Halo Sobat Gadget! Balik lagi nih sama aku, yang selalu penasaran sama teknologi terbaru dan gimana rasanya pakai gadget itu di keseharian. Kali ini aku mau cerita pengalaman yang lumayan bikin sport jantung, tapi berakhir takjub sama salah satu ponsel yang lagi hits banget, yaitu Honor X9b.
Jujurly, pas pertama kali pegang ponsel terbaru ini, kesan pertama sih biasa aja. Desainnya oke, gak beda jauh sama ponsel-ponsel mid-range lainnya yang beredar di pasaran. Cukup ramping buat dipegang, build quality terasa solid, dan pilihan warnanya juga lumayan menarik. Bagian belakangnya itu lho, ada modul kamera yang desainnya unik, kayak cincin gitu. Berasa megang gadget yang lumayan premium, tapi gak kelihatan “wah” banget sampai bikin orang langsung nengok. Layarnya juga kelihatan lega dengan bezel tipis, standar ponsel masa kini lah. Ini Pengalaman Pakai Galaxy Z Flip 5 Ponsel Lipat Yang Mungkin Belum Pernah Kamu Bayangkan
Sebelum kita ngomongin kejadian dramatisnya, bahas sedikit speknya deh. Honor X9b ini dibekali chipset yang cukup bertenaga di kelasnya, RAM yang lega, dan yang paling bikin penasaran banyak orang tuh baterainya yang super gede. Buat dipakai scrolling media sosial, nonton video, atau main game ringan sampai sedang, performanya terasa mulus-mulus aja. Transisi antar aplikasi cepat, buka tutup aplikasi juga responsif. Pokoknya buat kebutuhan sehari-hari yang standar, ponsel ini udah lebih dari cukup. Nggak ada lag atau stutter yang ganggu.
Kameranya gimana? Lumayan! Sensor utamanya punya resolusi tinggi, hasilnya cukup detail di kondisi cahaya yang bagus. Warna yang dihasilkan juga natural, nggak lebay. Buat foto-foto momen sehari-hari, share ke teman, atau update di media sosial, hasilnya udah layak banget. Ada juga lensa ultrawide sama makro buat nambah kreativitas. Intinya, di sektor kamera, Honor X9b ini gak mengecewakan, tapi juga nggak yang istimewa banget sampai bisa ngalahin ponsel flagship. Standar mid-range yang solid.
Nah, sekarang kita masuk ke bagian yang paling aku tunggu-tunggu buat ceritain. Ini bukan review yang sengaja disetting buat uji jatuh ya, tapi ini murni kejadian nggak sengaja di keseharian aku. Awalnya aku denger ponsel ini digembar-gemborkan punya layar yang super kuat, tahan banting. Aku sih ya… percaya nggak percaya aja. Soalnya mau sekuat apapun layarnya, kalau jatuh ya tetap deg-degan kan? Apalagi ponsel ini lumayan tipis, rasanya kok ya rapuh gitu. Dell XPS 13 Si Mungil Performa Gahar yang Bikin Kamu Mikir Lagi
Kejadian pertama, lagi buru-buru mau masuk mobil, ponsel ini nyangkut di saku celana terus jatuh ke aspal. Duh! Jantung langsung copot rasanya. Ponsel jatuh dengan bunyi ‘tak!’ yang lumayan kencang. Panik dong, langsung aku ambil. Posisinya layarnya menghadap ke bawah. Sambil berdoa dalam hati, aku balikkin ponselnya. Dan hasilnya… Nggak ada lecet sama sekali di layarnya! Pinggirannya juga aman. Cuma ada debu aspal nempel. Aku usap-usap, cek lagi dengan teliti, beneran mulus kayak nggak pernah jatuh. Padahal aspalnya itu kasar lho. Di situ aku mulai sedikit takjub, “Wah, beneran juga ya katanya kuat.”
Tapi kejadian itu masih belum bikin aku 100% yakin. Mungkin cuma hoki aja. Kejadian kedua nggak lama berselang. Kali ini di rumah, lagi berdiri deket meja makan, mau ambil sesuatu, ponsel aku selipin di lipatan baju, eh melorot. Jatuhnya ke lantai keramik. Lagi-lagi bunyi ‘buk!’ yang bikin kaget seisi rumah. Kali ini jatuhnya dari ketinggian meja, sekitar 1 meter lebih. Jatuh lagi dengan posisi layar duluan yang nyentuh lantai. Aku langsung ambil lagi, kali ini nggak seberapa panik karena kejadian pertama, tapi tetap aja was-was. Aku cek lagi layarnya. Tetap mulus! Nggak ada retak, nggak ada goresan. Pinggiran bodi juga masih utuh. Sampai aku bolak-balik cek, “Ini beneran ponsel yang tadi jatuh kan?”
Dua kali jatuh “nggak sengaja” di permukaan berbeda dan ketinggian berbeda, layarnya tetap utuh. Di situ aku mulai sadar, klaim Honor soal layar super kuat ini kayaknya bukan gimmick belaka. Ini beneran serius. Mulai muncul rasa penasaran, sekuat apa sih sebenernya layar Honor X9b ini? Akhirnya, dalam penggunaan sehari-hari, aku jadi sedikit lebih santai. Maksudnya, nggak se-hati-hati biasanya kalau pegang ponsel baru. Pernah juga nggak sengaja kesenggol pas lagi naruh di meja, terus dia meluncur jatuh lagi ke lantai kayu. Jatuhnya nggak sekeras di aspal atau keramik, tapi tetap aja jatuh. Dan lagi-lagi, layarnya selamat sentosa.
Yang bikin layarnya Honor X9b ini kuat banget tuh katanya ada teknologi khusus yang mereka sebut “Ultra-Bounce Anti-Drop Display”. Jadi, layarnya ini punya struktur tiga lapis yang kayak semacam bantalan. Ada lapisan paling luar, lapisan tengah, sama lapisan dalam yang semuanya didesain buat menyerap energi benturan saat jatuh. Materialnya juga dibilang pakai bahan yang kuat dan tahan banting di semua sisi, bukan cuma di permukaannya aja. Jadi, mau jatuh dari sudut manapun, benturannya disebar dan diredam sama struktur itu. Bayangin aja kayak ponselnya itu punya airbag mikro di sekeliling layarnya, tapi dalam bentuk material dan struktur yang solid.
Teknologi kayak gini tuh sebenernya revolusioner banget, terutama buat orang-orang kayak aku yang lumayan ceroboh atau yang aktivitasnya mobile banget. Berapa banyak sih dari kita yang pernah ngalamin layar ponsel retak atau pecah gara-gara jatuh? Pasti banyak banget. Biaya perbaikannya juga nggak murah. Nah, dengan layar sekuat Honor X9b ini, rasanya tuh kayak dapat asuransi gratis buat layar ponsel. Nggak perlu lagi paranoid setiap kali ponsel jatuh atau terbentur sedikit. Realme 12 Pro+ Kameranya Itu Lho Bikin Kamu Lupa Ini HP Kelas Menengah
Di luar urusan jatuh-menjatuh yang bikin tegang tapi lega itu, pengalaman pakai Honor X9b secara keseluruhan ya menyenangkan. Baterainya emang awet banget, bisa tahan seharian penuh bahkan lebih buat pemakaian yang lumayan intens. Ini jadi nilai plus banget, apalagi buat yang sering di luar ruangan dan susah cari colokan listrik. Ngecasnya juga lumayan cepat, jadi nggak perlu nunggu lama-lama.
Antarmuka software-nya juga bersih dan gampang dipakai. Nggak banyak bloatware yang nggak jelas. Fitur-fitur dasarnya lengkap dan berfungsi dengan baik. Sensor sidik jari di bawah layar responsif, buka kunci cepat. Face unlock juga bekerja dengan baik di kondisi cahaya yang cukup.
Tapi apakah ponsel ini tanpa kekurangan? Tentu nggak ada gadget yang sempurna ya. Mungkin buat sebagian orang, absennya slot microSD buat nambahin memori eksternal bisa jadi kekurangan, meskipun memori internalnya udah lumayan besar. Terus, meskipun kameranya bagus buat harga segitu, jangan berharap kualitas setara ponsel flagship yang harganya berkali-kali lipat. Buat foto di kondisi cahaya redup banget, noise mulai kelihatan, detailnya juga berkurang.
Charger bawaannya di dalam kotak juga mungkin bukan yang paling ngebut di kelasnya, tapi tetap adequate kok buat mengisi daya baterai sebesar itu dalam waktu yang wajar.
Balik lagi ke poin utamanya: durabilitas layar. Setelah beberapa kali ngalamin langsung gimana ponsel ini jatuh dan selamat, aku makin yakin kalau ini adalah nilai jual terbesar dari Honor X9b. Rasanya tuh beda banget pakai ponsel yang nggak perlu di-baby-in. Kalau sebelumnya was-was, sekarang jadi lebih tenang.
Bayangin deh, biasanya kalau punya ponsel baru, langsung buru-buru cari tempered glass paling tebal, pasang casing yang berlapis-lapis biar aman. Dengan Honor X9b, mungkin nggak perlu sampai segitunya. Casing standar atau bahkan pakai tanpa casing pun rasa amannya udah beda. Ini ngirit biaya tempered glass dan bikin desain asli ponselnya kelihatan.
Menurutku, Honor X9b ini cocok banget buat siapa aja yang punya gaya hidup aktif, yang sering beraktivitas di luar, atau yang emang dasarnya lumayan clumsy alias ceroboh kayak aku. Ponsel ini ngasih ketenangan pikiran yang nggak bisa dikasih sama ponsel lain di rentang harga yang sama.
Jadi, kalau kamu lagi cari ponsel terbaru di kelas menengah yang performanya oke, baterainya badak, kameranya lumayan, tapi yang paling penting layarnya tahan banting parah, Honor X9b ini wajib banget masuk daftar pertimbangan kamu. Pengalaman aku nggak sengaja jatuhin berkali-kali dan layarnya tetap utuh itu bukti nyata betapa kuatnya ponsel ini.
Ini bukan cuma soal spek di atas kertas, tapi ini soal gimana teknologi itu bisa ngasih solusi nyata buat masalah umum yang sering kita hadapi sebagai pengguna ponsel. Masalah layar pecah. Dan Honor X9b sukses ngasih solusi itu dengan cara yang mengesankan.
Kesimpulannya, Honor X9b ini adalah ponsel mid-range yang punya ‘superpower’ di layarnya. Spek lainnya solid, nggak ada yang mengecewakan buat harganya. Tapi layar super kuatnya itu yang bener-bener bikin dia stand out dari kompetitornya. Pengalaman nggak sengaja jatuhin dan nggak perlu panik itu priceless.
Jadi, buat kamu yang pengen upgrade ponsel dan udah capek ngurusin layar retak, atau cuma pengen ponsel yang bisa diandalkan dalam situasi yang nggak terduga, Honor X9b ini bisa jadi pilihan yang sangat tepat. Jangan remehin klaim tahan bantingnya, karena aku udah buktiin sendiri, dan hasilnya bener-bener bikin takjub.
Pokoknya, setelah pengalaman ini, aku jadi lebih percaya sama teknologi layar yang dipakai Honor di seri ini. Ini bukan cuma soal ketahanan fisik, tapi juga soal ketenangan pikiran saat pakai gadget di keseharian yang serba nggak terduga ini.
Itu dia cerita pengalamanku pakai Honor X9b dan drama jatuh-jatuhnya yang berakhir happy ending. Semoga review ini bisa ngasih gambaran yang jelas buat kamu yang lagi mempertimbangkan ponsel ini ya.
Share this content: