Samsung Galaxy S24 Ultra AI-nya Beneran Ngebantu Atau Cuma Gimmick Doang Yuk Intip!

Halo gaes! Balik lagi sama gue, si tukang ngulik gadget yang suka bikin kalian galau mau beli apa. Kali ini, di meja operasi kita ada monster baru dari Samsung yang lagi jadi omongan banyak orang, yaitu Samsung Galaxy S24 Ultra. Bukan cuma karena spek dewa atau kameranya yang gahar, tapi karena embel-embel “Galaxy AI” yang mereka gembar-gemborkan. Pertanyaan besarnya: AI-nya beneran ngebantu hidup kita sehari-hari, atau cuma gimmick doang biar kelihatan canggih? Yuk, kita bedah tuntas!

Kesan Pertama dan Desain: Titanium Itu Nyata!

Begitu pertama kali megang Galaxy S24 Ultra, kesan premiumnya langsung berasa banget. Jujur, tangan gue langsung nyaman. Desainnya yang kotak khas seri Ultra S Pen ini masih dipertahankan, tapi kali ini ada sentuhan yang bikin dia beda: frame titanium. Ya, titanium! Bukan cuma omongan doang, material ini bikin feel-nya makin solid dan kokoh, plus katanya sih, lebih tahan banting. Beda tipis sama pendahulunya, tapi terasa upgrade-nya. Warnanya juga cakep-cakep, dan finishing matte di bagian belakangnya bikin sidik jari ogah nempel, ini poin plus banget buat gue yang sering sebel sama jejak tangan.

Layarnya? Oh, ini dia salah satu daya tarik utama selain AI. Flat! Akhirnya Samsung dengerin kita semua. Layar datar ini bukan cuma bikin enak dipandang, tapi juga lebih fungsional, apalagi buat kalian yang sering nulis atau gambar pakai S Pen. Plus, ada lapisan anti-reflektif yang beneran ngaruh! Gue coba pakai di bawah terik matahari, pantulannya minimal banget. Jadi, nonton konten atau main game di luar ruangan tetap nyaman. Ukurannya sih tetap bongsor, 6.8 inci, tapi bezelnya tipis jadi rasio layar ke bodi-nya makin oke. Intinya, secara desain, S24 Ultra ini gagah, mewah, dan fungsional. Mantap!

Performa dan Spesifikasi Unggulan: Si Otak Galaxy AI

Nggak afdol ngomongin flagship tanpa bahas jeroannya. Galaxy S24 Ultra ini ditenagai chip paling kencang saat ini, yaitu Snapdragon 8 Gen 3 for Galaxy. Ini bukan sembarang Snapdragon 8 Gen 3 biasa ya, ada embel-embel “for Galaxy” yang artinya chip ini di-tweak khusus buat Samsung, biasanya clock speed-nya sedikit lebih tinggi dan optimasi yang lebih matang. Hasilnya? Gila banget! Semua aplikasi jalan mulus, multitasking pindah-pindah app tanpa jeda, game-game berat rata kanan tanpa nge-drop frame. Kalau soal performa mentah, ini ponsel juaranya, nggak perlu diragukan lagi.

Tapi, performa ini bukan cuma buat main game atau edit video doang. Kekuatan Snapdragon 8 Gen 3 ini adalah fondasi utama dari semua fitur Galaxy AI yang ada. Prosesor ini punya NPU (Neural Processing Unit) yang super kencang, khusus dirancang untuk menangani tugas-tugas AI secara efisien. Jadi, pas kalian pakai fitur AI nanti, semua prosesnya bisa berjalan cepat dan responsif, nggak pake mikir lama. RAM-nya juga lega banget, ada pilihan 12GB yang bikin pengalaman multitasking makin smooth, apalagi buat nampung berbagai model AI di belakang layar. Untuk penyimpanan internal, ada opsi sampai 1TB, jadi nggak perlu khawatir kehabisan ruang buat foto, video, atau aplikasi AI kesayangan kalian.

Baterainya gimana? Samsung kasih baterai 5000mAh yang udah jadi standar flagship. Dengan chip se-efisien Snapdragon 8 Gen 3 dan optimasi One UI yang canggih, daya tahan baterainya tergolong sangat baik. Gue pakai seharian penuh dengan pemakaian cukup intensif (sosmed, streaming, sedikit gaming, plus nyobain fitur AI sana-sini), masih sisa lumayan banyak di malam hari. Mungkin AI ini juga ikut andil dalam manajemen daya, sehingga ponsel bisa lebih pintar mengalokasikan resource untuk tugas-tugas yang penting aja. Pengisian dayanya masih di 45W, nggak yang paling ngebut di pasaran, tapi cukup lah untuk mengisi penuh dalam waktu sekitar satu jam lebih sedikit.

Fokus Utama: Galaxy AI – Beneran Ngebantu atau Cuma Gimmick?

Nah, ini dia yang paling ditunggu-tunggu. Apa sih Galaxy AI itu? Dan apakah dia beneran berguna? Setelah gue jajal beberapa waktu, gue bisa bilang: ini adalah langkah awal yang menjanjikan, dengan beberapa fitur yang beneran revolusioner, tapi juga ada beberapa yang masih terasa seperti “proof of concept.” Mari kita bedah satu per satu:

1. Circle to Search with Google

Ini fitur AI pertama yang paling sering gue pakai dan paling bikin kagum. Konsepnya sederhana: cukup tekan dan tahan tombol home (atau bar navigasi), lalu lingkarin objek apa pun yang ada di layar kalian – bisa gambar di Instagram, teks di website, produk di e-commerce, atau bahkan gambar di video. Voila! Ponsel langsung nyari informasi tentang objek itu via Google. Nggak perlu screenshot, nggak perlu pindah aplikasi. Ini beneran game-changer buat gue yang sering penasaran sama barang-barang di sosmed atau informasi yang muncul di layar. Cepat, intuitif, dan bekerja dengan sangat baik. Ini bukan gimmick, ini adalah produktivitas instan.

2. Live Translate

Fitur ini memungkinkan kalian melakukan terjemahan secara real-time saat telepon atau mengirim pesan. Bayangin, kalian telepon orang yang beda bahasa, dan suara mereka langsung diterjemahkan ke bahasa kalian secara live, begitu juga sebaliknya. Di pesan teks, dia bisa langsung menerjemahkan balasan kalian. Awalnya skeptis, tapi ternyata ini lumayan impresif. Saat gue coba telepon teman dari negara lain, terjemahannya cukup akurat, meskipun kadang ada jeda sedikit dan intonasi jadi robotik. Tapi untuk komunikasi dasar, ini sangat membantu, terutama buat pebisnis atau traveler. Ini bukan gimmick sepenuhnya, tapi perlu sedikit penyempurnaan di akurasi dan naturalitas.

3. Chat Assist

Pernah ngerasa bingung mau balas chat gimana biar kesannya profesional? Atau malah pengen bikin balasannya lebih santai dan humoris? Chat Assist bisa bantu. Fitur ini bisa menyesuaikan tone tulisan kalian, dari formal ke informal, atau sebaliknya. Dia juga bisa perbaiki tata bahasa. Berguna banget buat gue yang kadang suka malas mikir kata-kata pas balas email atau pesan penting. Tinggal ketik, lalu biarkan AI kasih opsi tone yang berbeda. Ini ngebantu banget buat komunikasi tertulis, nggak cuma soal grammar, tapi juga nyesuain konteks. Worth it!

4. Note Assist

Buat kalian yang suka nyatat pakai S Pen di aplikasi Samsung Notes, Note Assist ini bakal jadi sahabat baru. Dia bisa otomatis merangkum catatan panjang kalian jadi poin-poin penting, format ulang tulisan jadi lebih rapi (misal diubah ke bullet points), bahkan bikin cover buat catatan kalian. Gue coba pakai buat ngerangkum hasil meeting, dan hasilnya cukup akurat dan menghemat banyak waktu. Apalagi buat mahasiswa atau pekerja yang sering nyatat, ini bukan gimmick, ini peningkat produktivitas yang nyata.

5. Transcript Assist (Perekam Suara)

Punya rekaman suara dari kuliah atau meeting? Fitur ini bisa mengubah rekaman suara jadi transkrip teks secara otomatis, bahkan bisa membedakan siapa yang bicara. Nggak cuma itu, dia juga bisa merangkum transkrip panjang itu jadi poin-poin utama. Ini beneran fitur dewa buat jurnalis, mahasiswa, atau siapa pun yang sering merekam audio dan butuh transkripnya. Akurasinya lumayan tinggi, meskipun tetap perlu dikoreksi sedikit kalau ada istilah teknis yang aneh. Bukan gimmick, ini beneran ngebantu pekerjaan.

6. Generative Edit (Editor Foto)

Ini dia “magic” AI yang paling viral! Generative Edit memungkinkan kalian ngedit foto dengan kemampuan yang luar biasa. Kalian bisa memindahkan objek di foto, menghapus objek yang nggak diinginkan, atau bahkan mengembangkan latar belakang foto yang kurang lebar. Misalnya, foto kalian kepotong sedikit, AI bisa “menebak” dan mengisi bagian yang kosong itu. Hasilnya? Kadang beneran mulus dan bikin orang nggak sadar kalau itu editan AI. Tapi, kadang juga bisa kelihatan aneh atau “uncanny valley,” terutama buat objek yang kompleks. Ini fitur yang menarik buat eksperimen dan edit foto yang simpel, tapi jangan harap bisa menggantikan editor profesional sepenuhnya. Lebih ke arah “gimmick” yang keren, tapi dengan potensi yang sangat besar.

7. Instant Slow-mo (Video Editor)

Punya video biasa tapi pengen ada efek slow-motion-nya? Instant Slow-mo pakai AI bisa bantu. Kalian cukup play video di Galeri, lalu tekan dan tahan layar, otomatis videonya akan diperlambat dengan mulus. AI akan mengisi frame-frame kosong untuk menciptakan efek slow-motion yang lebih halus. Hasilnya lumayan impresif untuk video-video yang gerakannya nggak terlalu cepat. Ini fitur yang fun dan bisa bikin video biasa jadi lebih dramatis tanpa perlu merekam ulang. Berguna? Iya. Gimmick? Nggak juga, ini lebih ke tool kreatif.

Kamera: Makin Pintar dengan Sentuhan AI

Untuk urusan kamera, Samsung Galaxy S24 Ultra masih jadi salah satu yang terbaik di pasaran. Ada setup quad-camera yang canggih: 200MP kamera utama, 12MP ultrawide, 10MP telephoto 3x optical zoom, dan yang terbaru, 50MP telephoto 5x optical zoom (menggantikan 10x di generasi sebelumnya). Meski zoom optik 5x, berkat sensor 50MP dan AI, kemampuan zoom hingga 10x masih sangat impresif, detailnya tetap terjaga. Bahkan sampai 30x digital zoom pun hasilnya masih lumayan usable.

Peran AI di kamera ini bukan cuma soal Generative Edit. AI bekerja di belakang layar untuk meningkatkan kualitas foto secara keseluruhan. Mulai dari semantic segmentation yang lebih pintar (membedakan objek, langit, kulit manusia untuk apply efek yang pas), pemrosesan low-light (Nightography) yang makin jernih dan minim noise, hingga stabilisasi video yang lebih solid. Hasil fotonya tajam, detailnya melimpah, warna akurat dan vibrant khas Samsung, dan dynamic range-nya juara. Mode potretnya juga makin rapi berkat deteksi objek yang lebih canggih. AI di kamera ini beneran ngebantu, bikin hasil foto kita jadi makin “pro” tanpa perlu banyak settingan manual.

Kelebihan dan Kekurangan dalam Pemakaian Harian

Kelebihan:

  • Performa Buas: Snapdragon 8 Gen 3 for Galaxy ini bikin semua ngebut.
  • Layar Terbaik: Flat, super terang, anti-reflektif, sangat memanjakan mata.
  • Galaxy AI yang Berguna: Circle to Search, Live Translate, Chat Assist, Note Assist, Transcript Assist beneran ngebantu produktivitas.
  • Kamera Serbaguna: Hasil foto dan video top-tier di berbagai kondisi.
  • S Pen: Masih jadi fitur unik yang tak tergantikan, apalagi dengan integrasi AI.
  • Desain Premium & Kokoh: Titanium frame dan finishing matte bikin bangga megangnya.
  • Daya Tahan Baterai Solid: Cukup untuk seharian penuh pemakaian intensif.
  • Update Software Panjang: Komitmen 7 tahun update OS dan keamanan bikin investasi ini lebih berharga.

Kekurangan:

  • Harga Premium: Jelas, ini bukan ponsel murah. Harus siap merogoh kocek dalam-dalam.
  • Beberapa Fitur AI Masih “Gimmick-ish”: Generative Edit memang keren, tapi nggak selalu mulus dan mungkin nggak semua orang pakai setiap hari. Live Translate juga masih butuh penyempurnaan.
  • Ukuran & Berat: Tetap bongsor dan berat, mungkin kurang nyaman buat sebagian orang yang suka ponsel ringkas.
  • Charging Speed Biasa Aja: 45W sudah oke, tapi di tengah gempuran fast charging 100W+ dari kompetitor, ini terasa standar.
  • Kurva Pembelajaran AI: Untuk memaksimalkan semua fitur AI, perlu waktu adaptasi dan eksplorasi.

Kesimpulan Singkat dan Opini Akhir

Jadi, balik ke pertanyaan awal: AI-nya beneran ngebantu atau cuma gimmick doang? Setelah gue pakai dan ulik, gue bisa bilang “keduanya, tapi lebih banyak yang ngebantu!” Sebagian besar fitur Galaxy AI di S24 Ultra ini bukan cuma pajangan. Fitur-fitur seperti Circle to Search, Live Translate (meski belum sempurna), Chat Assist, Note Assist, dan Transcript Assist adalah tools yang beneran bisa meningkatkan produktivitas dan kemudahan dalam berinteraksi dengan ponsel kita.

Fitur Generative Edit memang lebih ke arah “magic trick” yang keren dan bisa jadi penyelamat foto yang kurang sempurna, tapi mungkin belum bisa jadi pengganti editor profesional. Ini lebih ke arah fitur yang fun untuk dimainkan dan menunjukkan potensi AI di masa depan.

Secara keseluruhan, Samsung Galaxy S24 Ultra bukan cuma sekadar upgrade spesifikasi tahunan. Ini adalah ponsel yang berani mengambil langkah maju dengan membawa AI sebagai inti dari pengalamannya. Performa buas, layar menawan, kamera juara, S Pen yang fungsional, ditambah dengan AI yang mayoritas benar-benar bermanfaat. Buat siapa ponsel ini? Buat kalian yang mencari pengalaman flagship paling lengkap, yang nggak cuma kencang tapi juga pintar, yang ingin merasakan masa depan interaksi dengan ponsel sejak sekarang. Ini adalah investasi yang besar, tapi sepadan dengan apa yang ditawarkan.

Galaxy S24 Ultra membuktikan bahwa AI di ponsel itu bukan lagi sekadar impian, tapi sudah jadi kenyataan yang bisa kita rasakan manfaatnya setiap hari. Ini bukan akhir, tapi baru permulaan dari era AI di genggaman kita. Dan Samsung ada di garis depan.

Share this content: