu-minggu. Ini fitur yang super keren buat kamu yang kadang lupa ngecas tapi tetap butuh penunjuk waktu yang akurat.
Fitur Unik yang Bikin Kamu Terus Pengen Mainin
Selain jarum fisik yang jadi daya tarik utama, LG Watch W7 punya beberapa fitur unik lain yang jarang banget kamu temuin di smartwatch lain. Jarum-jarum ini enggak cuma buat nunjukkin waktu aja, tapi juga bisa difungsikan sebagai alat bantu. Ada fitur yang namanya “Toolbox Mode” atau Mode Kotak Alat, di mana jarum jamnya bisa bertransformasi jadi kompas, altimeter (pengukur ketinggian), barometer, stopwatch, dan timer. Bayangin, lagi naik gunung terus kamu bisa lihat arah dan ketinggian cuma dari jam tangan kamu, pakai jarum fisik pula! Ini bener-bener memberikan pengalaman yang berbeda dan fungsionalitas yang unik.
Kemudian, Watch W7 juga punya sertifikasi IP68, yang artinya tahan air dan debu. Jadi, buat kamu yang suka aktivitas outdoor atau sekadar kehujanan, enggak perlu terlalu khawatir. Kamu juga bisa berenang santai tanpa harus lepas jam tangan ini, meskipun tidak direkomendasikan untuk menyelam dalam waktu lama.
Kemampuan kustomisasi melalui Wear OS juga jadi poin plus. Kamu bisa ganti-ganti watch face digitalnya, download aplikasi dari Play Store, dan terhubung dengan berbagai layanan Google. Meskipun konsepnya klasik, dia tetap punya otak pintar yang bisa diajak kerja sama.
Kelebihan dan Kekurangan dalam Pemakaian Harian
Kelebihan:
- Desain Klasik yang Unik: Ini jelas jadi pembeda utama. Kalau kamu pengen jam tangan yang enggak kelihatan kayak smartwatch tapi punya fitur pintar, ini jawabannya. Cocok banget buat kamu yang sering pakai kemeja atau jas, tapi tetap butuh notifikasi di pergelangan tangan.
- Jarum Fisik Multifungsi: Bukan cuma estetika, jarum ini punya fungsi lebih di Toolbox Mode. Ini inovasi yang jenius.
- Mode Hemat Baterai (Jam Tangan Murni): Kemampuan bertahan berminggu-minggu di mode jam tangan analog adalah penyelamat. Kamu enggak perlu panik kalau lupa ngecas.
- Kualitas Build Premium: Material stainless steel bikin jam ini terasa kokoh dan mahal.
- Wear OS: Memberikan akses ke ekosistem aplikasi dan layanan Google yang luas.
Kekurangan:
- Keterbatasan Sensor: Ini mungkin jadi salah satu kelemahan terbesarnya. LG Watch W7 tidak dilengkapi dengan GPS, NFC untuk pembayaran nirkabel, apalagi sensor detak jantung. Buat kamu yang suka fitness tracking atau butuh fitur pembayaran di pergelangan tangan, ini jelas jadi deal-breaker.
- Jarum Fisik Kadang Menghalangi: Meskipun ada fitur untuk menggeser jarum, kadang dalam beberapa situasi jarum ini tetap bisa sedikit mengganggu visibilitas layar. Ini adalah trade-off dari konsep hybridnya.
- Performa Wear OS yang Biasa Saja: Chipset yang digunakan terasa kurang bertenaga untuk menjalankan Wear OS dengan sangat mulus. Kadang ada sedikit lag atau respons yang lambat.
- Layar LCD, Bukan OLED: Dibandingkan dengan smartwatch lain yang rata-rata pakai OLED untuk warna yang lebih pekat dan hitam yang dalam, LCD di Watch W7 terasa kurang premium, terutama untuk menampilkan notifikasi.
- Bezel yang Cukup Tebal: Meskipun memberikan kesan kokoh, bezel tebal ini juga mengurangi area layar yang bisa digunakan.
- Ukuran yang Lumayan Besar: Bagi sebagian orang, ukuran jam ini mungkin terasa agak bongsor di pergelangan tangan.
Kesimpulan Singkat dan Opini Akhir
LG Watch W7 adalah sebuah pernyataan. Ini bukan smartwatch untuk semua orang, dan memang tidak didesain demikian. Dia adalah eksperimen yang berani, upaya untuk menjembatani dua dunia yang selama ini terasa terpisah: keindahan klasik jam tangan analog dan kecanggihan fungsionalitas pintar. Kalau kamu adalah tipe orang yang menghargai estetika jam tangan tradisional, tapi juga ingin sedikit sentuhan teknologi untuk notifikasi dan beberapa fitur unik lainnya, Watch W7 bisa jadi pilihan yang menarik.
Dia bukan untuk penggemar fitness yang butuh data detak jantung akurat, bukan untuk traveler yang mengandalkan GPS di pergelangan tangan, dan bukan untuk yang pengen transaksi pembayaran via jam. Watch W7 adalah untuk para penikmat gaya, mereka yang mencari sesuatu yang berbeda, sebuah gawai yang bisa jadi topik obrolan seru karena keunikan jarum fisik yang bergerak di atas layar digitalnya. Dia punya pesonanya sendiri, dengan segala kelebihan dan kekurangannya. Sebuah jam tangan yang, kalau kamu lihat lebih dekat, mungkin bakal bikin kamu naksir parah karena dia berani tampil beda dan menawarkan pengalaman yang otentik di tengah lautan smartwatch yang seragam. Sebuah jam tangan yang membuat kita teringat bahwa inovasi tidak selalu berarti menghilangkan yang lama, tapi juga bisa berarti menggabungkannya dengan cerdas.
Share this content: