Siapa yang menyangka, di era yang serba cepat ini, perangkat PC gaming yang biasanya identik dengan setup besar dan kabel ruwet, kini bisa kamu genggam dan bawa ke mana saja. Jujur, rasanya masih seperti mimpi kalau dulu kita cuma bisa bayangin main game AAA kelas berat di layar kecil sambil rebahan di sofa atau di perjalanan. Tapi, ASUS ROG Ally hadir, dan dia berhasil mewujudkan mimpi itu jadi kenyataan yang sangat memuaskan.
Ketika pertama kali melihat ROG Ally, kesan pertama yang muncul adalah elegan sekaligus futuristik. ASUS memang jago kalau urusan desain perangkat gaming, dan Ally ini bukan pengecualian. Bentuknya ergonomis, pas banget di tangan, nggak terlalu berat, tapi juga nggak ringkih. Dominasi warna putihnya memberikan kesan bersih dan modern, jauh dari stereotype perangkat gaming yang biasanya serba hitam dan garang. Penempatan tombol-tombolnya terasa familiar bagi yang sering main konsol, dan joysticknya pun nyaman digerakkan. Desain ventilasi udara di bagian belakang juga terlihat rapi, menunjukkan perhatian detail pada sirkulasi udara yang vital untuk performa.
Sekarang kita masuk ke bagian inti, yaitu performa. Di balik desain yang menawan itu, ROG Ally ini bener-bener menyimpan kekuatan yang luar biasa. Jantungnya ditenagai oleh prosesor AMD Ryzen Z1 Extreme, yang merupakan chip khusus hasil kolaborasi AMD dan ASUS. Jangan remehkan prosesor mobile ini, dia dibekali arsitektur Zen 4 CPU dan grafis RDNA 3 yang merupakan arsitektur grafis terbaru dari AMD. Kombinasi ini memungkinkan Ally untuk menjalankan game-game PC terbaru dengan sangat baik, bahkan game AAA sekalipun. Tentu saja, kamu nggak bisa berharap semua game berjalan di setting grafis ‘Ultra’ dengan mulus di resolusi Full HD, tapi untuk ukuran perangkat handheld, performa yang ditawarkan benar-benar di atas ekspektasi.
Ambil contoh beberapa game berat seperti Cyberpunk 2077, God of War, atau Forza Horizon 5. ROG Ally bisa menjalankannya di resolusi 1080p dengan setting grafis Medium-High, atau kadang perlu turun ke Low, dan tetap memberikan 30-60 frame per second (FPS) yang stabil, tergantung game dan optimasi. Ini adalah pencapaian yang luar biasa untuk sebuah perangkat seukuran tablet yang bisa digenggam. Transisi antara mode performa (Silent, Performance, Turbo) juga sangat responsif, bisa disesuaikan dengan kebutuhan, apakah ingin hemat baterai untuk game ringan atau memaksimalkan tenaga untuk game berat.
Bagaimana dengan layarnya? Ini adalah salah satu fitur yang paling saya suka dari ROG Ally. Layar IPS berukuran 7 inci dengan resolusi Full HD (1920 x 1080 piksel) dan refresh rate 120Hz adalah kombinasi yang sempurna untuk gaming handheld. Visualnya tajam, warnanya hidup, dan yang paling penting, gerakan di layar terasa sangat mulus berkat refresh rate tinggi. Fitur Adaptive Sync juga hadir untuk menghilangkan efek screen tearing, memastikan pengalaman visual yang tanpa cela. Kecerahan layarnya juga cukup tinggi, sehingga masih nyaman digunakan bahkan di lingkungan yang cukup terang. Bermain game di layar sekecil ini tapi dengan kualitas visual yang bisa menyaingi monitor gaming adalah pengalaman yang benar-benar imersif.
Pengalaman bermain bukan hanya tentang performa dan layar, tapi juga kontrol. ASUS ROG Ally dilengkapi dengan kontroler bawaan yang terintegrasi dengan sangat baik. Tombol-tombolnya terasa solid, analog stick-nya presisi, dan trigger-nya punya resistensi yang pas. Ada juga dua tombol paddle di bagian belakang yang bisa diprogram sesuai keinginan, sangat membantu untuk mapping tombol tambahan tanpa harus melepas tangan dari posisi nyaman. Posisi tombol dan ergonomi genggamannya sudah dipikirkan matang-matang, sehingga meski sesi bermain cukup panjang, tangan tidak cepat lelah.
Salah satu keunikan sekaligus tantangan dari ROG Ally adalah sistem operasinya. Berbeda dengan konsol handheld lain yang biasanya menggunakan OS kustom, Ally berjalan di atas Windows 11. Ini berarti kamu punya akses penuh ke ekosistem PC, bisa install game dari Steam, Epic Games Store, Xbox Game Pass, GOG, atau bahkan emulator. Fleksibilitas ini adalah kekuatan terbesar Ally. Kamu nggak perlu khawatir game kesayanganmu nggak tersedia, karena hampir semua game PC bisa dijalankan. Namun, Windows 11 yang didesain untuk layar besar dan mouse/keyboard terkadang terasa kurang optimal di layar 7 inci dengan kontroler. Di sinilah software kustom ASUS, Armoury Crate SE, berperan. Ini adalah antarmuka yang dibuat khusus untuk ROG Ally, yang menyatukan semua game-mu dari berbagai launcher, memungkinkan kustomisasi tombol, dan pengaturan performa secara instan. Meski Armoury Crate SE sudah sangat membantu, kadang kamu tetap perlu masuk ke lingkungan Windows murni untuk instalasi atau pengaturan yang lebih mendalam, dan itu bisa sedikit merepotkan.
Bicara tentang penggunaan harian, ROG Ally ini benar-benar mengubah cara saya memandang gaming. Dulu, jika ingin main game PC, saya harus duduk di depan desktop. Sekarang, saya bisa main di mana saja: di kamar tidur, di perjalanan, atau bahkan sambil nunggu kopi jadi. Dia bukan cuma buat main game, lho. Karena ini PC Windows murni, kamu juga bisa pakai untuk kerja ringan, browsing, atau streaming film. Intinya, ini PC mini yang sangat powerful dan portabel. Konektivitasnya juga lengkap, ada Wi-Fi 6E untuk koneksi internet super cepat, Bluetooth 5.2 untuk aksesori nirkabel, dan port USB-C yang multifungsi (bisa untuk charging, data transfer, atau display out).
Namun, tidak ada gadget yang sempurna, begitu juga ROG Ally. Salah satu yang paling sering jadi sorotan adalah daya tahan baterai. Dengan performa sekuat itu di bodi sekecil ini, daya tahan baterai menjadi kompromi yang tak terhindarkan. Untuk game-game AAA berat di mode Turbo, kamu mungkin hanya akan mendapatkan sekitar 1 hingga 1,5 jam waktu bermain. Angka ini bisa lebih baik di game ringan atau mode performa yang lebih hemat daya, sekitar 3-5 jam. Jadi, kalau berencana main game maraton di luar rumah, power bank atau charger adalah teman wajib. Selain itu, walaupun Armoury Crate SE sudah sangat bagus, pengalaman menggunakan Windows 11 di layar sentuh kecil masih perlu sedikit penyesuaian dan kadang terasa kurang mulus, terutama saat navigasi di luar game.
Ada juga fitur unik dan sangat menarik yaitu dukungan untuk XG Mobile, sebuah GPU eksternal dari ASUS. Ini memungkinkan kamu untuk menyulap ROG Ally menjadi PC desktop gaming sejati. Cukup sambungkan Ally ke XG Mobile, monitor eksternal, dan periferal lain, maka kamu akan mendapatkan performa grafis kelas atas untuk gaming di rumah. Ini adalah solusi yang brilian bagi mereka yang ingin portabilitas penuh saat bepergian, tapi juga ingin performa maksimal saat di rumah tanpa perlu beli PC desktop terpisah.
Secara keseluruhan, ASUS ROG Ally adalah sebuah perangkat revolusioner yang mendefinisikan ulang apa itu PC gaming portabel. Ini bukan sekadar konsol handheld biasa; ini adalah PC gaming sejati yang dikemas dalam bentuk yang sangat ringkas. Kemampuan menjalankan hampir semua game PC, layar 120Hz yang memukau, dan performa yang impresif, menjadikannya pilihan menarik bagi para gamer yang mendambakan kebebasan bermain di mana saja.
Meskipun ada beberapa hal yang perlu dipertimbangkan seperti daya tahan baterai dan tantangan navigasi Windows di layar kecil, kelebihan yang ditawarkan ROG Ally jauh melebihi kekurangannya. Ini adalah perangkat yang akan sangat dihargai oleh para gamer yang ingin fleksibilitas tanpa mengorbankan kualitas dan performa. Jika kamu mencari pengalaman PC gaming yang benar-benar bisa ngikutin kamu ke mana-mana, ASUS ROG Ally patut banget kamu pertimbangkan.
Share this content: