Halo sobat gadget sekalian! Kali ini kita bakal ngobrolin salah satu perangkat paling menarik dan inovatif di pasaran, yang berhasil mencuri perhatian banyak orang: OnePlus Open. Yap, ini bukan sekadar smartphone lipat biasa. Dari namanya saja, “Open”, sudah memberi isyarat bahwa perangkat ini siap membuka pengalaman baru, meluaskan pandangan kita, dan yang paling keren, katanya bisa menggenggam dunia lebih luas hanya dengan satu tangan. Bener nggak sih klaim ini? Yuk, kita bedah tuntas!
Kesan Pertama dan Desain: Tipis, Ringan, Premium Maksimal
Begitu pertama kali memegang OnePlus Open, jujur saja, impresi pertamanya adalah “wow, ini beda!”. Berbeda dari kebanyakan ponsel lipat lain yang sering terasa tebal atau berat, OnePlus Open ini terasa begitu ramping dan elegan di tangan. Ini adalah salah satu ponsel lipat paling tipis yang pernah saya coba, baik saat dilipat maupun dibuka. Rasanya seperti memegang ponsel flagship biasa, bukan perangkat lipat yang punya dua layar.
Desainnya minimalis tapi tetap berkelas. OnePlus mempertahankan identitasnya dengan modul kamera bundar besar di bagian belakang, yang kali ini dihiasi logo Hasselblad, menegaskan kemitraan mereka di sektor fotografi. Materialnya juga terasa premium, ada pilihan kulit vegan atau kaca matte yang memberi kesan mewah sekaligus anti sidik jari. Engselnya? Ini juga jadi salah satu daya tarik utama. OnePlus menyebutnya sebagai “Flexion Hinge” yang dirancang untuk sangat kuat tapi juga ringkas. Saat dilipat, kedua sisi layar nyaris tidak ada celah, bikin debu dan kotoran susah masuk. Engselnya terasa kokoh saat dibuka penuh, tidak ada goyangan, dan memberikan kepercayaan diri saat digunakan.
Yang paling penting dari segi desain adalah bagaimana ergonominya saat digunakan. Saat dilipat, ukuran layarnya sangat pas di genggaman satu tangan. Ngetik, scrolling media sosial, atau balas chat singkat terasa sangat nyaman. Ini penting, karena seringkali ponsel lipat lain punya layar cover yang terlalu sempit atau terlalu lebar, sehingga kurang praktis. OnePlus Open berhasil menemukan sweet spot-nya. Ketika dibuka, perangkat ini berubah menjadi tablet mini yang powerful, namun tetap terasa seimbang di tangan. Transisi dari mode ponsel ke mode tablet terasa sangat mulus dan intuitif. Inilah yang membuat klaim “genggam dunia lebih luas cuma pakai satu tangan” mulai terasa masuk akal.
Layar: Dunia Lebih Luas yang Bikin Betah
Mari kita bahas bintang utamanya: layarnya. OnePlus Open hadir dengan dua layar AMOLED E4 yang sama-sama memukau. Layar luar (cover screen) berukuran 6.31 inci dengan rasio aspek yang mirip ponsel biasa. Ini krusial. Artinya, kamu bisa melakukan hampir semua hal di layar luar tanpa merasa terpaksa membuka perangkatnya. Dari browsing web, membalas email, sampai nonton video, semua terasa natural. Resolusi tinggi dan refresh rate 120Hz adaptif bikin pengalaman visualnya smooth banget, responsif, dan warnanya punchy. Kecerahannya juga top-notch, nyaman dipakai di bawah terik matahari sekalipun.
Nah, begitu perangkat ini dibuka, barulah dunia terasa lebih luas. Kita disambut layar dalam berukuran 7.82 inci. Ukuran ini bukan cuma angka, tapi benar-benar mengubah cara kamu berinteraksi dengan konten. Membaca artikel jadi lebih nyaman, main game terasa lebih imersif, dan multitasking jadi jauh lebih produktif. Bayangkan, kamu bisa membuka tiga aplikasi sekaligus dalam satu layar tanpa harus menyipitkan mata. Rasio aspek layar dalamnya juga sangat ramah untuk produktivitas, tidak terlalu kotak seperti beberapa kompetitor, sehingga aplikasi bisa tampil lebih optimal.
Yang sering jadi pertanyaan di ponsel lipat adalah lipatannya. Di OnePlus Open, lipatan layarnya memang masih ada, tapi jujur, ini salah satu yang paling samar. Dalam penggunaan normal, apalagi saat layar menyala dan kita fokus pada konten, lipatan itu nyaris tidak terasa. Kalau diraba memang ada, tapi secara visual tidak mengganggu. Teknologi Ultra Thin Glass (UTG) yang dipakai OnePlus juga membuat layarnya terasa lebih kokoh dan mulus. Dengan kecerahan puncak yang luar biasa dan dukungan HDR10+, konten multimedia di kedua layar benar-benar memanjakan mata. Ini bukan cuma “lebih luas”, tapi juga “lebih indah”.
Performa: Mesin Kuat yang Anti Lag
Di balik desain dan layar yang memukau, OnePlus Open dibekali dapur pacu kelas kakap. Biasanya, ponsel lipat seringkali berkompromi di sektor performa karena faktor bentuk, tapi tidak dengan yang satu ini. OnePlus Open ditenagai oleh chipset Snapdragon 8 Gen 2, yang merupakan salah satu prosesor terkuat di dunia Android saat ini. Ditambah lagi dengan RAM yang super besar, biasanya 16GB, dan penyimpanan internal UFS 4.0 hingga 512GB, performanya benar-benar tidak main-main.
Untuk penggunaan sehari-hari, ponsel ini melaju tanpa hambatan. Buka-tutup aplikasi, berpindah-pindah antar aplikasi yang berat, sampai menjalankan puluhan tab di browser, semuanya terasa sangat responsif. Tidak ada gejala lag atau stuttering yang bikin kesal. Bagi para gamer, OnePlus Open ini adalah mimpi yang jadi kenyataan. Main game-game berat seperti Genshin Impact atau Call of Duty Mobile di layar lebar 7.82 inci dengan setelan grafis rata kanan adalah pengalaman yang sangat memuaskan. Framerate stabil, visual tajam, dan sensasi imersifnya jauh lebih unggul dibanding main di layar ponsel biasa.
Kemampuan multitaskingnya juga patut diacungi jempol. OnePlus punya fitur “Open Canvas” yang inovatif, memungkinkan kamu untuk mengatur tata letak aplikasi dengan sangat fleksibel. Kamu bisa membuka dua aplikasi berdampingan, lalu geser aplikasi ketiga dari samping sebagai floating window, dan bahkan menyembunyikan sebagian aplikasi di luar “canvas” untuk diakses lagi nanti. Ini benar-benar mengubah cara kita bekerja atau bermain di ponsel. Rasanya seperti punya workstation mini di saku celana. Dengan performa sekuat ini, OnePlus Open benar-benar siap menghadapi segala tuntutan, dari yang ringan sampai yang paling berat.
Kamera: Hasselblad di Saku, Hasil Juara
OnePlus sudah beberapa kali bekerja sama dengan Hasselblad untuk sektor kamera, dan di OnePlus Open, kolaborasi ini terasa semakin matang. Sistem kamera belakangnya terdiri dari tiga lensa yang sangat mumpuni: kamera utama 48MP dengan sensor Sony LYT-T808 (sensor “Pixel Stacked” terbaru), kamera ultrawide 48MP dengan autofokus, dan kamera telefoto periskop 64MP dengan optical zoom 3x (dan digital zoom hingga 6x lossless). Angka-angka ini saja sudah menjanjikan, dan hasilnya pun tidak mengecewakan.
Foto dari kamera utama sangat detail, dengan rentang dinamis yang luas, dan reproduksi warna yang natural berkat tuning Hasselblad. Bahkan dalam kondisi cahaya minim, sensor terbaru ini mampu menangkap cahaya lebih baik, menghasilkan gambar yang terang dengan noise minim. Kamera ultrawide-nya juga fantastis, tidak hanya lebar tapi juga mampu menjaga detail dan minim distorsi, plus bisa dipakai macro karena autofokusnya. Kamera telefoto periskop 3x-nya sangat berguna untuk mengambil gambar objek dari jarak jauh tanpa kehilangan kualitas, cocok banget buat motret konser atau pemandangan. Ada juga kamera selfie 32MP di layar luar dan 20MP di layar dalam, yang kualitasnya lebih dari cukup untuk video call atau selfie biasa.
Salah satu fitur unik yang ditawarkan ponsel lipat ini adalah kemampuannya menggunakan kamera belakang sebagai kamera selfie dengan bantuan layar luar sebagai viewfinder. Ini artinya, kamu bisa mengambil selfie dengan kualitas kamera terbaik di ponsel ini. Sangat berguna untuk vlogging atau konten creator. Fitur-fitur Hasselblad seperti mode Pro, filter warna khusus, dan kalibrasi warna, semuanya ada di sini, memberikan pengalaman fotografi yang lebih premium dan fleksibel. OnePlus Open membuktikan bahwa ponsel lipat tidak harus berkompromi di sektor kamera.
Baterai dan Pengisian Daya: Cepat dan Tahan Lama
Dengan dua layar yang besar dan performa sekuat ini, kapasitas baterai menjadi perhatian penting. OnePlus Open dibekali baterai berkapasitas 4.800 mAh. Angka ini mungkin tidak terlihat terlalu besar dibanding ponsel batangan, tapi untuk sebuah ponsel lipat, ini termasuk salah satu yang terbesar. Dalam penggunaan sehari-hari, dengan kombinasi penggunaan layar luar dan layar dalam secara bergantian, baterainya mampu bertahan seharian penuh. Tentu saja, kalau kamu pakai layar dalamnya terus-menerus untuk gaming atau kerja berat, durasinya akan sedikit berkurang, tapi masih sangat respectable.
Yang menjadi penyelamat adalah teknologi pengisian daya cepat SuperVOOC 67W. Dengan charger bawaan (iya, masih dapat charger!), kamu bisa mengisi daya dari nol sampai penuh dalam waktu sekitar 40-45 menit. Ini sangat praktis dan mengubah cara kita memandang pengisian daya. Nggak perlu lagi khawatir kehabisan baterai di tengah hari, cukup colok sebentar saat istirahat, dan baterai sudah terisi penuh lagi. Sayangnya, untuk pengisian nirkabel, fitur ini absen. Tapi dengan kecepatan pengisian kabel yang luar biasa, kekurangan itu terasa minor.
Kelebihan dan Kekurangan: Jujur dari Penggunaan Harian
Kelebihan:
- Desain Sangat Ramping dan Ringan: Ini adalah ponsel lipat yang paling nyaman digenggam di kelasnya, baik saat dilipat maupun dibuka. Rasanya premium dan kokoh.
- Layar Luar yang Optimal: Tidak terlalu sempit, tidak terlalu lebar, pas banget untuk penggunaan satu tangan tanpa harus membuka perangkat.
- Layar Dalam yang Imersif dan Minimal Kerutan: Layar besar dengan kualitas visual fantastis dan lipatan yang nyaris tak terlihat, meningkatkan produktivitas dan hiburan.
- Performa Monster: Snapdragon 8 Gen 2 dan RAM besar bikin semua aplikasi dan game berjalan super lancar.
- Multitasking Inovatif dengan Open Canvas: Fitur ini benar-benar game-changer untuk memanfaatkan layar lebar secara maksimal.
- Kamera Hasselblad yang Unggul: Hasil foto detail, warna natural, dan fleksibilitas lensa yang top. Mampu bersaing dengan ponsel flagship biasa.
- Pengisian Daya Super Cepat: 67W SuperVOOC sangat membantu mobilitas.
Kekurangan:
- Harga Premium: Seperti semua ponsel lipat di kelasnya, OnePlus Open hadir dengan banderol harga yang tidak murah. Ini adalah investasi besar.
- Tidak Ada Pengisian Nirkabel: Absennya wireless charging mungkin jadi deal-breaker bagi sebagian pengguna yang sudah terbiasa.
- Belum Semua Aplikasi Dioptimalkan Sempurna: Meski OnePlus sudah berusaha keras, beberapa aplikasi pihak ketiga mungkin masih belum sepenuhnya siap untuk rasio aspek layar lipat, meski ini adalah masalah umum di semua ponsel lipat.
- Ketahanan Jangka Panjang: Meskipun engselnya kokoh, kekhawatiran tentang durabilitas layar lipat dalam jangka waktu sangat panjang masih jadi pertanyaan umum di benak konsumen.
Kesimpulan dan Opini Akhir: Genggam Dunia yang Luas dan Lebih Baik
Setelah menjajal OnePlus Open dalam penggunaan harian, saya bisa bilang bahwa klaim “genggam dunia lebih luas cuma pakai satu tangan” itu bukan cuma jargon belaka, tapi benar-benar tercermin dari pengalaman penggunaannya. OnePlus Open berhasil menciptakan ponsel lipat yang terasa matang, praktis, dan tanpa banyak kompromi. Ia mengambil semua yang terbaik dari kategori ponsel lipat – layar besar, produktivitas tinggi – dan mengemasnya dalam desain yang ramping, ringan, dan elegan.
Ponsel ini cocok banget buat kamu yang butuh perangkat multifungsi: ponsel yang nyaman di saku, tapi bisa langsung berubah jadi tablet mini untuk kerja, nonton, atau gaming. Bagi para profesional yang butuh multitasking canggih, konten kreator yang ingin layar lebih luas untuk edit, atau gamer yang mendambakan pengalaman imersif, OnePlus Open adalah pilihan yang sangat menarik. Kamera Hasselblad-nya siap mengabadikan momen dengan kualitas flagship, dan performanya tak akan membuat kamu kecewa.
Memang, ada beberapa kekurangan seperti absennya wireless charging dan harganya yang premium. Tapi jika kamu mencari ponsel lipat yang paling seimbang antara desain, performa, kamera, dan pengalaman software, OnePlus Open layak masuk daftar teratas. Ini bukan hanya ponsel yang bisa dilipat, tapi sebuah pernyataan bahwa masa depan ponsel lipat sudah semakin dekat dan semakin baik. Dunia yang lebih luas, kini benar-benar ada dalam genggaman, dan bahkan bisa kamu operasikan dengan satu tangan.
Share this content: