Oke, jadi gini. Beberapa waktu lalu, saya dapat kesempatan buat nyobain langsung salah satu ponsel terbaru dari Xiaomi, si Redmi Note 13 Pro+ 5G. Awalnya ya biasa aja, namanya juga Redmi Note Series, identik sama kelas menengah atas lah ya. Tapi setelah saya pakai jadi daily driver selama kurang lebih seminggu, ada beberapa hal yang bikin saya mikir ulang soal definisi ‘flagship’ itu sendiri. Kok bisa? Mari kita bedah pelan-pelan.
Kesan Pertama dan Desain: Elegan, Nggak Main-main Honor X9b, Bikin Kamu Lupa Sama Power Bank
Pertama kali pegang Redmi Note 13 Pro+ 5G ini, kesan premiumnya langsung dapet. Desainnya beda dari seri Redmi Note sebelumnya. Bagian belakangnya, terutama di varian Fusion Purple yang saya coba, pakai material yang katanya vegan leather gitu, nyaman banget di tangan, nggak licin, dan sidik jari pun nggak nempel. Bagian atas tempat kameranya dibikin ala-ala panel dengan beberapa warna kontras, unik sih, nggak monoton. Varian warna lain ada Fusion Black dan Fusion White yang pakai finishing glossy, tapi yang ungu ini beneran standout.
Bodinya terasa solid, build quality-nya mantap. Layarnya melengkung (curved display) di kedua sisi, ini lagi-lagi bikin kesan premium ala ponsel mahal. Bezelnya tipis banget, bikin layar terasa luas. Jujur, pas pertama lihat layarnya melengkung gitu, ekspektasi langsung naik. Rasanya kayak pegang ponsel yang harganya jauh di atas label harganya. Ponsel ini juga sudah punya rating IP68, artinya tahan debu dan air. Ini fitur yang biasanya cuma ada di ponsel-ponsel kelas atas. Jarang banget lho ada di kelas harga segini. Ini poin plus besar.
Layar: Indah Dipandang, Nyaman Digunakan
Layar Redmi Note 13 Pro+ 5G ini pakai panel AMOLED berukuran 6,67 inci. Resolusinya 1.5K, bukan Full HD+ biasa, jadi detailnya lebih tajam. Refresh rate-nya 120Hz adaptif, bikin scrolling atau main game terasa mulus banget. Dukungan Dolby Vision dan HDR10+ juga ada, nonton film atau serial di Netflix atau Prime Video jadi makin asik, warna hitamnya pekat, kontrasnya tinggi. Brightness puncaknya bisa sampai 1800 nits, jadi pakai di bawah sinar matahari terik pun layarnya masih kelihatan jelas. Sensor sidik jari ada di dalam layar (in-display fingerprint), responsif dan akurat.
Yang bikin tambah nyaman, layarnya sudah dilindungi Gorilla Glass Victus. Ini juga lapisan proteksi yang biasanya dipakai ponsel-ponsel flagship. Selama seminggu pakai, layar ini beneran memanjakan mata. Buat scrolling media sosial, browsing, nonton video, sampai main game, semuanya terasa premium. Efek melengkungnya juga bikin pengalaman swipe dari samping terasa lebih natural.
Performa: Ngebut di Atas Kertas, Oke di Realita
Urusan dapur pacu, Redmi Note 13 Pro+ 5G ditenagai chipset MediaTek Dimensity 7200 Ultra. Chipset ini memang bukan yang terkencang di jagat Android, tapi di kelas menengah atas, performanya termasuk gahar. Dipadukan dengan RAM sampai 12GB dan storage sampai 512GB (konfigurasi yang saya coba), multitasking terasa sangat lancar. Buka banyak aplikasi, pindah-pindah, nggak ada lag yang berarti.
Buat main game berat? Oke banget. Game seperti Genshin Impact bisa dimainkan di setting grafis medium-high dengan frame rate yang cukup stabil. Game populer lain seperti Mobile Legends, PUBG Mobile, atau Call of Duty Mobile jelas enteng banget dimainkan di setting grafis tertinggi. Manajemen suhunya juga terbilang bagus, meskipun main game berat dalam waktu lama, ponselnya hangat tapi nggak sampai panas banget yang bikin nggak nyaman digenggam.
Performanya ini yang bikin saya geleng-geleng. Di harga yang jauh di bawah ponsel flagship, performanya bisa ngasih pengalaman yang mirip. Mungkin bukan yang paling ngebut di benchmark, tapi buat pemakaian sehari-hari, termasuk gaming kasual sampai berat, performa Dimensity 7200 Ultra di ponsel ini sudah lebih dari cukup, bahkan bisa dibilang kenceng buat kebanyakan orang.
Kamera: Si 200MP yang Bikin Penasaran
Ini dia salah satu highlight utama: kamera utama 200MP dengan sensor Samsung ISOCELL HP3, lengkap dengan Optical Image Stabilization (OIS). Di atas kertas sih fantastis buat kelas harga ini. Tapi gimana hasilnya di dunia nyata?
Foto di kondisi cahaya terang? Bagus banget. Detailnya kaya, warnanya vibrant tapi nggak lebay, dynamic range-nya juga luas. Pakai mode 200MP memang hasilnya super detail, bisa banget buat dicrop macem-macem. Tapi jujur, kebanyakan foto sehari-hari saya pakai mode default yang menggabungkan 16 piksel jadi satu (12.5MP) karena ukurannya lebih manageable dan hasilnya sudah sangat oke buat diunggah ke media sosial atau dilihat di layar ponsel. Review Realme Narzo 50: Smartphone Terjangkau dengan Performa Tangguh dan Fitur Canggih
Nah, performa di kondisi low light ini yang lumayan mengejutkan. Dengan OIS dan bukaan lensa yang cukup besar, ponsel ini bisa menangkap cahaya dengan baik. Foto malam hari minim noise dan detailnya masih terjaga. Mode malamnya juga efektif ngangkat eksposur tanpa bikin foto jadi kelihatan nggak natural. Dibandingkan beberapa ponsel flagship yang sudah berumur setahun dua tahun, hasil kamera Redmi Note 13 Pro+ 5G ini bisa banget diadu, terutama di kondisi cahaya yang menantang.
Selain kamera utama, ada juga kamera ultrawide 8MP dan makro 2MP. Kamera ultrawide-nya lumayan lah buat foto pemandangan atau grup, tapi jangan expect detail yang sama kayak kamera utama, khas lensa ultrawide di kelas menengah. Kamera makro 2MP ya gitu deh, lebih buat fun aja, resolusinya kecil.
Buat video, ponsel ini bisa merekam sampai resolusi 4K 30fps. Ada OIS juga yang ngebantu bikin rekaman video nggak goyang-goyang. Kualitas videonya lumayan bagus buat kebutuhan dokumentasi atau bikin konten sederhana.
Secara keseluruhan, kamera 200MP di ponsel ini bukan cuma gimmick. Performa fotografinya, terutama kamera utama, beneran bisa diandalkan dan ngasih hasil yang memuaskan di berbagai kondisi, bahkan bisa nandingin performa kamera beberapa ponsel flagship yang harganya mungkin dua kali lipat atau lebih.
Baterai dan Pengisian Daya: Ganas Abis!
Ponsel ini dibekali baterai berkapasitas 5000 mAh. Selama seminggu pemakaian saya yang cukup intens (social media, browsing, email, streaming video, sedikit gaming), baterainya bisa bertahan seharian penuh. Screen-on time-nya lumayan konsisten di angka 6-7 jam, tergantung pemakaian.
Tapi yang paling gokil adalah kecepatan chargingnya. Redmi Note 13 Pro+ 5G ini mendukung 120W HyperCharge! Dalam paket pembelian sudah termasuk charger 120W. Ngisi dari nol sampai penuh itu… cepet banget! Saya coba sendiri, dari sekitar 10% sampai 100% itu cuma butuh waktu sekitar 20-25 menit. Ini fitur yang biasanya cuma ada di ponsel flagship super premium. Punya fitur charging secepat ini di ponsel kelas menengah atas beneran game changer. Nggak perlu lagi panik kalau lupa ngecas semalaman, colok sebentar pas mandi atau sarapan, baterai sudah terisi penuh lagi. Ini salah satu fitur yang bikin pengalaman pakai ponsel ini terasa sangat modern dan praktis.
Fitur Lain dan Pengalaman Pakai Sehari-hari
Ponsel ini menjalankan HyperOS (atau masih MIUI, tergantung kapan beli dan update-nya). Antarmukanya udah makin matang dan ringan. Ada beberapa bloatware bawaan Xiaomi, tapi sebagian besar bisa di-uninstall kok. Fitur-fitur konektivitas lengkap, ada 5G, Wi-Fi 6, Bluetooth 5.3, NFC. Speaker stereo-nya juga surprisingly bagus, suaranya kencang dan detail, ada dukungan Dolby Atmos lagi.
Haptic feedback-nya juga lumayan oke, nggak murahan. Getarannya terasa presisi pas ngetik atau navigasi.
Selama seminggu pakai, pengalaman navigasi di UI, buka-tutup aplikasi, pokoknya semua interaksi harian terasa mulus dan responsif. Fitur-fitur seperti Always-on Display, dark mode, semuanya berfungsi dengan baik dan bisa dikustomisasi sesuai selera.
Kelebihan yang Nggak Disangka: Paket Lengkap Rasa Flagship
Kalau disuruh nyebutin kelebihan yang paling kerasa setelah seminggu pakai:
- Desain dan Build Quality: Terasa premium banget di tangan, IP68 adalah bonus besar.
- Layar Melengkung 1.5K: Indah, tajam, mulus, nyaman buat konsumsi media.
- Performa: Kencang dan stabil buat daily driver sampai gaming.
- Kamera 200MP: Hasil foto utamanya impresif, terutama di cahaya terang dan low light, beneran bisa diandalkan.
- 120W HyperCharge: Fitur ini revolusioner di kelas harganya, beneran bikin hidup lebih gampang.
- Speaker Stereo: Kualitas audio yang di atas rata-rata.
Semua fitur yang saya sebutkan ini biasanya jadi jualan utama ponsel flagship. Ada di Redmi Note Series? Ini yang bikin geleng-geleng.
Kekurangan yang Terasa: Masih Ada Catatan Pengalaman pakai Samsung Galaxy S24 Ultra bikin nagih nggak ya?
Meskipun banyak kelebihan, ada beberapa catatan minor yang perlu diperhatikan:
- Kamera Ultrawide dan Makro: Kualitasnya standar aja, nggak seimpresif kamera utama 200MP. Kalau kamu butuh lensa ultrawide atau telefoto dengan kualitas top, mungkin ponsel ini masih belum bisa gantiin flagship sejati.
- Chipset Bukan yang Paling Kencang: Dimensity 7200 Ultra memang kencang, tapi kalau dibandingkan flagship terbaru dengan Snapdragon 8 Gen terbaru atau Dimensity 9000 ke atas, jelas masih ada gap performa di skenario paling berat. Tapi ini cuma kerasa kalau benchmark atau main game paling berat di setting mentok kanan.
- Software: HyperOS/MIUI memang sudah lebih baik, tapi kadang masih ada notifikasi promosi atau sedikit bug minor (pengalaman bisa beda-beda per user dan per update).
- Tidak Ada Wireless Charging: Ini fitur yang lumayan umum di ponsel flagship, tapi absen di sini. Wajar sih buat menekan harga.
- Layar Melengkung: Meskipun terlihat premium, layar melengkung kadang rentan terhadap sentuhan yang nggak disengaja di bagian pinggir, dan kalau jatuh, resiko pecahnya lebih tinggi.
Kekurangan ini bukan deal-breaker buat saya, tapi penting buat disebutin biar fair. Ponsel ini memang nggak sempurna dan nggak bisa 100% menggantikan pengalaman pakai flagship dengan semua fitur premiumnya.
Kesimpulan: Apakah Bikin Mikir Ulang Soal Flagship?
Setelah seminggu pakai Redmi Note 13 Pro+ 5G ini, jawabannya adalah… YA. Ponsel ini beneran bikin saya dan mungkin banyak orang lain berpikir ulang soal apakah kita *perlu* mengeluarkan uang sangat banyak untuk mendapatkan pengalaman pakai ponsel yang premium dan ngebut.
Redmi Note 13 Pro+ 5G menawarkan paket yang luar biasa lengkap di kelas harganya. Desain dan build quality premium dengan IP68, layar AMOLED 1.5K yang indah, performa kencang buat kebutuhan sehari-hari sampai gaming, kamera utama 200MP yang hasilnya di atas ekspektasi, dan yang paling bikin tercengang: 120W HyperCharge. Fitur-fitur ini adalah fitur yang beberapa tahun lalu hanya bisa kita temui di ponsel-ponsel dengan banderol harga belasan bahkan puluhan juta rupiah.
Memang, ada beberapa kompromi minor seperti kualitas lensa pendukung kamera utama atau performa chipset yang nggak sekencang flagship teratas. Tapi buat mayoritas pengguna, kompromi ini sangat bisa diterima mengingat selisih harganya yang signifikan.
Jadi, kalau kamu lagi cari ponsel baru dengan budget yang nggak sampai level flagship tapi pengen merasakan banyak fitur premium, performa kencang, dan kamera yang bagus, Redmi Note 13 Pro+ 5G ini harus masuk dalam daftar pertimbangan serius. Dia membuktikan bahwa kamu nggak harus bayar mahal untuk mendapatkan pengalaman pakai ponsel yang terasa ‘mahal’. Mungkin dia bukan ‘flagship killer’ dalam arti sesungguhnya, tapi dia jelas penantang serius yang bikin definisi ‘flagship’ jadi makin menarik dan kompetitif. Pengalaman seminggu ini ngasih bukti: teknologi ponsel yang dulunya eksklusif di kelas teratas, sekarang sudah mulai ‘turun gunung’ ke kelas yang lebih terjangkau.
Share this content: