Lupa Nggak Kamu Punya Laptop Gara-Gara Xiaomi Pad 6 Ini?

Oke, mari kita bicara soal tablet. Dalam beberapa tahun terakhir, garis antara tablet dan laptop itu makin tipis. Dulu tablet cuma buat konsumsi konten, tapi sekarang? Banyak yang dibekali performa gahar dan dukungan aksesori yang bikin mikir, “Perlu laptop lagi nggak ya?”. Nah, salah satu yang cukup santer dibicarakan dan bikin penasaran di segmen ini adalah Xiaomi Pad 6.

Begitu denger namanya, mungkin sebagian langsung kepikiran, ini tablet dari Xiaomi yang biasanya ngasih value for money oke banget. Dan setelah pegang langsung, kesan pertama saya memang mengarah ke sana. Pas kotak datang, desainnya minimalis, khas produk modern. Begitu dibuka, langsung disambut tablet yang terasa solid di tangan.

Kesan Pertama dan Desain: Elegan, Ramping, dan Kokoh

Xiaomi Pad 6 ini punya bodi yang sebagian besar terbuat dari metal. Sentuhannya dingin, build quality-nya terasa premium, jauh dari kesan ringkih. Desainnya flat di bagian samping, mengikuti tren perangkat terbaru. Sudut-sudutnya membulat pas, nggak terlalu tajam, bikin nyaman digenggam dalam waktu lama. Pertama Kali Pake Dell XPS 15 Langsung Mikir Kok Baru Sekarang Ya Kamu

Tablet ini terasa ramping banget, ketebalannya cuma sekitar 6.5mm. Bobotnya juga nggak bikin pegal, di angka sekitar 490 gram. Angka ini penting buat portabilitas. Bayangin bawa tablet ini plus keyboardnya, masih jauh lebih enteng dibanding laptop kebanyakan. Penempatan tombol power dan volume standar, mudah dijangkau.

Bagian belakangnya simpel banget, cuma ada modul kamera kotak dengan dua lensa dan satu flash, serta logo Xiaomi di pojok. Minimalis dan elegan. Bezel di sekeliling layarnya juga relatif tipis, bikin area pandang terasa luas dan modern. Vivo X Fold 3 Pro: Revolusi Smartphone Lipat dengan Teknologi Terbaru

Secara keseluruhan, dari sisi desain dan build quality, Xiaomi Pad 6 ini berhasil memberikan kesan yang sangat positif. Terlihat dan terasa lebih mahal dari harganya. Ini poin penting buat yang cari perangkat multifungsi tapi tetap gaya dan nggak berat dibawa-bawa.

Layar yang Bikin Betah Berlama-lama

Bagian yang nggak kalah penting dari sebuah tablet, apalagi kalau mau dipake kerja atau hiburan, adalah layarnya. Xiaomi Pad 6 dibekali layar IPS LCD berukuran 11 inci. Ukuran ini pas banget menurut saya, nggak kekecilan buat multitasking, tapi juga nggak kegedean sampai sulit digenggam.

Resolusinya itu 2.8K (2880 x 1800 piksel), jadi gambar yang ditampilkan itu tajam banget. Nggak kelihatan lagi piksel-pikselnya. Buat baca e-book, browsing, atau nonton film resolusi tinggi, detailnya kerasa banget. Warnanya juga vibrant, didukung cakupan DCI-P3. Layar ini juga support HDR10 dan Dolby Vision, jadi kalau nonton konten yang mendukung, pengalaman visualnya luar biasa.

Nah, yang bikin beda dan bikin betah scrolling-scrolling itu refresh rate-nya yang 120Hz. Animasi terasa super mulus, perpindahan antar aplikasi licin banget, scrolling feed media sosial jadi adiktif. Rasanya beda jauh sama layar 60Hz biasa. Sensasi mulusnya ini penting banget, apalagi kalau kita pakai stylus buat nulis atau gambar, latensinya jadi minim.

Tingkat kecerahannya juga lumayan, 550 nits. Cukup oke buat dipakai di dalam ruangan atau di tempat yang nggak terlalu terik. Secara keseluruhan, layar Xiaomi Pad 6 ini salah satu nilai jual utamanya. Kualitasnya setara bahkan kadang lebih baik dari layar laptop di rentang harga yang sama. Ini yang bikin betah dipakai buat hiburan, sampai lupa waktu.

Performa: Snapdragon 870, Masih Gahar di Kelasnya?

Oke, layar sudah cakep, bodi sudah kokoh. Sekarang gimana dalemannya? Xiaomi Pad 6 ditenagai chipset Qualcomm Snapdragon 870. Mungkin ada yang bilang ini chipset lama, tapi jangan salah, Snapdragon 870 itu masih powerful banget sampai saat ini, bahkan untuk standar flagship beberapa tahun lalu. Ini bukan chipset ‘kaleng-kaleng’.

Dengan Snapdragon 870 dan pilihan RAM sampai 8GB, performa Xiaomi Pad 6 ini terasa ngebut buat berbagai skenario penggunaan. Multitasking? Lancar jaya. Buka banyak aplikasi barengan, pindah-pindah dari browser ke aplikasi Office, ke YouTube, ke chatting, semuanya minim lag. Rasanya responsif banget.

Buat gaming? Jangan remehkan. Game-game berat kayak Genshin Impact, PUBG Mobile, atau Call of Duty Mobile bisa dimainkan dengan setting grafis tinggi dan frame rate yang stabil, berkat GPU Adreno 650 yang powerful. Mungkin ada frame drop kecil sesekali di skenario paling ekstrem, tapi secara umum pengalaman gamingnya menyenangkan di layar 120Hz yang lebar.

Nah, ini nih yang bikin kita mulai mikir, “Kayaknya tugas-tugas kuliah atau kerjaan ringan yang biasanya pake laptop, sekarang bisa deh di tablet ini.” Ngetik laporan, bikin presentasi, olah data sederhana di spreadsheet, semuanya bisa dilibas dengan mudah. Kombinasi performa chip yang kenceng dan RAM yang cukup bikin pengalaman produktivitas jadi mulus.

Jadi, meskipun bukan chipset terbaru di pasaran saat ini, Snapdragon 870 di Xiaomi Pad 6 itu masih lebih dari cukup buat kebutuhan sehari-hari, bahkan buat yang butuh performa ekstra untuk gaming atau kerjaan ringan. Ini pondasi yang kuat untuk bisa ‘menggantikan’ peran laptop dalam beberapa hal.

Software dan Produktivitas: MIUI for Pad dan Aksesori Pendukung

Performa hardware nggak ada artinya kalau software-nya nggak dioptimalkan. Xiaomi Pad 6 menjalankan MIUI for Pad, antarmuka khusus dari Xiaomi untuk tablet. MIUI for Pad ini lumayan oke dalam memanfaatkan layar yang lebih besar.

Fitur multitasking-nya lumayan berguna. Kita bisa jalankan dua aplikasi secara berdampingan (split screen) atau buka aplikasi dalam mode floating window yang ukurannya bisa diatur dan dipindah-pindah. Ini mirip banget kayak di laptop, di mana kita bisa buka beberapa jendela aplikasi sekaligus. Buat yang sering copy-paste antar aplikasi, atau sambil browsing cari referensi terus ngetik di aplikasi catatan, fitur ini sangat membantu.

Xiaomi juga menyediakan aksesori pendukung yang krusial kalau mau tablet ini beneran jadi alat produktivitas: Xiaomi Smart Pen (stylus) dan Keyboard Cover. Smart Pen generasi kedua ini punya latensi rendah, sensitivitas tekanan yang oke (4096 level), dan bisa attach magnetis ke sisi tablet sekaligus nge-charge. Rasanya pas dipakai nulis catatan atau bikin sketsa. Ada tombol fungsi juga di stylus-nya yang bisa diatur buat shortcut.

Keyboard Cover-nya juga penting. Pasangnya gampang banget lewat magnetic connector di bagian belakang. Keyboardnya lumayan nyaman buat ngetik dalam waktu lama, meskipun travel key-nya nggak sedalam keyboard laptop konvensional. Ada juga touchpad-nya, meskipun ukurannya nggak terlalu besar, tapi cukup responsif buat navigasi tanpa harus nyentuh layar terus. Kombinasi keyboard dan touchpad ini yang bikin pengalaman pakainya jadi mirip laptop banget.

Apakah software-nya sempurna? Tentu saja ada batasannya. Ini tetap Android. Meskipun makin banyak aplikasi Android yang dioptimalkan buat layar besar, tapi beberapa aplikasi profesional yang cuma ada di Windows atau macOS ya nggak akan bisa jalan di sini. Manajemen file-nya juga mungkin nggak sefleksibel di desktop OS. Tapi untuk mayoritas tugas seperti membuat dan mengedit dokumen (pakai Office Suite, Google Docs), membuat presentasi, mengelola email, browsing intensif dengan banyak tab, atau bahkan editing foto ringan, MIUI for Pad dengan aksesori ini udah sangat mumpuni.

Pengalaman pakai browser di tablet ini juga nyaman berkat layar lebar dan performa kenceng. Buka banyak tab, nonton video di satu sisi, ngetik di sisi lain, itu bisa dilakukan dengan minim hambatan. Fitur-fitur software kecil seperti drag-and-drop file atau gambar antar aplikasi juga membuat alur kerja jadi lebih efisien, makin mirip desktop experience.

Jadi, kalau kamu butuhnya cuma aplikasi-aplikasi standar dan sebagian besar kerjaan atau tugasmu berbasis web atau aplikasi produktivitas dasar, Xiaomi Pad 6 dengan aksesori lengkapnya ini bisa jadi alternatif laptop yang sangat serius. Batasannya ada di software dan ekosistem aplikasi yang *masih* berbeda dari desktop OS, tapi untuk kebutuhan umum, ini udah sangat mendekati.

Kamera dan Fitur Lainnya

Kamera di tablet itu biasanya bukan fokus utama, dan di Xiaomi Pad 6 juga begitu. Ada kamera belakang 13MP dan kamera depan 8MP. Kamera belakang cukup buat scan dokumen atau ambil foto referensi seadanya. Kualitasnya standar aja, jangan berharap bisa ngalahin kamera smartphone flagship.

Nah, kamera depannya 8MP ini lumayan penting buat video call. Posisinya ada di bezel bagian samping (kalau tablet di posisi horizontal), jadi pas banget buat video conference dalam mode landscape. Kualitas videonya lumayan jernih buat keperluan rapat online atau ngobrol sama teman dan keluarga.

Fitur lain yang patut diacungi jempol adalah kualitas audio. Xiaomi Pad 6 punya empat speaker yang mendukung Dolby Atmos. Suaranya kencang dan jernih, bahkan ada sensasi spasialnya kalau nonton film atau dengerin musik. Ini penting banget buat pengalaman multimedia, bikin nonton di tablet jadi lebih imersif tanpa perlu speaker eksternal. Mic-nya juga lumayan oke buat video call, bisa menangkap suara dengan jelas.

Tablet ini belum ada slot SIM card, jadi konektivitas utamanya mengandalkan Wi-Fi. Pastikan kamu selalu berada di area dengan Wi-Fi kalau butuh koneksi internet. Tidak adanya port headphone jack 3.5mm juga perlu jadi perhatian kalau kamu masih mengandalkan earphone atau headphone kabel. Solusinya ya pakai koneksi Bluetooth atau adapter USB-C.

Baterai dan Pengisian Daya

Daya tahan baterai itu krusial banget buat perangkat portabel. Xiaomi Pad 6 dibekali baterai lumayan besar, 8840 mAh. Dalam pemakaian normal, yang meliputi browsing, streaming video, ngetik dokumen, dan sesekali main game ringan, tablet ini sanggup bertahan seharian penuh. Kalau cuma dipakai buat nonton atau baca-baca, bisa lebih lama lagi. Ini jelas lebih awet dibanding laptop kebanyakan yang mungkin cuma bertahan 4-6 jam di pemakaian berat.

Untuk pengisian daya, Xiaomi Pad 6 mendukung fast charging 33W. Mengisi daya baterai sebesar itu butuh waktu, tapi 33W cukup ngebut buat tablet. Dari kondisi kosong sampai penuh butuh waktu sekitar 1.5 jam sampai 2 jam. Jadi, nggak perlu nunggu terlalu lama buat baterainya penuh lagi.

Kelebihan yang Bikin Kepincut

  • Desain premium dan build quality kokoh dari metal.
  • Layar 11 inci 2.8K 120Hz yang super jernih, tajam, dan mulus, bikin betah.
  • Performa kencang berkat Snapdragon 870, mumpuni buat multitasking dan gaming.
  • Software MIUI for Pad yang lumayan dioptimalkan buat layar besar, fitur multitaskingnya berguna.
  • Dukungan aksesori Smart Pen dan Keyboard Cover yang fungsional dan meningkatkan produktivitas.
  • Audio mantap dari empat speaker Dolby Atmos.
  • Baterai awet seharian.
  • Value for money yang sangat menarik untuk fitur dan performa yang ditawarkan.

Kekurangan yang Perlu Dipertimbangkan

  • Batasan software Android dibandingkan desktop OS untuk aplikasi profesional tertentu.
  • Aksesori Smart Pen dan Keyboard Cover dijual terpisah dan harganya lumayan.
  • Tidak ada opsi konektivitas seluler (slot SIM).
  • Kualitas kamera standar saja.
  • Tidak ada port audio jack 3.5mm.
  • Chipset Snapdragon 870 bukan yang paling terbaru, meski performanya masih sangat bagus.

Kesimpulan: Jadi, Bisa Lupa Nggak Punya Laptop?

Setelah mencoba Xiaomi Pad 6 dalam berbagai skenario penggunaan, mulai dari hiburan, browsing, sampai mencoba memakainya untuk ‘kerja’ atau ‘belajar’ dengan bantuan aksesori, pertanyaan besarnya adalah: apakah tablet ini bisa bikin kita lupa kalau punya laptop?

Jawabannya: Tergantung kamu siapa dan butuhnya apa.

Kalau kamu adalah mahasiswa, pelajar, atau pekerja yang tugas utamanya adalah mencatat, membuat dokumen, presentasi sederhana, mengelola email, browsing intensif, video conference, dan hiburan multimedia, plus butuh portabilitas tinggi, maka YA, Xiaomi Pad 6 dengan aksesori lengkapnya ini bisa jadi pengganti laptop yang sangat efektif. Kamu mungkin akan lebih sering mengambil tablet ini daripada laptopmu karena lebih ringan, lebih cepat bootingnya, dan baterainya lebih awet untuk tugas-tugas tersebut.

Tablet ini unggul di portabilitas, layar yang superior untuk konsumsi konten dan catatan cepat (dengan stylus), serta baterai yang tahan lama. Kombinasi performa Snapdragon 870, layar 120Hz, dan MIUI for Pad yang semakin matang bikin pengalaman pakai jadi mulus dan nyaman untuk sebagian besar aktivitas digital sehari-hari. Seminggu Pakai OnePlus 11 Beneran Ngerubah Cara Kamu Nge-HP?

Namun, kalau kamu membutuhkan software spesifik yang hanya ada di Windows atau macOS, butuh performa komputasi yang sangat tinggi untuk editing video berat, coding kompleks, atau menjalankan aplikasi desain grafis profesional, maka Xiaomi Pad 6 ini *belum* bisa menggantikan laptop sepenuhnya. Batasan di ekosistem software Android masih ada untuk skenario yang sangat spesifik dan profesional tingkat lanjut.

Tapi untuk mayoritas orang yang pakai laptop cuma buat ngetik, browsing, email, nonton, dan sesekali main game atau edit foto ringan, Xiaomi Pad 6 ini menawarkan alternatif yang sangat menarik. Pengalamannya begitu mulus, fleksibel dengan mode tablet dan mode ‘laptop mini’ pakai keyboard cover, dan layarnya itu lho, bikin betah. Harganya juga biasanya lebih terjangkau dibanding laptop dengan performa sebanding.

Jadi, mungkin bukan benar-benar ‘lupa punya laptop’ untuk semua orang, tapi Xiaomi Pad 6 ini jelas bikin kita *jarang* pakai laptop untuk tugas sehari-hari. Ini adalah tablet yang sangat kapabel, dengan DNA produktivitas yang kuat, dan layak banget dipertimbangkan buat kamu yang cari perangkat portabel yang bisa diandalkan untuk kerja, belajar, dan hiburan tanpa harus selalu buka laptop yang berat.

Share this content: